Dari Jogja Sampai Surabaya, Kota-Kota Ini Punya Hutan Indah Untuk Destinasi Jalan-Jalanmu Pekan Ini!

Gunung dan pantai memang destinasi yang populer untuk disambangi. Mengunjunginya, kamu akan lupa pada kepenatan yang sudah menumpuk karena kuliah atau kerja. Di sela-sela tugas yang menumpuk, membayangkan diri bersantai melihat ombak atau menghirup udara segar di ketinggian bisa jadi pelipur yang mujarab.

Advertisement

Tapi selain gunung atau pantai, sebenarnya ada juga lho tempat lain yang layak kamu jadikan destinasi wisata favorit: hutan. Jangan merasa seram, hutan menawarkan keteduhan yang sulit kamu dapat di tempat lain, bahkan pantai atau gunung. Tak hanya itu, pemandangan menakjubkan untuk latar foto-fotomu pun bisa kamu temui di sini. Gambarmu di Instagram atau Path pasti akan terlihat lebih menarik jika kamu ambil di hutan-hutan ini.

Lalu hutan mana saja yang aman, menarik untuk dikunjungi, sekaligus menjadikan gambar selfie-mu mendapat jempol dari banyak orang? Yuk simak!

1. Bertolaklah naik motor dari Jogja sampai Hutan Pinus Imogiri. Nuansa ala film Twilight bisa kamu temukan di sini.

Motor touring kesayanganmu bisa dijadikan obyek foto traveling di Hutan Pinus Imogiri.

Motor touring kesayanganmu bisa dijadikan obyek foto traveling di Hutan Pinus Imogiri. via s1171.photobucket.com

Nama Hutan Pinus Imogiri belakangan ini semakin populer sebagai salah satu tujuan wisata di Yogyakarta. Pengunjung hutan yang mayoritasnya adalah anak muda, banyak menghabiskan waktunya di sini untuk berfoto. Memang deretan pohon pinus di area ini begitu memukau. Selain meneduhkan orang-orang yang ada di dalamnya, deretan pinus yang tinggi dan besar ini juga langka untuk kamu cari di perkotaan. Barang siapa yang melihatnya, bisa saja langsung berimajinasi seperti Bella Swan atau Edward Cullen di film Twilight.

Advertisement

Hutan Pinus Imogiri terletak di Bantul, dekat dengan arah menuju Kebun Buah Mangunan. Bila kamu hendak menjangkaunya dari perempatan Terminal Giwangan, ambillah arah menuju Jalan Imogiri Timur. Ikuti saja jalan yang ada hingga menemukan petunjuk arah menuju Kebun Buah Mangunan. Mendekati Kebun Buah Mangunan, ada pertigaan menuju arah Pathuk dan Dlingo. Ambillah arah menuju Pathuk. Nah, hutan pinus itu bisa kamu temui di sebelah kanan jalanmu.

2. Di Sabana Bekol, Taman Nasional Baluran, kamu bisa bergaya naik mobil jeep seperti ranger-ranger di Discovery Channel.

Offroad sambil selfie di hutan savana Baluran.

Offroad sambil selfie di hutan savana Baluran. via fotowisata.com

Kalau ada hutan yang wilayahnya luas dan memiliki aneka ragam vegetasi, barangkali Taman Nasional Baluran adalah tempatnya. Taman nasional ini memang miniatur hutan Indonesia karena hampir semua tipe hutan ada di sini. Dari sekian hutan yang ada, Sabana Bekol jadi favorit pengunjung Baluran untuk berfoto. Tidak mengherankan karena di sabana tersebut, kamu bisa merasa seperti ada di padang rumput Afrika.  Sesekali kumpulan banteng melintasi rumput yang begitu lebat di sana, namun tak mengganggumu. Kalau kamu ke Taman Nasional Baluran, jangan lewatkan travel selfiemu di Sabana Bekol. Tak cuma menemui rumput, ada latar belakang awan putih dan langit biru yang luas serta Gunung Baluran yang gagah berdiri. Pemandangan yang sempurna, bukan?

