5 Persamaan Antara Jogja dan Mantan. Wah Dua-Duanya Bisa Bikin Hujan Kenangan!

Jogja Bikin Kangen

Kangen Jogja itu berat, kamu nggak akan kuat. Biar aku saja.

Advertisement

Memperbincangkan Jogja, selalu diidentikkan dengan membicarakan masa lalu. Masa lalu kadang juga menyelipkan berjuta kenangan. Ya namanya kenangan, biasanya juga nggak bisa dipisahkan dengan sesuatu yang bernama mantan. Entah mantan kosan, mantan kampus, atau mantan pacar. Nah yang terakhir ini berat banget sih kalau dibahas. Berat banget punya mantan orang Jogja, ataupun yang dulu kisahnya dibangun di Jogja. Sama-sama suka bikin kangen, haha.

Setidaknya ada 5 persamaan antara Kota Jogja ini dengan mantan. Mau tahu apa saja persamaannya? Nih simak ya, asal jangan baper aja.

Jogja adalah kota yang unik dan istimewa. Budaya dan harmoni masyarakatnya begitu kental terasa. Nah mantan dari Jogja rasanya selalu istimewa ya

Jogja berhati mantan via casciscus.com

Masa-masa kuliah di Jogja selalu meninggalkan seseorang yang istimewa di dalam dada. Meskipun sekarang sudah tak bersama dan terpisah jarak, tapi kenangan dia tak mudah untuk dihapuskan. Mantan kekasih saat di Jogja menyiratkan satu hal, kenangan panjang itu akan sulit dihapuskan. Jogja dan mantan itu identik dalam satu kata, istimewa meski kini tak bersama.

Advertisement

Tata krama dan unggah-ungguh warga Jogja yang begitu ramah sulit ditemukan di kota besar lain yang cenderung acuh dan lebih egois. Mungkin karena itulah kamu menyukainya walau kini sudah tak bersama

suasana jawa via bridestory.com

Sebutkan kota besar mana di Indonesia yang punya warga seramah warga Jogja? Nah, mantan kekasih orang Jogja pun pasti demikian adanya. Sabar, kalem dan kadang sedikit kurang pede seperti orang Jakarta. Tapi bukannya kamu suka yang demikian? Ya meskipun bisa jadi salah satu sifatnya itulah yang membuat kalian tak bersatu.

Kesederhanaan adalah sesuatu yang begitu menonjol dari Jogja. Hal yang anomali mengingat di banyak tempat lain nggak ada yang ingin jadi sederhana. Mantan juga mau ‘hidup’ sederhana ‘kan?

naik becak di jogja via uajy.ac.id

Jogja adalah manifestasi dari sebuah sikap nrimo, kesederhanaan. Sederhananya Jogja inilah yang membuat para penghuninya dan juga perantau jadi hidup sederhana pula. Dan mantan yang masih kuliah dulu tentu mau diajak ‘hidup’ sederhana. Mau makan di angkringan pinggir jalan ataupun diberi kado yang murahnya keterlaluan. Tapi justru kesederhaan itulah yang ngangeni bukan?

Begitu banyak tempat bersejarah di Jogja yang menyimpan cerita menarik. Mantan juga bersejarah dan ceritanya selalu menarik meskipun endingnya ya gitu deh…

Jogja dan kamu memang selalu di hati via nurulnoe.com

Nah ini persamaan Jogja dengan mantan yang paling nyes, ya, dua-duanya sama-sama mempunyai nilai sejarah yang cukup tinggi. Kisahnya pun sama-sama menarik, meskipun akhirnya harus ditinggalkan dan tak bisa bersama. Ya namanya kisah bersejarah, hujan kenangan selalu membasahi perasaanmu ketika teringat kisah bersejarah tersebut. Hahaha.

Advertisement

Jogja itu sangat nyaman untuk ditinggali dan susah berpaling darinya. Mantan pun demikian, susah banget dilupakan

taman lampion Jogja via wisatapedi.com

Jogja tercipta dari rindu, pulang dan angkringan. Kata rindu dan pulang ini sangat identik dengan Jogja. Siapapun yang pernah tinggal di Jogja pasti akan merasakan kerinduan itu dan datang ke Jogja serasa pulang ke rumah. Bikin baper deh kalau keinget kenangan di Jogja. Begitu pula mantan, dia dulunya sangat nyaman namun akhirnya mau tidak mau harus jadi masa lalu yang sebaiknya tidak usah disimpan. Namun seperti Jogja, entah mengapa mantan ini kadang suka bikin rindu dan serasa pengen balikan. Apalagi mantanmu dari Jogja! Kelar deh hidupmu. Hahaha.

Wah, kalau kamu punya mantan di Jogja, jangan baper ya. Semoga jodohmu segera datang dan masa depanmu di Jogja. Siapa tahu pas nanti lagi jalan di Malioboro ketemu mantanmu yang sudah bahagia dengan yang lain, kamu sudah kuat karena sudah punya cinta sejatimu. Move on dong. Hehe.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Traveler Baper, Penghulu Kaum Jomblo

CLOSE