5 Larangan saat Berwisata di Kawah Ijen, Pahami Hal ini Sebelum Mendaki!

Bagi SoHip yang ingin berkunjung ke beberapa tempat wisata, pastikan untuk memahami aturan atau tata tertib yang berlaku dulu ya. Terutama tempat wisata alam yang termasuk kawasan dilindungi. Mematuhi atauran bukan semata-mata untuk menjaga kelestarian alam ya SoHip, tapi juga demi keselamatan kita dan pengunjung lainnya. Seperti aturan di Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Ijen.

Advertisement

Kawah Ijen merupakan kawasan gunung berapi aktif yang terletak di perbatasan antara kabupaten Banyuwangi dan Bondowoso, Jawa Timur. Apa saja larangan atau tata tertib yang harus diketahui wisatawan saat mendaki ke Kawah Ijen? Berikut informasinya!

Sederet larangan saat kamu berkunjung ke Kawah Ijen

kawah ijen

Ilustrasi pengunjung kawah ijen | credit : instagram @kawahijenindonesia

Buat SoHip yang ingin berkunjung ke Kawah Ijen, berikut larangan atau tata tertib yang harus kamu perhatikan. Perlu diingat bahwa aturan ini demi menjaga kelestarian alam dan keselatan pengunjung ya, mengingat Kawah Ijen berada di kawasan gunung berapi dengan medan yang cukup terjal. Berikut yang harus kamu pahami:

1. Buanglah sampah pada tempatnya

Saat kamu datang ke Kawah Ijen, kamu nggak boleh membuang sampah sembarangan. Hal ini berlaku baik dalam rute pendakian maupun di kawasan kawahnya. Jika dalam perjalanan kamu nggak menemukan tempat sampah, maka kamu bisa menyimpan di tasnya sementara, hingga menemukan tempat sampah di pos-pos pendakian.

Advertisement

2. Jangan duduk di pohon kering

Salah satu spot foto yang banyak dicari wisatawan saat berkunjung ke Kawah Ijen adalah pohon kering. Meski hasil fotomu bakal terlihat keren, tapi perlu diingat bahwa pohon kering di sekitar kawah biasanya sudah lapuk. Sehingga, sangat berbahaya jika duduk di pohon kering atau bahkan memanjatnya.

Banyak kejadian pengunjung jatuh terperosok bahkan tercebur ke kawah saat duduk di pohon kering. Makanya, demi keselamatan, pengunjung dilarang untuk duduk hingga memanjat pohon kering.

3. Nggak menyalakan petasan atau sejenisnya, termasuk flare atau smoke bomb!

Advertisement

Pengunjung dilarang menyalakan petasan di wilayah Kawah Ijen. Suara petasan yang membuat pengunjung atau satwa liar yang hidup di kawasan Kawah Ijen akan terganggu. Selain itu petasan hingga flare bisa mencemari udara karena asapnya yang pekat, bahkan menimbulkan sampah. Makanya, kamu dilarang menyalakan petasan ataupun flare ya!

4. Jangan ambil apapun kecuali foto saat berada di kawasan Kawah Ijen

Saat berkunjung ke Kawah Ijen, kamu nggak boleh mengambil apapun ya, SoHip. Baik itu tumbuhan liar, bebatuan, atau benda alam lain dan fasilitas pengunjung, nggak boleh diambil untuk kepentingan pribadi. Bayangkan saja, jika tiap pengunjung memetik tumbuhan liar, bisa jadi alam Kawah Ijen bisa rusak.

Kamu hanya boleh mengambil foto sepanjang perjalanan, maupun saat berada di Kawah Ijen, sebagai kenang-kenangan. Kalau butuh kenang-kenangan berupa benda, kamu bisa membeli souvenir, jangan ambil apapun dari alam Kawah Ijen demi kelestarian alam ya!

5. Jangan membuat api unggun di puncak

Hal paling penting nih, soal larangan menyalakan api unggun di Kawah Ijen. Kondisi alam Kawah Ijen yang berada di kawasan pegunungan memang cukup dingin, hal ini sering membuat pengunjung ingin menyalakan api unggun untuk menghangatkan badan. Namun, harus kamu ketahui kalau menyalakan api unggun dilarang, ya SoHip!

Hal ini karena kondisi alam Kawah Ijen cukup kering, sehingga mudah terbakar bila kamu menyalakan api unggun, atau bahkan membuang puntung rokok yang masih menyala dengan sembarangan. Percikan api kecil akan mudah membakar rumput dan pepohonan kering, sehingga menimbulkan kebakaran.

Keadaan bentang alam Kawah Ijen masih alami, suhu ekstrim dan jalan terjal

kawah ijen

Kawah ijen | credit : instagram @kawahijenindonesia

Kawah Ijen memiliki suguhan keindahan alam yang eksotik, ada blue fire, bisa melihat sunset point dan kondisi yang terjaga. Jalan menuju kawah Ijen sangat terjal, kemiringan lereng gunung hampir 45 derajat. Suhu di kawasan Ijen pun cukup ekstrem. Biasanya bulan Mei hingga September, suhu lingkungan bisa mencapai 5 derajat celcius, lo.

Jika kamu ingin mencapai puncak, harus dalam kondisi tubuh yang sehat, berpakaian lebih tebal dan menggunakan masker. Selain itu, hawa belerang panas cukup menganggu pernapasan. Bawa obat-obatan secukupnya untuk antisipasi keadaan darurat.

Tersedia pos makanan atau warung makan dan troli pengangkut pengunjung

pengangkut tamu di kawah ijen

Jasa pengangkut tamu di kawah ijen | credit : instagram @kawahijenindonesia

Wilayah kawah Ijen jarang sepi pengujung, bahkan tiap bulannya bisa mencapai 2 ribu pengunjung, lo. Fasilitas di kawasan kawah Ijen pun cukup lengkap, ada beberapa pos parkir dan warung makan. Kamu nggak perlu khawatir bila enggan repot bahwa bekal, karena cukup banyak warung-warung yang menjajakan makanan hangat.

Apabila SoHip merasa nggak mampu mendaki di tengah jalan karena kelelahan, nggak perlu khawatir karena ada jasa troli pengangkut yang akan membawamu naik ke puncak kawah dengan tarif naik 500 ribu-700 ribu. Sementara tarif untuk menuruni gunung hanya 150 ribu hingga 300 ribu.

Tertarik untuk mengujungi kawah Ijen, SoHip? Maka perlu diingat untuk menjaga keselamatan dan ikut melestarikan lingkungan di kawasan kawah Ijen. Peraturan yang dibuat oleh pengelola konversasi alam itu demi keamanan dan ketertiban bersama. SoHip, kira-kira kapan nih ke Kawah Ijen?

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Suka menulis dan fotografi

Editor

Penikmat buku dan perjalanan

CLOSE