Panduan Murah Backpackeran ke Bali 3 Hari 2 Malam. Budgetnya Nggak Nyampe Rp 400 ribu Ternyata!

Walau makin lama Bali sudah makin ramai, berlibur ke sana tetap saja menggoda. Banyak orang bilang, liburan ke Bali sama saja dengan menghambur-hamburkan uang. Ya namanya aja liburan Pak, Buk ~ mau nggak keluar duit ya bobok cantik di rumah aja. Katanya sih sekarang berlibur ke Bali perlu biaya di atas satu juta, karena hampir semua kawasan di Bali sudah dikomersilkan. Ah nyatanya kalau kamu niat bikin itinerary dan merencanakan dengan matang, berlibur ke Bali bisa kok dengan biaya di bawah Rp 400 ribu. Mau murah ya kamu kudu mau sedikit susah, namanya aja ala backpacker. Nih, salah satu siasat biar murah liburan ke Pulau Dewata ini. Simak pelan-pelan ya…

Start from Jakarta yaaa… Eh bisa dari mana aja ding, karena Rp 400 ribu tadi minus biaya perjalanan dari kota asalmu lho ya.. Perjalanan kita mulai di Bandara Ngurah Rai, Bali

disinilah awal mula perjalanan kita

disinilah awal mula perjalanan kita via static.panoramio.com

Sebenernya kalau kamu mau yang paling murah, kamu pakai jalur darat dan laut aja, jangan udara. Naik kereta ke Banyuwangi, dan nyebrang pakai Ferry dari Banyuwangi ke Bali. Tapi sebenernya kalau pengen banget pakai pesawat juga bisa, pergilah ke sana pas low season alias bukan musim liburan. Cari tiket promo, setahun sebelumnya kalau perlu. Walau bukan low season, sebenernya juga ada tiket dengan harga miring sih, yaitu untuk penerbangan malam atau last flight. Biasanya pesawat take off dari Jakarta sekitar pukul 20.30 WIB dan mendarat di Bali pada pukul 23.00 WITA. Lama penerbangannya cuma 90 menit aja, ditambah satu jam karena waktu Bali satu jam lebih cepat. Jangan pernah lupakan itu ya~

Lalu kalau sampai Bali jam segitu, 23.00, harus nginep di mana? Kudu naek apa ke sananya? Berapa ongkos taksi atau ojeknya?

Jadi, yang paling murah dan masuk akal adalah dengan menggunakan ojek online. Dengan biaya sekitar Rp 20 ribu, kamu bisa sampai penginapan dengan selamat sentosa. Lho nginepnya dimana? Pernah tahu poppies lane kan?

— biaya ojek bandara-penginapan : Rp 20 ribu

Backpackeran ke Bali, nginepnya ya kudu di Poppies Lane. Di sini bakal kamu temukan banyak penginepan murah dan bersih, jaraknya pun cuma 5-10 menit jalan kaki ke Kuta

disinilah pusat penginapan murah Bali

disinilah pusat penginapan murah Bali via pinterest.com

Dari bandara tadi, dengan duit warna ijo kamu sudah sampai di penginapan  wilayah Poppies Lane. Yaitu, sebuah lorong atau gang kecil di sebuah jalan yang sangat terkenal seantero jagad raya karena night life-nya, dan karena merupakan tujuan utama para backpacker atau budget traveler. Sampe Slank aja bikin lagunya lho. Di sini banyak penginepan di bawah Rp 100 ribu rupiah, tinggal kamu pilih aja yang mana. Kalau boleh rekomendasiin sih, kamu bisa nginep di Hotel Mahendra, tepatnya ada di Jalan Poppies 2, Br Pangabetan, Kuta. Mereka menyediakan kamar paling murah dengan harga Rp 45 ribu. Jangan nanya fasilitaslah, yang penting ada kasur kan? Kipas angin juga ada kok, hehe.