3. Hutan lain di wilayah Jogja adalah Taman Hutan Raya Bunder Gunungkidul. Sudah ada jalan setapaknya, yang menjaminmu tidak akan tersesat!

Jalan setapak membuat fotomu semakin semarak.

Jalan setapak membuat fotomu semakin semarak. via cdn.kaskus.com

Advertisement

Lagi-lagi Yogyakarta punya hutan wisata yang asyik. Kali ini ada yang namanya Taman Hutan Raya (Tahura) Bunder. Lokasinya berada di Jalan Wonosari-Jogja, di samping jalan tikungan sebelum memasuki bangjo pertama di Gunungkidul (Wonosari). Letak Tahura Bunder bisa dikatakan strategis karena ada di rute perjalanan menuju pantai-pantai di Gunungkidul.

Mengunjungi Tahura akan semakin lengkap kalau kamu juga mengunjungi tempat penangkaran rusa, unit persemaian, dan Pabrik Minyak Kayu Putih Sendang Mole. Ketiganya terletak di sekitar Tahura. Kalau kamu mengajak adik kecilmu, jangan khawatir. Fasilitas seperti taman bermain juga tersedia. Yang pasti, jangan melewatkan jalan setapak di antara pepohonan yang rimbun. Salah satu spot foto terbaik Tahura ada pada jalan setapak tersebut.

4. Ajak kawan-kawanmu menjadi sekelompok petualang yang tersesat di Hutan Wanagama. Foto travelingmu jadi semakin epic karena ikatan persahabatan

Jembatas putus punya fungsi baru sebagai tempat berfoto.

Jembatas putus punya fungsi baru sebagai tempat berfoto. via 3.bp.blogspot.com

Tidak jauh dari Tahura Bunder, ada satu hutan lagi yang bernama Hutan Wanagama. Hutan ini pada awalnya merupakan lahan kritis berupa kumpulan batu bertanah. Berkat ketekunan seorang profesor dari Universitas Gadjah Mada bernama Prof. Oemi Hani’in Suseno, jadilah hutan hijau yang asri dan luas seperti sekarang ini. Ketekunan Prof. Oemi bahkan membawa Pangeran Charles bertandang ke tempat ini. Salah satu di antara pohon jati di hutan ini mempunyai sejarah yang tentu saja membanggakan. Pohon ini ditanam oleh Pangeran Charles saat beliau berkunjung pada tahun 1989. Uniknya ketika Pangeran Charles dan Putri Diana bercerai, pohon ini sempat layu.

Kalau kamu dan sahabatmu hendak meneliti atau ingin rehat sejenak dari kehidupan kota, Hutan Wanagama boleh kamu jajaki. Selain berfungsi sebagai hutan pendidikan dan penelitian, ada area istirahat dan desa wisata yang menarik untuk dijadikan tempat selfiemu juga.

5. Menyusuri jembatan kayu sambil menatap awan biru. Hutan Bakau Wonorejo, Surabaya, punya keduanya

Hutannya cakep, awannya juga cakep.

Hutannya cakep, awannya juga cakep. via nyutnyut.blogdetik.com

Meskipun Surabaya merupakan salah satu kota besar di Indonesia, ternyata ia masih menyisakan hutan sebagai ekosistem yang perlu dijaga. Hutan itu adalah Hutan Bakau Wonorejo. Hutan yang memang dijadiakan area ekowisata ini terletak di Kecamatan Rungkut, pesisir timur kota Surabaya. Tidak terlalu jauh bila kamu menjangkaunya dari Bandar Udara Internasional Juanda.

Berbeda dengan jalanan kota Surabaya yang kerap macet dan polusi, udara di hutan ini justru segar. Dilengkapi fasilitas kolam pancing, rumah makan, toilet, dan mushola, acara jalan-jalanmu di sini tidak akan terganggu. Kamu juga bisa menikmati pemandangan pesisir di sekitar hutan bakau dengan menaiki sebuah kapal dengan penumpang lainnya. Perjalanan dengan kapal memungkinkanmu mengamati kegiatan para nelayan yang sedang mencari ikan. Setelah jalan-jalan dengan kapal, sempatkanlah dirimu untuk melakukan selfie travel pada jalan setapak kayu di kitaran pohon bakau ya! Dijamin asyik!

