Begini Kondisi Wisata di Gunungkidul Setelah Terdampak Banjir. Ngeri Banget ya!

Badai siklon Cempaka yang menghantam pesisir selatan Jawa menyebabkan banjir yang sangat parah di Pacitan hingga ke Jogja. Kawasan pesisir selatan diguyur hujan lebat berhari-hari hingga menenggelamkan beberapa wilayah. Pacitan di Jawa Timur dan Gunungkidul di Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan 2 wilayah paling parah terdampak banjir. Jalan dan jembatan putus, tanah longsor, rumah hanyut sampai korban jiwa pun terenggut akibat musibah ini.

Advertisement

Tak cuma rumah penduduk yang hanyut maupun tenggelam, ada beberapa destinasi wisata andalan Kabupaten Gunungkidul yang penuh dengan air. Banyak tempat wisata yang akhirnya harus tutup sementara karena terdampak sangat parah. Nah, kali ini Hipwee Travel ingin mengajakmu untuk melihat kondisi terakhir dari tempat wisata di Gunungkidul setelah terkena banjir dari badai siklon cempaka.

Kabupaten Gunungkidul dikenal dengan tempat wisata minat khususnya yang keren abis. Kini, semuanya terendam air dan sementara harus ditutup!

gua jomblang via travel.tribunnews.com

Gua Pindul, Gua Kalisuci, Gua Jomblang dan wisata lain bertema caving harus ditutup sementara. Hal ini terjadi karena sungai bawah tanah terisi penuh oleh air hingga meluap. Debit air hujan yang tinggi seperti tertumpah di Gunungkidul. Dampaknya jelas, wisata gua ataupun sungai bawah tanah tidak bisa dilakukan. Pemerintah Kabupaten Gunungkidul memutuskan untuk menutup sementara kegiatan pariwisata susur gua di wilayah ini selama 3 hari. Kebijakan ini diambil menyusul bencana alam yang terjadi hampir merata di sejumlah tempat.

Gua Jomblang yang dikenal dengan gua vertikal kini terendam air hampir hingga menutup mulut gua. Padahal dalam banget lho!

gua jomblang sebelum banjir via indonesiana.co.id

Gua Jomblang adalah wisata andalan Gunungkidul yang terkenal dengan cahaya surganya yang legendaris. Gua yang menggunakan SRT (Single Rope Tehnique) ini adalah wisata yang tidak dibuka untuk banyak orang, melainkan cuma 50 orang per hari saja. Dengan kedalaman 20 meter, kamu harus menuruni gua dengan SRT dan bisa menyaksikan cahaya surga dari dalamnya. Sayangnya, efek banjir Gununkidul, Gua Jomblang pun terendam air hingga hampir menutupi lubangnya. Air memenuhi gua ini dengan kedalaman kurang lebih 20 meter. Ngeri banget ya banjirnya.

Advertisement

Begini kondisi Gua Jomblang setelah kebanjiran

gua jomblang kelelep air via travel.tribunnews.com

Gua Pindul pun tak mau kalah. Meskipun tak ada aliran sungai bawah tanahnya, namun tetap saja air memenuhi ruangan gua sehingga Gua Pindul pun harus ditutup bagi pengunjung

Kaya cendol~ via blog.reservasi.com

Destinasi paling ramai di Gunungkidul ini mendadak sepi pengunjung karena gua tertutup banjir. Arus air yang deras menutup akses masuk ke Gua Pindul. Untuk sementara Gua Pindul ditutup untuk umum. Masih ingat ‘kan ramainya gua ini di hari liburan? Buat kamu yang pengen ke Gua Pindul, jangan ke sana dulu ya. Tunggu situasinya membaik dulu.

Begitu bentuk Gua Pindul setelah kebanjiran

gua pindul banjir via travel.detik.com

Pantai Baron terdampak sangat parah mengingat lokasinya berada di tepi pantai sekaligus muara sungai

pantai baron via www.gogirl.id

Pantai Baron terkenal sebagai ikon Gunungkidul selama bertahun-tahun. Pantai Baron mengalami kerusakan parah ketika banjir menerjang setelah hujan deras berhari-hari. Lokasi pantai pun berubah wujud menjadi aliran banjir yang menyatu dengan air laut. Tak ada aktivitas wisata maupun nelayan yang tampak di pantai Baron.

Pantai Baron setelah diterjang banjir

panai baron via travel.tribunnews.com

Dampak banjir sangat memukul perekonomian warga Gunungkidul, termasuk sektor pariwisata. Yuk salurkan bantuan semampu kita untuk korban banjir di sana. Mudah-mudahan bencana ini segera usai dan kondisi wisata Gunungkidul kembali seperti sedia kala. Amin.

Apakah kamu tertarik untuk mengikuti jalan-jalan lewat virtual tour selama masa new normal ini? Kasih tahu pendapatmu di sini

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Traveler Baper, Penghulu Kaum Jomblo

CLOSE