— Penginapan 2 malam : Rp 45 ribu x 2 = Rp 90 ribu

Hari pertama mestinya kamu sudah siap untuk bercapek-capek ria. Yuk ngabisin waktu di Bali Utara aja, dijamin pemandangannya mempesona, keluar duitnya juga nggak seberapa

ini bisa jadi jujugan pertamamu, menyegarkan harimu

ini bisa jadi jujugan pertamamu, menyegarkan harimu via rentalmobilbali.net

Makin pagi makin baik. Perjalanan bisa kita mulai jam 07.00 WITA. Oiya, sebelumnya silahkan cari persewaan motor di sekitar Poppies Lane dan Kuta. Cara mudah, tepat, efektif, dan efisien dengan harga semurah mungkin memang dengan membawa kendaraan sendiri alias sewa mobil atau motor. Sewa mobil jelas makin mahal, apalagi kalau kamu sendirian, belum kalau harus macet-macetan. Sewa motor pun harganya bervariasi. Ada yang Rp 35 – 40 ribu untuk motor seperti supra Fit, 40-50 ribu untuk motor matic seperti Mio dan Vario, dan Rp 70 ribu untuk Tiger. Kalau boleh saran sih mending pakai matic aja, untuk meminimalisir lelahmu. Lebih mudah juga kan?

— Sewa motor matic 2 hari : Rp 50 ribu x 2 = Rp 100 ribu

— Bensin dua hari : Rp 50 ribu

— Total : Rp 150 ribu

Setelah motor didapat, kamu pun siap mengembara di alam Bali. Tujuan utama ialah Ubud, percayalah pesona desa di Kabupaten Gianyar ini tak akan mampu kamu lupakan nantinya. Bawa motornya pelan-pelan aja, selama kamu punya SIM sih aman. Nikmati indahnya sawah terasering dalam perjalananmu. Kalau perlu berhenti dan abadikan. Kalau kamu nemu inspirasi membuat puisi misalnya, kamu bisa kok berhenti di pinggir jalan dan mencatatnya sebentar. Perjalanan dari Poppies Lane ke Ubud kurang lebih makan waktu 90 menit. Mentok pukul 09.00 lah kamu sampai di Ubud. Kamu bisa mengunjungi Air Terjun Tegenungan Kemenuh. Kesejukan akan kamu rasakan dari air terjun yang ketinggiannya mencapai 16 meter ini. Biayanya masuknya senilai Rp 10 ribu.

— Tiket masuk air terjun : Rp 10 ribu

Selain air terjun, kamu bisa juga melanjutkan travelingmu ke Goa Gajah dan Desa Penglipuran. Lelah tak akan kamu rasakan di desa adat yang masih sangat kental akan kearifan lokal ini

desa yang masih sangat kental adat istiadatnya

desa yang masih sangat kental adat istiadatnya via pegipegi.com

Dari air terjun tadi, kamu bisa menuju Goa Gajah pada siang harinya. Tentu saja kamu jangan pernah membayangkan melihat gajah di Goa yang satu ini. Karena ini salah satu bagian sejarah yang digunakan untuk tempat bersemedi saat abad 10-14 masehi lalu. Kalau kamu pecinta wisata arkeologi, kamu nggak akan rugi datang ke sini. Biayanya Rp 15 ribu. Sore harinya silahkan bertandang ke desa adat Penglipuran. Sebuah desa yang warga masyarakatnya masih menjunjung tinggi dan memegang teguh adat dan budaya Bali. Karena desa wisata, jadinya tetap dipungut biaya, Rp 15 ribu per orangnya. Dengan biaya itu, kamu akan bisa menikmati indahnya pemandangan desa dan rapinya tatanan bangunan rumah penduduknya. Setelahnya, kamu bisa pulang kembali ke penginapan.

— Tiket masuk Goa Gajah : Rp 15 ribu

— Tiket masuk Desa Penglipuran : Rp 15 ribu

Karena hari pertama sudah jauh-jauhan dan mengeluarkan banyak tenaga, hari ke-dua ada baiknya kamu cuma puter-puter kota dan cari wisata yang gratisan aja

sunset di pantai Kuta memang nggak ada duanya

sunset di pantai Kuta memang nggak ada duanya via www.anythingbali.com

Bali itu identik dengan pantai. Ada baiknya kamu mengawali hari keduamu di Pulau Dewata ini dengan menyambut matahari terbit di Pantai Sanur. Berburu sunrise itu gampang, kuncinya cuma satu, bangun pagi. Pantai yang satu ini lokasinya juga nggak jauh kok dari tempat menginapmu. Dari Poppies Lane, kamu bisa berangkat sekitar pukul 05.00 WITA, waktu tempuhnya berkisar antara 15-30 menit aja. Biaya masuknya gratiiis.

