Kisah Mistis Saat Bepergian Dengan Angkutan Umum Ini Bisa Bikin Kamu Merinding. Semoga Nggak Terjadi Padamu, Ya!

Saat ini, traveling dengan menggunakan kendaraan umum masih menjadi hegemoni tersendiri bagi masyarakat Indonesia. Keseruan akan lebih tercipta dalam perjalanan dengan menggunakan kendaraan umum bersama teman-teman. Moda transportasi darat seperti kereta api, bus, angkot, dan sebagainya tentu masih memiliki peminat yang cukup marak, apalagi buat anak muda seperti kalian.

Tanpa bermaksud untuk mengurangi rasa bahagiamu bersama teman-temanmu selama perjalanan dengan menggunakan kendaraan umum, kali ini Hipwee Travel akan menyuguhkan kisah-kisah urban legend yang berkaitan dengan kendaraan umum yang masih kamu minati tersebut. Simak baik-baik! Hiii…

Apa jadinya ketika kamu naik angkot dan bertemu dengan penumpang berbadan hangus terbakar?

Kabooor!

Kabooor! via www.indoflyer.net

Kisah ini berawal dari seorang supir angkot yang sedang mencari penumpang di kawasan Klender, tepatnya di kawasan Yogya Plaza yang pernah terbakar pada kerusuhan tahun 1998. Awalnya, supir angkot ini nggak mikir yang aneh-aneh. Dia merasa penjarahan dan pembakaran Yogya Plaza yang terjadi pada saat itu hanya menyisakan puing-puing yang berserakan tak terurus. Seperti biasa, malam itu angkot melaju mencari penumpang.

Malam yang cukup dingin dan senyap, tak membuat angkot ini sepi penumpang. Hampir penuh angkot ini mengangkut penumpang, yang kebetulan semuanya turun tepat di depan Yogya Plaza. Ketika si supir menghentikan laju angkot, dia mulai mencium bau daging terbakar. Masih berpikiran positif, dia melihat ke dalam angkotnya. Apa yang dilihat? Mungkin kamu akan langsung kencing di celana. Atau lebih parahnya, bisa-bisa kamu langsung pingsan melihat isi dalam angkotmu. Ya, para penumpang yang ada di dalam angkot ini ternyata bertubuh gosong, hangus terbakar. Tanpa pikir panjang, supir angkot ini keluar dari angkotnya dan lari tunggang langgang! Hiiii! Gimana kalau kamu turut dalam angkot itu? Apa yang akan kamu lakukan? #DHEG

Kesaksian seorang supir metromini dan para penumpangnya yang membayar ongkos dengan menggunakan selembar daun. Kamu bayar pakai uang atau daun, Gaes?

Ilustrasi, metromini yang sedang mencari penumpang.

Ilustrasi, metromini yang sedang….mogok. 😐 via theindonesiantifa.blogspot.com

Kisah ini juga berasal dari kesaksian seorang supir metromini 506 yang memiliki rute Pondok Kopi-Kampung Melayu, Jakarta Timur. Sama halnya dengan kesaksian supir angkot tadi, supir metromini 506 ini punya ceritanya sendiri. Sama-sama bertrayek melintasi Yogya Plaza, metromini ini juga memiliki kejadian seram dengan para arwah di Yogya Plaza.

Ketika itu, supir 506 ini melihat banyak sekali calon penumpang yang berdiri di depan Yogya Plaza. Tapi pas metromini ini sampai di depan mol yang hangus pada tahun 1998 itu, nggak ada sama sekali orang yang berdiri di sana. Si supir mengira itu cuma halusinasinya saja. Keesokan harinya, supir 506 ini mengangkut cukup ramai penumpang yang hendak turun di depan Yogya Plaza. Tanpa pikir panjang, si supir menghentikan laju metromininya tepat di depan mol. Ketika para penumpangnya turun dari bus, uang yang diterima si supir berubah menjadi lembaran daun…. Engg… Kamu nggak begitu, ‘kan?

