5 Fenomena Ajaib yang Bisa Kamu Dapatkan di Dieng Culture Festival. Rugi Besar Buat yang Melewatkan!

Dieng Culture Festival 2017 atau edisi ke 8 akan dimulai tepat hari ini, Jumat 4 Agustus 2017. Acara tahunan bertema kebudayaan dan musik ini akan dihelat selama 3 hari mulai 4 sampai 6 Agustus di kawasan wisata Dieng Banjarnegara. Ribuan orang akan berduyun-duyun datang ke Dieng untuk mengikuti acara yang selalu laris ini.

Dieng Culture Festival selalu dibanjiri wisatawan karena keunikan budayanya yang tidak bisa ditemukan di tempat lain. Ada beberapa fenomena ataupun peristiwa yang unik di sana. Mulai dari embun es dan hingga fenomena rambut gimbal yang sanagt misterius. Daripada penasaran, yuk kita bahas satu-satu hal yang ajaib dari Dieng Culture Festival!

Embun upas atau embun es di Dieng adalah fenomena alam yang unik di negara tropis seperti Indonesia. Di puncak musim kemarau muncul embun yang berubah menjadi es! Ajaib memang…

Bulan Juli atau Agustus menjadi puncak musim kemarau di Dataran Tinggi Dieng. Musim kemarau di sana pertanda suhu dingin menyergap warganya. Kalau beruntung, kamu bisa mendapatkan suhu yang mencapai -2 derajat di sana. Hal ini menyebabkan munculnya embun upas alias embun es yang menyelimuti tanaman dan juga pepohonan. Jangan kaget kalau kamu akan sering menemukan es di sana.

Jazz Atas Awan adalah event musik kekinian dan unik karena dilakukan di atas dataran tinggi yang berketinggian 2000 meter. Jangan kaget kalau kamu nonton festival musik jazz diliputi kabut dan begitu dingin…

Dieng Culture Festival via www.facebook.com

Konser di gedung atau stadion mungkin sudah biasa. Bagaimana kalau konser musik Jazz di atas gunung dengan suhu sangat dingin seperti di Dieng? Jazz Atas Awan adalah konser musik jazz yang berada di Candi Arjuna Dieng. Syahdu mungkin. Romantis sudah pasti. Kecuali yang jomblo ya. Hehehe.

Kenapa Jazz Atas Awan dianggap sebuah fenomena yang ajaib. Ya, karena Jazz Atas Awan jadi salah satu pelopor jazz-jazz lokal di berbagai daerah di Indonesia. Apalagi, Jazz Atas Awan kadang berselimut kabut tipis dari Dieng yang begitu magis.

Telaga Warna mempunyai 2 warna yang berbeda. Rasanya sangat mengagumkan bisa menikmati keindahan telaga warna dari Bukit Ratapan Angin

Keindahan Telaga Warna Dieng yang mempunyai 2 warna yang berbeda tentu sangat unik dan ajaib. Bagaimana bisa dua telaga yang bersisian bisa mempunyai warna seperti itu? Kalau kamu datang saat Dieng Culture Festival, kamu bisa menyaksikan ritual jamasan alias mengalirkan rambut gimbal ke Telaga Warna. Kamu bisa juga berfoto dari atas, tepatnya dari Bukit Ratapan Angin. Epik bukan?

Rambut Gimbal adalah misteri Dieng yang sampai sekarang belum terungkap secara gamblang. Ada beberapa anak Dieng mempunyai rambut gimbal sedari lahir hingga dewasa. Anehnya itu cuma sebagian saja

anak berambut gimbal via yogyakarta.panduanwisata.id

Aneh tapi nyata. Sebagian warga Dieng mempunyai rambut gimbal sebagian yang dibawa sejak lahir. Hal ini jadi keunikan yang tak didapat di tempat lain. Pemilik rambut gimbal ini jadi anak yang istimewa dan hiperaktif. Konon sih katanya itu adalah hasil keturunan leluhur Dieng. Sampai sekarang belum ada penelitian yang bisa menjawab menjawab kenapa warga Dieng berambut gimbal sebagian.

Lebih ajaibnya lagi, rambut gimbal ini hanya bisa dicukur saat ritual cukur rambut gimbal saat pelaksanaan Dieng Culture Festival sekali setiap tahunnya!

cukur rambut gimbal di candi arjuna via www.instagram.com

Ajaib memang, rambut gimbal ini tidak bisa dicukur dalam keadaan apapun selain ritual cukur rambut gimbal. Ritual ini cuma diadakan setahun sekali saat pelaksanaan Dieng Culture Festival. Bahkan pernah ada salah satu anak berambut gimbal yang coba dicukur rambutnya di Jakarta, eh guntingnya malah patah! Ngeri ‘kan? Sebuah keajaiban yang cuma bisa kamu saksikan di Dieng.

Dengan keajaiban seperti itu, tampaknya rugi kamu nggak bisa hadir di Dieng hari ini. Nyesel banget deh kalau kelewatan event kece kaya begini. Semoga tahun depan beruntung ya!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Traveler Baper, Penghulu Kaum Jomblo