Waspada Keracunan! Yuk Kenali 6 Ciri-ciri Makanan yang Sudah Nggak Layak Konsumsi

Makanan tak layak konsumsi

Saat membeli makakan kadang kita nggak memerhatikan kapan makanan tersebut bisa dikonsumsi. Kebiasaan menyimpan makanan juga sering kali membuat kita lupa untuk segera menghabiskannya. Padahal nggak semua makanan punya tanggal kadaluarsa yang jelas. Alih-alih kita justru tetap menyimpan makanan yang sudah nggak layak konsumsi. Siapa nih, yang sering nggak teliti sama kelayakan makanan?

Advertisement

Nggak semua makanan yang sudah nggak layak konsumsi mengalami perubahan rasa. Jadi, mungkin kamu tetap memakannya jika nggak tahu ciri-ciri makanan yang sudah nggak layak konsumsi ini. Efeknya bisa menyebabkan keracunan, lo! Supaya lebih berhati-hati, yuk kenali apa saja ciri-cirinya.

1. Perubahan warna dan tekstur, misalnya menjadi kebiruan, pucat, keriput dan mengental atau lebih cair dari biasanya

Buah yang berubah warna dan kulitnya keriput | Photo by The Matler of Food via unsplash.com

Jika kamu lupa telah menyimpan makanan terlalu lama, coba kenali dulu warna permukaan makanan tersebut. Kalau ada perubahan warna dan tektur, lebih baik langsung dibuang. Ciri-ciri ini menandakan makanan sudah basi dan nggak layak konsumsi. Perubahan warna dan tekstur disebabkan oleh struktur dan kandungan gizi pada makanan yang telah rusak.

Pada jenis makanan padat seperti roti biasanya muncul bintik hijau kebiruan dan cenderung keras. Sementara pada beberapa jenis buah kulitnya, berubah warna, kering, keriput. Sedangkan untuk jenis minuman seperti susu biasanya cenderung lebih kental. Sementara yogurt yang kental berubah menjadi lebih cair dan terdapat gumpalan di perlukaan atau dasar wadah.

Advertisement

2. Aromanya berubah menyengat dan nggak sedap, misalnya bau kecut dan tengik

Bau nggak sedap dan menyengat | Photo by Bearfotos via www.freepik.com

Jika nggak ada perubahan warna dan tektur pada makanan, coba kenali aromanya. Makanan yang sudah nggak layak konsumsi biasanya ditumbuhi bakteri yang merusak aroma asli makanan. Sehingga aromanya berubah menjadi sangat menyengat. Pada jenis makanan basah biasanya aroma berubah menjadi kecut. Sementara pada kenis makanan kering yang digoreng atau dioven misalnya abon dan aneka camilan, aromanya berubah menjadi tengik.

3. Pada jenis makanan padat, biasanya ditumbuhi jamur berwarna putih atau abu-abu pada permukaan makanan

Roti yang ditumbuhi jamur | Photo by Salamis via id.depositphotos.com

Ciri-ciri ini bisa kamu jumpai dengan jelas pada permukaan roti, coklat, cookies atau kue-kue kering. Jamur yang tumbuh di permukaan makanan berbentuk seperti serbuk tipis atau bisa juga berbentuk selaput seperti kapas tipis. Munjulnya jamur ini karena adanya sisa metabolisme bakteri yang tumbuh pada makanan. Jika kamu menjumpai jamur pada permukaan makanan lebih baik segera dibuang, karena jamur tersebut bisa memicu alergi meski sudah dibersihkan.

4. Berair dan berlendir dengan tekstur lembek ketika diangkat dengan sendok atau mulur jika ditarik

Nasi yang sudah basi cenderung berair dan lembek | Photo by Kamvran via www.freepik.com

Pada makanan basah seperti nasi dan ketupat biasanya cenderung lebih lembek dan basah jika sudah nggak layak konsumsi. Sementara pada oseng-oseng dan makanan bersantan biasanya muncul lendir yang akan terlihat jika diangkat dengan sendok. Demikian pula pada snack misanya lemper, lumpia dan sejenisnya, jika belah dan ditarik biasanya muncul lendir bening.

Advertisement

5. Pada makanan basah dan padat permukaannya cenderung licin dan sedikit lengket

Tahu yang terlalu lama disimpan di lemari es, permukaanya licin dan cenderung lengket | Photo by Moving Moment via id.depositphotos.com

Ciri-ciri ini bisa kamu jumpai pada makanan basah dan padat yang kamu simpan di dalam lemari es. Makanan yang terlalu lama disimpan di dalam lemari tetap bisa rusak dan nggak layak konsumsi. Biasanya permukaannya terasa licin dan meniggalkan jejak lengket di tangan. Ciri-ciri ini biasanya terdapat pada sosis, tahu, ikan, dan wortel.

6. Makanan yang mengandung bahan sintetis berbahaya, biasanya lebih tahan lama, warnanya mencolok dan bau kimia menyengat

Bakso berbahaya nggak mudah basi saat disimpan di suhu ruang berhari-hari | Julia Mikha via id.depositphotos.com

Selain makanan yang terlalu lama disimpan, makanan yang mengandung bahan sintetis berbahaya juga nggak layak konsumsi ya! Bahan sintetis berbahaya yang digunakan sebagai pengawet biasanya menyebabkan makanan nggak mudah basi meski disimpan di suhu ruang. Sementara pada makanan dengan pewarna sintetis warnanya sangat mencolok. Aroma makanan juga nggak begitu terasa karena tersamarkan dengan bau kimia yang menyengat.

Makanan yang nggak layak dikonsumsi ini telah mengalami kerusakan nutrisi. Pada beberapa jenis makanan bahkan mengandung senyawa dan bakteri berbahaya. Jika tetap dikonsumsi, bisa berakibat keracunan yang ditandai dengan pusing, sakit perut, mual, muntah, masalah pencernaan, hingga hilang kesadaran. Makanya, setelah mengetahui ciri-ciri di atas semoga kita bisa lebih berhati-hati, ya!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Penikmat buku dan perjalanan

Editor

Learn to love everything there is about life, love to learn a bit more every passing day

CLOSE