Masih di kawasan Jakarta, sebuah taksi terperangkap di gang sempit karena ulah tiga penumpang misteriusnya. Ini bukan fake taxi loh ya! -__-

hantu di taksi, hiiii

hantu di taksi, hiiii via aws-dist.brta.in

Kejadian ini terjadi di dekat kuburan Bivak, Jakarta, pada tengah malam. Sebuah taksi berpenumpang 3 wanita ini melaju tanpa ragu. Tanpa berani menoleh ke belakang atau melirik penumpangnya dari kaca depan, si supir bertanya, hendak pergi ke mana mereka. Sesuai permintaan, supir taksi ini membawa ketiga wanita ini ke suatu tempat, seperti perumahan mewah dengan jalanan yang lebar dan bangunan bertingkat yang berjajar.

Hal yang aneh adalah pada keesokan pagi, si supir terbangun di dalam poskamling warga di kawasan Karet Bivak. Dan taksi yang dia kendarai berada di gang sempit di daerah SMP 38 Jakarta. Padahal, gang itu hanya cukup untuk dua motor saja. Itu juga motor yang satu mesti berhenti dulu, biar nggak gesekan. Sementara di kanan-kiri gang itu selokan yang cukup dalam.

Kisah seorang mahasiswa yang naik KRL jurusan Depok ini dibawa ke tahun 1953. Upayakanlah sebelum naik kereta, kamu cari tahu dulu jadwal keberangkatannya, ya!

Kereta yang siap membawamu ke masa lalu.

Kereta yang siap membawamu ke masa lalu. via misterigoogle.blogspot.com

Kereta yang membawa seorang mahasiswa dari Jakarta menuju Depok. Dari jadwal yang ada pada saat itu, keberangkatan KRL dari Jakarta ke Bogor paling akhir adalah pukul 22:00. Sementara, mahasiswa ini katanya naik KRL jam 11 lewat. Yang bikin serem, dia naik KRL dengan para penumpang yang berpakaian serba putih dan nggak ada yang ngobrol sama sekali! Untuk menghilangkan bosan, mahasiswa ini pinjam koran yang abis dibaca oleh seorang kakek yang duduk di sampingnya. Nggak lama setelah itu, kereta sudah tiba di Stasiun Depok Baru. (cepet banget!)

Mahasiswa ini turun bareng para penumpang yang lain. Tapi, ketika kereta sudah melintas, dia baru sadar bahwa nggak ada penumpang satu pun yang turun bareng dia. Pemuda yang mengaku mahasiswa dari Universitas Pancasila ini mulai panik, gusar, ketakutan, dan langsung keluar dari stasiun mencari ojek. Di sinilah dia baru sadar, bahwa koran yang tadi dia pinjam dari seorang kakek di KRL tadi tertulis koran edisi tahun 1953!

Serem, Bray!

Sebuah bus dan truk yang melaju di jalan Pantura, seketika berpindah jalur. Kalau ini beneran ulah makhluk halus, bukan karena si supir kurang tidur

Memasuki lorong waktu.

Memasuki lorong waktu. via blogspot.com

Kejadian langka ini terjadi di daerah Blora, tepatnya di hutan jati, Bonggan. Mulanya, bus malam dan truk itu melintas tepat di jalur Pantura, Juwana-Rembang. Karena macet, mungkin maksud si supir ingin mencari jalur alternatif, melalui Jaken, Kabupaten Pati. Melalui Jaken, sebenarnya juga bisa masuk ke jalur Pantura Juwana-Rembang. Setelah si supir yakin mereka sudah masuk jalur Pantura, tiba-tiba sang kernet hanya melihat pepohonan yang berjajar di sekitarnya dengan jangkauan pandang yang terbatas. Setelah supir dan kernet melihat keadaan sekitar, ternyata mereka berada di hutan jati Bonggan, Blora! Jauh banget dari Pantura!

Konon, lurah setempat menyatakan bahwa daerah tersebut memang banyak dihuni oleh makhluk astral yang nggak jarang mengganggu orang-orang. Tapi kejadian ‘lorong waktu’ ini belum sering terjadi. Hemm. Semoga sih nggak terulang lagi. Buat kamu yang lebaran nanti mau mudik lewat jalur Pantura, hati-hati, ya!

Nah, dari beberapa kejadian ‘unik’ tadi, masih mau nggak kamu naik kendaraan umum buat bepergian malam-malam? Kamu punya cerita juga? Tulis di komentar ya 🙂

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Senois.