Enak Juga ya Solo Traveling, 6 Hal Penting Ini yang Harus Kamu Catat Sebelum Traveling Sendirian!

“Eh, tiga hari kemarin kamu ke Ubud sama siapa Dil?”

“Sendiri”

“Liburan?”

“Iyalah.”

“Nggak punya temen ya? Kamu sih nggak ajak-ajak aku. Kali aku bisa nemenin.”

“Ya emang sengaja nggak ngajak siapapun, pengen sendiri aja!”

Advertisement

Kadang, memang apa yang terlihat oleh mata awam, tak seperti kenyataan yang dirasakan. Seringkali orang yang hobi kesana kemari seorang diri dituduh tak punya kawan, hingga orang sekitar pun jatuh kasihan. Guys, solo traveling itu menurutmu sebuah pilihan atau malah keharusan? Tau kan bedanya? Kaya jomblo sama single gitu kali ya.. Kalau jomblo sering dibilang nasib, eh kalau single lebih ke prinsip. Simak ulasan Hipwee Travel berikut deh!

Katanya, solo traveling adalah pencapaian tertinggi seorang traveler dalam dunia jalan-jalan. Masa iya gitu? Kamu setuju?

pelabelan nggak jelas mending jangan dihiraukan

pelabelan nggak jelas mending jangan dihiraukan via insights.looloo.com

“It’s better to be unhappy alone than unhappy with someone – so far.” – Marilyn Monroe

Kamu traveler? Atau punya banyak beberapa temen yang juga traveler? Lalu, pernah nggak mereka menganjurkan kamu untuk sesekali mencoba yang namanya solo traveling atau jalan-jalan seorang diri? Dan mereka bilang, kalau solo traveling merupakan pencapaian tertinggi bagi seorang traveler itu sendiri. Merupakan pembuktian bahwa “ini lho, gue berani jalan-jalan sendirian. Hebat kan?” Mendeklarasikan kehebatan, supaya mendapat apresiasi dari orang lain. Begitukah?

Advertisement

Menurut Hipwee Travel sendiri, yang namanya solo traveling itu merupakan sebuah pilihan, bukanlah keharusan. Nggak adalah itu yang namanya hebat harus traveling sendiri dulu. Lha siapa yang maksa? Kan kita biayain traveling kita sendiri, seenaknya. Yang penting jalan-jalan sesuai etika, nggak berbuat kerusakan. Mau jalan sendirian, sama teman, keluarga, pasangan, atau bareng hewan peliharaan ya sah-sah saja. It’s your own choice guys. Tapi, sekali-kali nyobain solo traveling tidak ada salahnya dong ya? Hahahaa

Karena kita sudah sepakat bahwa solo traveling itu pilihan, jadi nggak usah saling ledek dan malah memberi rasa kasihan

gausah kasihan, mereka bahagia dengan caranya

gausah kasihan, mereka bahagia dengan caranya via www.theexpeditioner.com

Solo traveling itu artinya berangkat dan menikmati jalan-jalan sendirian tanpa teman. Beli tiket sendiri, cari informasi sendiri, booking hotel sendiri, kemana-mana sendiri. Nggak punya temen? Pas jalan-jalan iya, tapi di kehidupan nyata (di luar traveling maksudnya) ya nggak mungkin dong ya. Orang mana yang nggak punya temen? Pasti punya, hanya saja dia memilih untuk nggak mengajak dan melibatkan mereka dalam acara jalan-jalan yang dia khususkan untuk dirinya sendiri.

Lagipula, di jaman serba online sekarang ini, solo traveling tidak berarti 100% sepi sendirian kok. Percayalah, kamu masih bisa berinteraksi dengan teman dan keluarga di rumah. Belum lagi kalau memang niatnya memang mencari kawan baru, mencari jodoh pun bisa. Peluang-peluang seperti itu jauh lebih besar ketika kamu traveling sendirian. Jadi, itulah kenapa kamu nggak usah lantas jatuh kasihan sama mereka. Beda lagi kalau niatnya kangen-kangenan sama temen sambil liburan, reunian gitu, baru deh pergi bareng-bareng.

Advertisement

Kamu yang biasa solo traveling pasti akan terbiasa untuk jadi lebih mandiri dan pemberani. Toh, kamu nggak repot karena semua bisa disiapkan sendiri

kaena keuntungan mutlak hanya ada di surga

kaena keuntungan mutlak hanya ada di surga via uberflip.cdntwrk.com

“Kenapa sih Ndin suka kemana-mana sendiri?”

“Males toleransi sama orang lain?”

“Males apa nggak bisa??”

Ya, alasan malas bertoleransi pada orang lain, apalagi banyak orang memang seringkali mereka gunakan. Bisa jadi kan kalau mereka sosok selfish nan egois yang tak mau bisa berkompromi dengan orang lain? Memilih traveling bersama orang lain, memang kudu siap agak repot. Mulai dari mencocokkan jadwal liburan, tempat-tempat yang kudu dituju, mau menginap di tempat seperti apa, makan apa, menyamakan anggaran, dan banyak hal lainnya. Butuh kompromi? Jelas. Saling berkorban juga kadang ada. Tapi mereka yang bisa terus liburan bareng temen hebat lho, kemampuan toleransi yang tinggi patut diacung jempol.

