Minimarket Pertama di Dunia Tanpa Karyawan Berdiri di Swedia. Bagaimana ya Kalau Ada di Indonesia?

Kalau kamu sering malas pergi ke minimarket lantaran harus antri, di minimarket yang satu ini antri tak akan kamu dapati. Yaiyalah, minimarketnya kan nggak ada kasirnya, semua karyawan pun memang nggak ada. Sama sekali. Ada ya minimarket tanpa karyawan? Ya, artikel ini jawabannya. Siap-siap tercengang yaaa….

Minimarket tanpa karyawan pertama di dunia ini berdiri di Swedia. Buka 24 jam  dan benar-benar tanpa pegawai lho

yang paling penting, kamu nggak boleh gaptek

yang paling penting, kamu nggak boleh gaptek via media.viva.co.id

Sebuah minimarket di wilayah Viken, Swedia ini benar-benar unik. Keunikannya tak tertandingi, dan tak dimiliki oleh minimarket lainnya di belahan bumi manapun. Minimarket bernama Naraffar ini sama sekali tak dijaga oleh pegawai, seorangpun. Yang lebih mencengangkan lagi, minimarket ini beroperasi selama 24 jam nonstop. Menarik bukan?

“Saya berinisiatif membuka toko seperti ini karena tidak ada minimarket lainnya di sekitar sini yang buka selama 24 jam,” ujar sang penggagas sekaligus pemilik minimarket tersebut, Robert Illjason, dilansir dari laman metro.co.uk

Ingin punya minimarket yang buka 24 jam, namun tak mau membayar penjaga di saat malam. Akhirnya, Illjason pun memanfaatkan teknologi

dompetmu boleh ketinggalan, ponselmu jangan

dompetmu boleh ketinggalan, ponselmu jangan via media.viva.co.id

“Namun karena membayar orang untuk jaga di malam hari terlalu mahal, maka saya memutuskan untuk menggunakan teknologi untuk melakukan transaksi pembelanjaan,” terang Robert Illjason, seperti dilansir metro.co.uk

Minimarket itu memiliki sebuah aplikasi yang dibuat secara khusus hanya untuk toko tersebut. Pelanggan hanya tinggal mendaftarkan diri ke toko itu, setelahnya baru bisa langsung berbelanja menggunakan ponsel pintar atau smartphone.

Dasarnya hanya kepercayaan, konsumen pun bebas memilih dan membeli barang di toko itu. Kalau di sekolah-sekolah, mungkin ibarat kantin kejujuran ya? Hehe

kantin kejujuran, dulu kamu suka ngutang nggak?

kantin kejujuran, dulu kamu suka ngutang nggak? via chirpstory.com

“Pelanggan hanya tinggal mendaftarkan diri mereka, dan lalu bebas berbelanja. Nantinya pembayaran bulanan dan daftar belanjaan akan kami kirim langsung ke tagihan mereka,” tambah Illjason.

Kamu merasa hal ini sangat ekstrem, ketika seseorang berani membuka sebuah minimarket tanpa seorangpun yang menjaganya? Namun, Illjason begitu yakin jika semuanya akan bisa berjalan dengan lancar. Dia hanya mengandalkan kepercayaan saja.

Tenang, di dalam minimarket ini ada kamera pengintainya kok untuk memantau kondisi toko. Jadi, ya cukup aman~

begini lho cara belanjanya

begini lho cara belanjanya via media.viva.co.id

Kalau ada kegiatan yang mencurigakan, Illjason akan segera menghubungi pihak kepolisian. Kalau dia di rumahnya dan memantau rekaman kamera pengintai setiap saat, sama aja dia yang jaga bukan ya? hehe. Duh, jaman emang udah berubah ya, perkembangan teknologi sangat pesat. Betapa inovatisnya minimarket ini…

Ada enam kamera pengawas di minimarket tersebut. Untuk berjaga-jaga jika pintu minimarket tidak tertutup setelah delapan detik ketika ada pembeli masuk, dan ada orang yang berusaha masuk ke dalam tanpa izin, maka Ilijason memprogram ponselnya untuk menerima notifikasi.

Ide brilian ini dikatakannya, berawal dari sang buah hati yang tiba-tiba menangis karena kelaparan. Bagaimana ceritanya?

saat buah hati menangis lapas tengah malam, saat itulah inspirasi datang

saat buah hati menangis lapas tengah malam, saat itulah inspirasi datang via media.viva.co.id

Pada suatu hari, Illjason tengah sibuk di rumah bersama anaknya yang menangis karena kelaparan. Dia harus menempuh perjalanan dengan kendaraan roda empat selama 20 menit untuk membeli makanan bayi yang habis. Padahal, kala itu hari sudah malam dan kawasan tempat tinggalnya belum memiliki supermarket yang buka hingga larut malam. Dia pun menjawab pertanyaan itu sendiri dengan mewujudkan supermarket tanpa karyawan yang buka 24 jam. Selamat Om!

Kini, Iljason memiliki minimarket super canggih itu. Pintunya hanya mampu dibuka dengan pemindai yang terhubung dengan ponsel pintar pembeli

Dengan menerapkan sistem seperti ini, semua orang nggak bisa sembarangan masuk kan? Saat membayar, pembeli cukup meletakkan layar ponsel ke pemindai dan mereka langsung bisa meninggalkan supermarket dengan barang belanjaan. Kamu nggak perlu kaget, Illjason ternyata memang berprofesi sebagai ahli IT. Jadilah dia mampu menciptakan aplikasi yang memiliki pemindai khusus, yakni memindai belanjaan pembeli di minimarketnya.

Satu-satunya hal yang harus dilakukan Illjason ialah menerima pengiriman produk dan menyusunnya di rak rak supermarket

jadi ya bagian ini aja yang dikerjakan manusia

jadi ya bagian ini aja yang dikerjakan manusia via media.viva.co.id

“Ambisi saya adalah untuk menyebarkan ide ini ke penduduk kota-kota kecil lainnya. Ini sangat luar biasa dan tidak ada orang yang pernah memikirkan hal tersebut,” jelas Illjason.

Satu lagi, dia bisa mengetahui siapa saja pembeli yang akan masuk minimarketnya dengan menggunakan aplikasi yang akan mengidentifikasi pengguna menggunakan BankID. BankID sendiri merupakan solusi ID Swedia yang digunakan oleh bank-bank disana. Jadi, pembeli yang diperbolehkan masuk hanyalah mereka yang tidak memiliki masalah kredit.

Lalu menurutmu, Indonesia siap nggak dengan sistem seperti ini? Ya nggak mungkin dalam waktu dekat ini juga sih, mungkin 10-20 tahun lagi, hehehe. Tapi kalau semua tenaga manusia digantikan mesin dan atau teknologi, kasian manusianya juga. Apapun itu, inovasi seperti ini tetep keren dan layak kita acungi jempol kan?

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Rajin menggalau dan (seolah) terluka. Sebab galau dapat menelurkan karya.