Jodoh Bisa Datang Di Mana Saja. Begini Nih 10 Potret Pendaki yang Naik Pelaminan Setelah Naik Gunung!

Jodoh adalah misteri kehidupan. Ia bisa datang kapan saja dan di mana saja, sesuai ketentuan langit. Tugas kamu sebagai jomblo adalah berusaha saja dan tentunya berdoa. Yakinlah kalau jodoh nggak akan tertukar. Dan masing-masing dari kamu sudah diciptakan berpasang-pasangan. Yakin nggak nih? Hehe…

Terkadang, jodoh bisa ditemukan di tempat yang sebenarnya nggak banget. Contohnya di gunung, nggak banget ‘kan buat nyari jodoh. Ternyata malah banyak yang jodohnya bertemu di gunung. Cinta berawal dari mendaki gunung, berlanjut mendaki pelaminan. Wah indahnya~

Buat kamu yang nggak percaya kalau banyak jodoh ketemu di gunung, nih Hipwee Travel kasih buktinya buat kamu semua. Semoga menginspirasi buat nyari jodoh di gunung. Hehehe…

Pertama nih, berawal dari mendaki Dieng dan Bromo yang gunungnya tingginya nggak seberapa, eh malah lanjut ke puncak pelaminan. Nggak sampai setahun udah nikah dan punya anak lho! Asek…

Lebih sulit dari puncak manapun, tapi akhirnya puncak pelaminan dapat ditaklukkan juga. Selamat Mas dan Mbak…

Awalnya sih mendaki bareng, temenan doang. Eh jatuhnya dimodusin dan nikah juga nggak sampai setahun kemudian. Salut deh!

Ikutikutan… Berdasarkan pengalaman… ?? . . . . . . #pendakiindonesia #jodohpendaki #instalike

A post shared by puji ismeiniar (@ismeiniar_puji) on

Prestasi, naik gunungnya bareng, naik pelaminannya juga bareng. Widiw, selamat ya!

ber3nya comingsoon cs msh 3blanan. Hahaha aamiin #jodohpendaki

A post shared by @adinurfi on

Duh, lihat foto ini jadi nggak tega sama mas baju item. Lagi berkabung ya Mas kok bajunya item terus? Hehehehe…

Wah kalau ini sih undangan pernikahan, bulan Maret 2017. Bentar lagi nih nikahnya. Wah wah semoga lancar pernikahannya ya Mas Mbak…

Dari jadian, pacaran, pre wedding sampai nikah ada gunungnya masing-masing. Semua perjalanan cinta mereka terjadi di tahun 2016 lho! Ceritanya baca di caption-nya aja deh ya. Kamu nggak mau cobain yang seperti ini, Mblo?

My Journey is about you..yess my journey is to found you..so i can said " MY JOUNEY IS YOU " Bertemu pertama kali dari salah satu kenalan teman pendaki,saat sedang kopdar, kenalan dan sempat beberapa kali jalan bareng dengan teman lainnya untuk explore, penanaman bibit pohon di gunung guntur daaann mulai pdkt di air terjun cibareubey subang,akhirnya explore alam berdua dan pada akhirnya doi Nyatakan cinta di gunung Galunggung 27 mei 2016, pacaran extreem di puncak stone garden dan beberapa tempat lainnya, prewed di Gunung Ijen dan sekitaran banyuwangi serta yogja , dilamar pada tanggal 20 November 2016 dan happy ever after, menikah diakhir tahun 11 12 2016 , semua terjadi ditahun 2016 yg menggemaskan. Dan semua berawal dari dunia pendakian…ini ceritaku mana ceritamu pendaki??!!? #marinatheexplorer #pasanganpendaki #jodohpendaki #extremecouple #pendakicouple #pendakiindonesia #parapecintaketinggian #jalanjodoh #pendakigunung #jodohpendakigunung

A post shared by Marina Morinz (@marinatheexplorer) on

Awalnya cuma temen dan rival beda klub bola, fans Arsenal dan Manchester United. Eh pada tahun 2014 bawa buku nikah ke Prau dan sekarang sudah menghasilkan pendaki cilik. Mantap jiwa!

Teguh dan Iin, 2014. Kalau pasangan ini emang keren sih, ngelamarnya pake kertas ‘Will You Marry Me’ di Gunung Gede, sedangkan si cewek jawab lamarannya juga pake kertas bertuliskan menerima lamaran di Gunung Guntur. Undangan nikahnya pun pake video berisi pendakian mereka. Mereka menikah akhir 2014 lalu. Gokil sih…

mantap jiwa!

mantap jiwa! via www.facebook.com

Terakhir, yah semoga pencarian jodohmumu di gunung berakhir bahagia. Nggak kaya cerita sedih kaya Mas-mas yang satu ini. Duh, kasian, ditinggal nikah sama gebetan…

Jadi udah percaya ‘kan kalau jodoh pasti bertemu di manapun tempatnya, bahkan di gunung sekalipun? Kamu nggak usah khawatir, jodoh pasti bertemu kok. Yaudah deh sekarang banyak-banyakin aja ndaki gunung ya. Coba terus dan tetap berdoa.

Selamat mencari jodoh di gunung ya. Hehehe.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Traveler Baper, Penghulu Kaum Jomblo