6. Di balik cerita keangkerannya, Hutan Alas Purwo Banyuwangi sah-sah saja kamu kunjungi. Malahan banyak tempat menarik di jantung hutannya

Rimbunnya pepohonan dan jalan lebar dengan serakan daun kering.

Rimbunnya pepohonan dan jalan lebar dengan serakan daun kering. via 3.bp.blogspot.com

Kalau kamu hendak menuju Bali dari Jawa dan menggunakan jalur darat di arah selatan, kamu pasti akan melewati Hutan Alas Purwo. Sekilas melihatnya dari kendaraanmu, tempat ini mungkin menyeramkan. Begitu sepi, apalagi gelap di malam hari. Bahkan tidak ada rumah yang tampak di pinggir jalan. Belum lagi cerita yang berkembang kalau hutan ini sering ditemui penampakan dan sejumlah kecelakaan lalu lintas.

Lepas dari itu semua, kamu pasti tak akan percaya bahwa Hutan Alas Purwo punya pesona alam yang begitu indah. Untuk membuktikannya, kamu perlu menembus bagian dalam hutan ini. Tak usah khawatir sebab ada pos penjagaan Taman Nasional Alas Purwo yang dapat kamu mintai ijin. Pos Rowo Bendo namanya.

Setelah membayar retribusi di tempat ini, kamu dapat melanjutkan perjalananmu melewati sejumlah kenampakan alam yang hampir mirip dengan Taman Nasional Baluran. Ada Sabana Sadengan yang sering dilewati kawanan sapi, banteng jawa, merak, hingga rusa.  Masuk ke dalam lagi, kita bisa melihat sebuah pura yang masih sering dikunjungi umat Hindu. Yang paling menakjubkan dari perjalananmu di Alas Purwo adalah ketika kamu mencapai bibir Pantai Trianggulasi. Meski berbahaya untuk berenang, pantai ini jadi titik favorit untuk berfoto.

Bagaimana? Masih takut ingin berkunjung ke Alas Purwo?

7. Hutan Djuanda di Bandung punya jembatan gantung yang legendaris. Foto di tempat ini jadi semakin berwarna karena hijau pepohonan dan warna merah jembatan

Jembatan merah Hutan Djuanda

Jembatan merah Hutan Djuanda via www.cekhotelmurah.com

Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda termasuk memiliki tingkat aksesibilitas yang tinggi karena terletak di sebelah utara Kota Bandung, bahkan seakan-akan telah bersatu dengan kota Bandung. Hutan yang dibangun oleh pemerintahan Hindia Belanda ini memiliki banyak spot yang menarik dikunjungi, apalagi dijadikan tempat berfoto. Mulai Gua Jepang, Gua Belanda, tiga buah air terjun, Museum Ir. H. Djuanda, sampai Prasasti Raja Thailand. Menarik dan lengkap bukan?

Kalau kamu berlibur ke sini, boleh lah menyempatkan diri berfoto di beberapa bangunan klasiknya. Misalnya di atas jembatan merah yang klasik. Fotomu akan terasa sedikit retro dan memukau dilihat banyak orang.

Setelah melihat poin-poin di atas, semoga kamu tidak lagi takut untuk menyambangi hutan. Selama kamu masih menjaga niat dan kelakuan baikmu, tidak akan ada hal-hal yang perlu dirisaukan. Toh deretan hutan-hutan tersebut juga telah dibuka untuk umum. Selamat foto-foto dan jalan-jalan! 🙂

Apakah kamu tertarik untuk mengikuti jalan-jalan lewat virtual tour selama masa new normal ini? Kasih tahu pendapatmu di sini

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Mesin karaoke berjalan yang gemar film hantu

CLOSE