Semua apa yang ada di dunia ini, pasti punya dua sisi, seperti dua sisi mata uang yang berbeda. Semua ada plus minusnya. Solo traveling sepintas memang menakutkan dan penuh perjuangan. Bayangkan, segala masalah yang hadir di perjalanan harus dipecahkan seorang diri. Bagaimana kalau tersesat, bagaimana kalau orang asing berbuat jahat? Tentu saja mereka lebih pemberani, dan bisa jadi lebih mandiri.

Setiap orang punya zona nyamannya masing-masing. Ada yang nyaman dalam pendampingan, ada yang nyaman sendirian.

nggak ada yang kalau nyamanmu dengan mereka

nggak ada yang kalau nyamanmu dengan mereka via lcimag.com

“Za, kamu kemarin beneran ke Toraja? Mana mana coba fotonya?”

“Aku ceritain aja, aku nggak foto-foto kemarin.”

“Yaelah, cerita mah orang baca di googling doang bisa”

Beberapa orang memilih solo traveling karena tak mau terganggu dengan kawan jalannya-yang-sangat-hobi-memotret. Ketemu gajah motret, ketemu soto motret, ketemu bule motret, elah. Dia liburan atau kerja fotografer sih? Sebagian “pelaku” solo traveling, benar-benar mendedikasikan traveling untuk semakin dekat dengan orang lokal, menikmati alam, bukan malah hunting foto. Mereka tak masalah ketika pulang tak ada yang percaya dengan ceritanya, lantaran tak ada foto atau bahkan oleh-oleh yang dibawa. Tapi dia percaya, pengalaman lah yang membuatnya jadi kaya, menjadi pribadi yang terus lebih baik setiap harinya.

Solo traveling bukan pula mutlak berarti keluar dari zona nyaman, sebab disitulah mereka menemukan kenyamanan. Nyaman dalam kesendirian. Sebaliknya, ada seseorang yang dalam keseharian kamu kenal sangat tangguh dan pemberani. Namun sejauh ini, dia tak pernah traveling seorang diri. Hal itu tak lantas membuatmu ragu akan keberaniannya kan? Mungkin bisa saja dia melakukannya, kalau mau. Hanya saja, dia lebih nyaman dalam pendampingan kawan-kawannya ketika traveling itu.

Inget guys, di dunia ini untung-rugi masih berlaku. Sama halnya kalau siap jatuh cinta harus siap patah hati. Siap solo traveling pun kamu harus siap dengan biaya yang membengkak

karena segala hal punya konsekuensi

karena segala hal punya konsekuensi via lcimag.com

Solo traveling itu jalan-jalan sendiri. Sewa penginapan sendiri, sewa kapal sendiri, sewa mobil/motor sendiri. Nggak asik ya, kan kalau rame-rame kan biayanya bisa lebih miring, bisa iuran. Balik lagi, itu semua pilihan. Siap menikmati liburan sendiri, ya kudu siap nanggung biaya sendiri. Jadi banyak dong akhirnya? Ya memang banyak. Solo traveling itu lumayan boros dong? Harus diakui ya, memang boros. Makanya kamu mending rajin nabung dari sekarang.

Nah gimana sih caranya biar bisa lebih ngirit, kamu harus punya banyak temen dan mau survey secara mendetail

pilihan atau keharusan?

pilihan atau keharusan? via jogja.semberani.com

Buat kamu yang pengen solo traveling ada baiknya kamu mulai cari teman sebanyak-banyaknya dari sekarang. Kelak, mereka lah yang bakal kasih kemudahan dan mungkin fasilitas yang kamu butuhkan ketika melancong ke kota mereka. Beneran loh, kamu tak akan menduga bahwa penginapan, makanan sampai transportasi bisa kamu dapatkan dengan geratisss! Nggak percaya, buruan gih, temenan yang banyak ya.

Sama satu lagi, karena kamu sendiri (apalagi pergi ke suatu destinasi untuk pertama kali) ada satu hal yang perlu kamu perhatikan. Survey mengenai lokasi, budaya, masyarakatnya, oleh-oleh sampai akomodasi di suatu destinasi harus kamu lakukan dengan mendetail dan lengkap. Sekarang ada Mbah Google yang bisa kasih semua hal dengan cuma gerakan tangan di smartphone kamu. Nah, kuncinya kalau mau jadi solo traveler itu pokoknya jangan malas! Luaskan jaringan pergaulan dan rajin googling ya.

Jadi, gimana? Udah paham kan ya. Solo traveling atau bergerombol traveling sebenarnya hanyalah pilihan. Bukan keharusan atau sebuah paksaan demi mendapat pengakuan akan kehebatan. Kalau disuruh memilih, kamu pilih mana? Inget, jangan pernah menjelek-jelekkan apapun pilihan temanmu. Semua ada keunggulan dan kekurangan. Yuk jalan-jalan!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Rajin menggalau dan (seolah) terluka. Sebab galau dapat menelurkan karya.

CLOSE