Daripada Sisa Sayuran Berakhir Jadi Sampah, Lebih Baik Dijadikan Pupuk Cair. Begini Caranya

Membuat pupuk cair dari sampah organik

Kalau dipikir-pikir lagi, ternyata sisa sampah organik dari memasak di rumah itu lumayan banyak lho. Biasanya, semua itu berakhir di tempat sampah. Ternyata, benda seperti sisa sayuran saat memasak ini bisa diubah jadi benda lain yang lebih bermanfaat lho. Contohnya adalah untuk membuat pupuk. Cocok kan buat yang suka bercocok tanam..

Advertisement

Ah tapi bikin pupuk itu kan ribet. Bahan-bahannya sulit didapat

Anggapan itu salah besar lho. Ada kok cara sederhana membuat pupuk, tepatnya pupuk cair dari sampah organik rumah tangga seperti sisa sayuran, sisa buah, dan sebagainya. Bahan tambahan pembuat pupuknya juga mudah didapat karena kebanyakan adalah bahan yang ada di rumah. Indmira , perusahaan penelitian dan pengembangan industri agrocomplek serta rehabilitasi lingkungan, pernah mengunggah langkah-langkahnya dalam akun Instagram @indmira . Mau tahu gimana cara membuat pupuk organik cair yang sederhana? Intip bersama yuk~

1. Sebelum mulai membuat, persiapkan dahulu bahan bakunya yaitu sampah organik yang terdiri atas sayuran, buah, dan makanan sisa. Jadi, sampah tersebut dipisahkan dan pastikan tidak ada kontaminasi bahan lain

Ini adalah contoh sampah organik yang dipakai Indmira yaitu sisa sayuran dari memasak via www.instagram.com

Karena ini adalah pupuk organik, maka bahan bakunya juga dari bahan yang organik juga seperti sisa sayuran, buah, dan juga makanan. Di Indmira, yang paling banyak digunakan adalah sisa-sisa sayuran. Sekali membuat, biasanya Indmira menggunakan 1 kilogram sampah organik.

Advertisement

Jadi, kalau mau membuat pupuk cair ini, sebaiknya sampah organik dipisahkan dan dibuatkan tempat sampah sendiri agar tidak tercampur dengan sampah yang lainnya.

2. Bahan baku tersebut harus dipotong kecil-kecil dahulu sebelum digunakan untuk membuat pupuk. Kira-kira ukurannya 1 sentimeter. Tapi nggak perlu sama persis semua kok potongannya

Sampah organik dipotong kira-kira sebesar ini via indmira.com

Nah, sampah organik itu dipotong-potong hingga kecil. Ukurannya kira-kira 1 sentimeter. Ketika memotong sampah, tak perlu tepat dan tak perlu benar-benar sama kok. Tujuan dipotong kecil-kecil ini adalah untuk membuat luas permukaan bahan jadi lebih besar dan proses fermentasinya akan lebih maksimal lagi.

3. Selanjutnya, bahan tambahan juga harus disiapkan. Bahan cair tambahan yang digunakan adalah air kelapa, air leri atau air bekas cucian beras, dan juga air biasa yang bersih

Advertisement

Yang warnanya putih adalah air leri atau bekas mencuci beras sedangkan yang jernih adalah air kelapa via indmira.com

Bahan tambahan cair yang harus disiapkan adalah air kelapa, air leri, dan juga air bersih biasa. Air bersih ini akan digunakan untuk fermentasi dan membuat pupuknya dalam bentuk cair, sedangkan air kelapa dan air leri nantinya dicampurkan dengan bahan bakunya.

Jika bahan baku yang digunakan sebanyak 1 kilogram, maka air kelapa dan air leri yang digunakan masing-masing sebanyak 500 mililiter. Air bersih yang disiapkan sebanyak empat liter.

4. Bukan hanya itu saja, ada bahan tambahan lain yang diperlukan yaitu ragi, terasi, gula merah, dan garam. Mudah sekali didapatkan kan? Pasti bisa ditemukan dengan mudah di dapur deh~

Ada ragi, terasi, garam, dan juga gula jawa. Mirip memasak ya~ via indmira.com

Bahan tambahan lain yang perlu disiapkan ini mudah didapat kok, bahkan bisa ditemui di dapur. Untuk sampah organik sebanyak 1 kilogram, diperlukan 1 ons gula merah, 5 gram terasi, 2 gram garam dapur, dan 2 butir ragi. Semua itu nantinya akan mendukung proses pembuatan pupuk dan fermentasi sayuran agar menghasilkan nutrisi untuk tanaman.

5. Semua bahan tambahan juga harus dipotong kecil-kecil kemudian dicampurkan dengan bahan bakunya dan dimasukkan ke dalam saringan kain

Bahan tambahan dihaluskan dan dipotong kecil-kecil via www.instagram.com

Nah, seperti juga bahan bakunya, bahan tambahan juga dipotong kecil-kecil. Jika garam masih dalam wujud blok, maka harus dihancurkan dahulu. Terasi dan gula jawa juga harus dipotong-potong hingga kecil. Sedangkan ragi yang berbentuk kepingan sebaiknya dihancurkan dan dihaluskan.

Semua bahan, baik bahan baku ataupun bahan tambahan kecuali air, dicampurkan dan diaduk hingga merata. Kemudian diletakkan dalam saringan kain. Saringan kain ini bisa menggunakan kaus tipis yang bahannya mirip saringan untuk membuat tahu.

6. Terakhir, masukkan bahan dalam saringan kain itu ke dalam ember berisi air dan didiamkan hingga 14 hari. Setelah itu, pupuk cair sudah jadi dan siap digunakan

Inilah pupuk cair yang sudah jadi. Mirip air biasa, tapi warnanya kecoklatan via www.instagram.com

Saringan berisi sampah organik dan bahan tambahan kemudian diikat bagian atasnya sehingga berbentuk mirip bola. Kemudian, saringan tersebut dicelupkan dalam air bersih dalam ember dan ditutup lalu didiamkan selama 14 hari.

Selama 14 hari tersebut, cairan dalam ember harus diaduk setiap tiga hari sekali agar lebih merata dan fermentasinya lebih sempurna lagi. Jadilah pupuk organik cair yang siap digunakan untuk menambah nutrisi pada tanaman kesayangan.

Daripada berakhir jadi sampah, lebih baik sayuran sisa memasak dijadikan pupuk kan~

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE