Waspada Sindrom Nasi Goreng, Keracunan Bakteri Akibat Sembarangan Memanaskan Makanan

Sindrom nasi goreng

Kamu bukan orang pertama yang terheran-heran setelah mendengar nama sindrom nasi goreng. Tapi sindrom ini memang beneran ada lo. Sayangnya, sindrom ini bukanlah suatu gejala seseorang yang tergila-gila dengan nasi goreng, tapi lebih mengacu pada istilah untuk menyebut keracunan makanan, khususnya karbohidrat.

Menurut sebuah laporan yang diterbitkan dalam jurnal Frontiers in Microbiology, mengungkapkan bahwa ada sekitar 63 ribu kasus sindrom nasi goreng yang terjadi di Amerika Serikat tiap tahunnya, seperti dilansir dari Live Science . Dan, yang mencengangkan lagi, nasi goreng basi menjadi pemicu utamanya. Mungkin dari sinilah kemudian disebut sebagai sindrom nasi goreng.

Untuk lebih jelasnya, simak langsung penelusuran Hipwee berikut, yuk!

Nasi atau makanan berkarbohidrat yang dibiarkan terlalu lama pada suhu ruangan bakal tercemar bakteri Bacillus cereus yang jadi penyebab sindrom nasi goreng

nasi yang didiamkan lama via id.wikihow.com

Biasanya, kebanyakan orang akan mendinginkan nasi selama lebih dari 2 jam pada suhu ruangan biar nggak lembek sebelum digoreng atau dimasak kembali. Pada saat itulah Bacillus cereus mulai mencemari nasi dan memproduksi racun. Bahkan bakteri yang berkembang baik di lingkungan bersuhu kamar ini mulai tumbuh sesaat setelah nasi baru saja matang dan didinginkan.

Sayangnya, menghangatkan atau memasak kembali nasi nggak serta-merta bisa menghilangkan bakteri dan racunnya yang menyebabkan mual dan muntah.

Bakteri Bacillus cereus melepaskan dua jenis racun dengan gejala infeksi yang berbeda. Salah satunya diare dan satunya lagi bikin mual hingga muntah

mual hingga muntah

Racun pertama yang dilepaskan di usus halus mengakibatkan diare, perut kram, sesekali mual tapi nggak sampai muntah. Gejalanya terjadi 6-15 jam setelah mengonsumsi makanan yang terinfeksi termasuk daging, susu, sayur, dan ikan. Gejala ini biasanya akan mereda setelah satu hari kemudian.

Jenis racun kedua dilepaskan pada makanan sebelum dikonsumsi. Umumnya bakteri ini menginfeksi makanan berkarbohidrat seperti nasi atau pasta. Racun ini menyebabkan mual dan muntah dalam waktu 30 menit sampai 6 jam setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi. Gejala ini juga mereda setelah 24 jam.

Racun dari bakteri ini bisa diatasi dengan banyak minum air putih dan istirahat cukup. Tapi, kasusnya akan berbeda jika yang terinfeksi sistem kekebalannya lemah

minum dan istrirahat cukup via www.mother.ly

Sindrom nasi goreng bisa menyerang semua siapa pun. Gangguan ini umumnya bisa diatasi dengan banyak minum air putih dan cukup istirahat agar tubuh bisa membersihkan infeksi dalam waktu sehari.

Tapi kalau yang terinfeksi punya kekebalan tubuh yang lemah atau punya masalah pada sistem imun, infeksi bakteri ini bisa mengakibatkan meningitis, gangren, dan selulitis. Jika terjadi demikian, maka pasien memerlukan penanganan dokter untuk mendapatkan infus dan antibiotik.

Untuk mencegah keracunan bakteri, ada baiknya jaga agar makanan tetap panas atau tetap dingin, jadi jangan biarkan berada pada suhu ruangan dalam waktu yang lama

menjaga makanan tetap panas atau dingin via review.bukalapak.com

Satu-satunya cara untuk mencegah terkena sindrom nasi goreng ini adalah menghindari makanan (khususnya nasi) yang sudah didiamkan pada suhu ruang lebih dari 2 jam. Jadi, jagalah makanan tetap panas (di atas 60 derajat Celcius) dan tetap dingin (di bawah 4 derajat Celcius) untuk mengurangi risiko tertulat bakteri Bacillus cereus.

Pemanasan atau pengolahan kembali makanan setelah didiamkan pada suhu ruang setelah 2 jam nggak mungkin akan membunuh bakterinya, tapi nggak dengan racunnya, jadi risiko terinfeksi tetap ada. Mending dicegah, kan?

Mungkin beberapa dari kamu menampik bahaya sindrom nasi goreng ini lantaran di rumahmu sudah terbiasa mengonsumsi nasi yang didinginkan begitu saja di meja makan, dan nggak terjadi apa-apa, alias sehat-sehat saja. Tapi ketika daya tahan tubuhmu tengah lemah dan tetap makan nasi yang didiamkan lama di suhu ruangan, jangan salahkan jika Hipwee yang sudah mengingatkanmu, ya!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

salt of the earth, light of the world

Editor

salt of the earth, light of the world