6 Konsep Wabi-Sabi ala Jepang: Desain ‘Rumah Berantakan’ yang Nggak Neko-Neko Tapi Bikin Nyaman

Konsep rumah wabi-sabi

Jepang memang dikenal sebagai salah satu negera yang mengedepankan filosofi hidup. Nah, salah satu filosofi yang banyak dikenal ialah wabi-sabi, yakni filosofi estetika kuno yang mengatakan bahwa keindahan justru datang dari detail-detail yang tampak kasar, nggak rapi, sederhana, dan terabaikan. Mulanya filosofi ini hanya dipakai untuk kegiatan minum teh atau merangkai bunga saja, namun kini ini mulai berkembang dan digunakan dalam bidang artistektur dan desain interior.

Advertisement

Berdasarkan penjelasan singkatnya, wabi-sabi mengedepankan desain yang minimalis dan penggabungan unsur alami yang lebih netral. Lalu, gimana sih supaya konsep wabi-sabi ini bisa diaplikasikan ke rumahmu? Berikut Hipwee Tips jabarkan caranya.

1. Karena wabi-sabi mengedepankan ‘ketidaksempurnaan’, jadi nggak perlu memikirkan finishing yang mulus-mulus amat

tembok tanpa finishing via householdsurvey.info

Hal yang bisa kamu terapkan seperti halnya nggak mengecat tembok atau memernis batu bata. Meski tanpa finishing, rumah akan tampak menarik jika kamu terapkan konsep ini. Nggak cuma tembok, kamu pun juga bisa mengaplikasikan ini pada furnitur lo! Misalnya dengan mempertahankan tekstur alami kayu pada meja makan.

2. Selain mengakali ketidaksempurnaan, kamu juga bisa memilih material perabotan yang lebih estetis

material kayu via interiordesign.id

Pilihlah bahan-bahan perabot yang digunakan terbuat dari alam, tapi yang berkualitas baik dan tahan lama untuk menampilkan kesan otentik dan rustic. Kamu bisa bisa menggunakan perabot dengan material kayu jati, rangkaian rotan, sulaman rumput dan lain-lain.

Advertisement

3. Gunakanlah warna-warna basic agar kesan wabi-sabi makin terasa

pakai warna basic via freshome.com

Jika memang harus mengecat tembok, pilihlah warna seperti abu-abu, krem, atau putih. Selain membuat rumah tampak lebih luas, warna-warna ini juga bisa meningkatkan ketenangan sang pemilik lo!

4. Kesederhaan juga merupakan salah satu konsep wabi-sabi. Makanya, kamu perlu menyingkirkan barang-barang yang nggak terpakai

singkirkan barang nggak dipakai via www.thespruce.com

Kamu nggak dilarang untuk menambah perabotan yang punya desain artistik, tapi bukan berarti boleh berlebihan. Kalau memang ada barang yang nggak terpakai, segera simpan di gudang, jual, atau berikan ke orang lain cuma-cuma. Nggak hanya mengganggu estetika, barang-barang mangkrak juga bisa merusak ketenangan penghuni rumah.

5. Bawalah nuansa luar ruangan ke dalam rumah untuk menambah suasana ketenangan

buat taman indoor via www.thespruce.com

Bahan-bahan organik dan unsur-unsur dari alam adalah komponen utama dari rumah wabi-sabi. Selain bisa menggunakan furnitur kayu, kamu juga boleh menaruh tanaman hijau di sudut ruangan. Kalau masih kurang hijau, kamu bisa menambahkan kaktus atau sukulen yang nggak butuh perawatan khusus.

Advertisement

6. Jangan lupa untuk memperhatikan sirkulasi udara, cahaya, dan alam untuk konsep wabi-sabi yang sempurna

banyak bukaan via id.quora.com

Selain memperhatikan cat dinding dan furnitur, kamu juga perlu sirkulasi udara dan cahaya yang cukup agar nggak banyak menggunakan AC atau lampu. Nggak hanya itu, penerapan warna untuk konsep wabi-sabi juga nggak melulu harus di dinding, kamu bisa kok mengaplikasikan sentuhan alam pada lantai atau aksesori ruangan.

Sebenarnya, prinsip konsep ini nggak hanya untuk memperindah rumah saja, tapi juga untuk membuat penghuninya lebih tenang, adem, dan betah. Lagipula nggak ada aturan yang saklek kok, cocok buatmu yang orangnya nggak perfeksionis banget. Yuk, terapkan konsep wabi-sabi di rumahmu!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Helga-nya Arnold!

Editor

salt of the earth, light of the world

CLOSE