Dari Sanur, yuk cabut ke Denpasar aja. Kamu bisa mengunjungi Art Centre Bali atau Taman Budaya Bali misalnya. Kalau kamu beruntung, di sini seringkali ada pertunjukan kesenian Bali yang digratiskan untuk siapapun yang ingin menonton. Pada pertengahan tahun, di tempat ini juga selalu dihelat Bali Art Festival setiap tahunnya. Atau enggak, kamu bisa juga ke Museum Lukisan Sidik Jari di Denpasar ini. Jangan berharap kamu akan melihat koleksi sidik jari dari orang-orang terkenal di museum ini, karena yang akan kamu dapatkan ialah berbagai lukisan yang dilukis dengan menggunakan metode ujung jari dari para pelukisnya. Karena nggak menggunakan kanvas, makanya dinamakanlah museum sidik jari, masuknya gratis. Kamu mau main-main ke Pura Sakenan juga gratis.

Terakhir, saat menuju senja, ada baiknya kamu kembali ke pantai Kuta. Banyak orang bilang, belum ke Bali kalau belum mengunjungi pantai Kuta ini. Nggak usah ditanya betapa kerennya sunset di Kuta. Hari terakhirmu di Bali dijamin akan istimewa. Biaya masuknya gratis kok, tenang~

— Hari ini semuanya gratis tis tis~

Tengah malem atau pagi harinya, silahkan kembali lagi ke Bandara Ngurah Rai untuk kembali ke kota asalmu. Pakai ojek online lagi ya Rp 20 ribu.

Pergi ke kota orang, jelas makanan jadi hal yang bakal menyita pikiran. Saran buat kamu nih, baiknya cari makan di mana. Dibaca dengan seksama ya~

cari yang sederhana ajalah ya~

cari yang sederhana ajalah ya~ via destinasian.co.id

Gampangnya, kamu bisa membeli nasi bungkus yang dijual keliling oleh warga sekitar. Harganya sangat amat terjangkau sekali, hanya Rp 3 ribu aja. Isinya ada nasi, sayur, potongan kecil ayam atau ati ayam atau telor. Mereka, para penjual itu, biasa berjualan lewat Poppies Lane, Legian Street, atau jalan di sepanjang Pantai Kuta. Kalau malam hari mereka nggak jualan, jadi kalau pengen hemat mending kamu beli pas sore aja. Atau kalau nggak, mending kamu beli masakan padang deh. Nasi, sayur, tempe atau tahu harganya cuma Rp 7 ribu di Legian Street. Kalau kamu butuh ngemil pas malem, kamu bisa beli makanan ringan atau air mineral di Arthawan Minimart, di depan losmen Arthawan, harganya lumayan murah dibanding minimart lainnya.

Mari sekarang kita total, berapa besar pengeluaran di Bali selama tiga hari dua malam ini…

kalau yang ini sunrise di Sanur

kalau yang ini sunrise di Sanur via pegipegi.com

— Ojek online bandara-penginapan PP : Rp 20 ribu x 2 = Rp 40 ribu

— Penginapan 2 malam : Rp 45 ribu x 2 = Rp 90 ribu

— Sewa motor dua hari : Rp 50 ribu x 2 = Rp 100 ribu

— Bensin dua hari : Rp 25 ribu x 2 = Rp 50 ribu

— Tiket masuk air terjun : Rp 10 ribu

— Tiket masuk Goa Gajah : Rp 15 ribu

— Tiket masuk Desa Penglipuran : Rp 15 ribu

— Biaya makan pagi sama siang dikali dua (anggaplah kita bikin Rp 5 ribu sekali makan dikali 2 = Rp 10 ribu). Dikali dua hari. Jadi Rp 10 ribu x 2 = Rp 20 ribu

— Biaya makan malam, katakanlah Rp 10ribu x 2 hari = Rp 20 ribu

— TOTAL : Rp 360 ribu

Jadi, kamu berani ke Bali sendiri dengan bawa empat lembar ratusan ribu rupiah aja? Yang penting kamu nabung tiket pesawat dululah ya, setelahnya dijamin hidupmu akan baik-baik aja. Selamat berbahagia!

Suka artikel ini? Yuk, follow Hipwee di mig.me!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Rajin menggalau dan (seolah) terluka. Sebab galau dapat menelurkan karya.