Traveling Itu Percuma dan Buang Waktu, Kecuali Kamu Melakukan Hal-Hal Ini

Ryan Holiday adalah penulis buku bestseller dan marketer berusia 27 tahun yang juga menjabat sebagai Direktur Pemasaran American Apparel. Dia punya pandangan tentang traveling yang mungkin sama sekali berbeda dengan apa yang kamu pegang selama ini.

Ryan Holiday

Ryan Holiday via plus.google.com

Advertisement

Ryan juga punya tips-tips otentik yang berasal dari pikirannya sendiri. Apa saja pandangan dan tips-tips itu? Langsung simak, yuk!

Pikir Lagi: Kenapa sih kamu harus traveling?

Apa alasanmu traveling?

Apa alasanmu traveling? via www.huffingtonpost.com

Iya, kenapa? Nggak ada jaminan bahwa kamu akan mendapatkan hadiah atau sesuatu yang berarti di akhir perjalananmu itu. Kamu juga gak akan bisa mewariskan hal yang bernilai ke anak-cucu kamu selain cerita pengalamanmu.

Seringkali, seseorang hanya melakukan traveling untuk melarikan diri dari rutinitas-rutinitas yang dia buat sendiri. Padahal, traveling bisa berguna untuk mengembangkan pribadi dan hidup kita. Traveling, seharusnya, adalah hal yang akan mendekatkan kita dengan “rumah”, bukannya malah menjauhkan.

Advertisement

Ketika traveling, pikirkanlah pelajaran apa yang akan kamu dapat dari kegiatan itu. Yang pasti, jangan jadikan traveling sekedar ajang pembuktian bahwa kamu sudah berhasil pergi ke luar negeri — atau berhasil mengunjungi berbagai tempat wisata lebih dulu dari orang lain dalam hidupmu.

Tips-tips traveling dari Ryan Holiday

1. Hindari bawa barang berlebih.

Travel light

Travel light via www.lifehack.org

Buat apa bawa barang berlebih? Bawa yang penting aja! Hindari menghabiskan ruang di tasmu untuk mengepak barang-barang yang kamu mungkin butuhkan tapi sebenarnya bisa kamu dapatkan di tempat tujuan. Ingat bahwa membawa barang gak berguna itu menghabiskan uang, tenaga, waktu, dan kesabaran.

2. Alih-alih mengunjungi banyak tempat sekaligus, lebih baik pilih 1-2 saja. Fokus ke destinasi yang benar-benar kamu mau, dan habiskan waktumu di sana.

Kamu akan lebih menikmati pengalaman traveling-mu jika kamu fokus dan santai, daripada kamu terburu-buru berpindah dari satu tempat ke tempat lain hanya untuk “kejar setoran”.

Advertisement

3. Berjalan kakilah yang jauh.

Berjalan kakilah, dan nikmati setiap langkahmu.

4. Stop mengambil terlalu banyak foto.

Buat apa foto banyak-banyak? Kenang-kenangan? Kalau memang begitu, lihat tempatnya dengan mata — maka kamu akan selalu mengingatnya. Nikmati saat-saat kamu mengunjungi tempat tersebut dengan rekam inderamu, daripada sekadar menatapnya dari layar ponselmu.

5. Baca banyak buku.

Kamu sudah tiba di suatu tempat di mana kamu gak bisa diinterupsi oleh panggilan telepon atau pesan masuk. Manfaatkan waktumu untuk membaca buku.

6. Makan makanan sehat.

Makanan sehat

Makanan sehat via frenzyofnoise.net

Nikmati santapan yang sehat, sehingga kamu juga bisa lebih menikmati tempat yang kamu kunjungi.

7. Hindari buku panduan untuk turis.

Buku panduan terkadang terlalu dangkal, bahkan keliru sama sekali.

8. Datangi tempat-tempat yang “sakral”

Forum Romanum

Forum Romanum via famouswonders.com

Susuri tempat-tempat yang “sakral” – menenangkan jiwa dan punya nilai sejarah. Membuatmu berpikir bahwa kamu hanyalah bagian kecil dari dunia ini.

9. Buat jadwal yang pas untuk dirimu

Kamu gak bisa menikmati pengalamanmu traveling sepenuhnya jika kamu kacau, lelah, dan tidak efisien. Temukan waktu yang pas untuk menjelajahi kota tempatmu berada di sela-sela waktu kerjamu.

10. Olahraga menuju hotel

Lari menyusuri kota

Lari menyusuri kota via under30ceo.com

Ketika kamu traveling ke tempat yang baru, hal pertama yang harus kamu lakukan untuk sampai ke hotel adalah mengganti pakaianmu dengan pakaian olahraga dan lari. Kamu akan menemukan pemandangan, memahami tata ruang kota tersebut dan kamu gak perlu menghabiskan waktu di gym hotel.

11. Jangan menyandarkan tempat dudukmu di pesawat.

Menyandarkan tempat duduk memberimu ruang lebih, tapi dengan cara mengorbankan ruang milik orang lain. Jangan lakukan itu.

12. Tinggallah di hotel yang aneh

Kadang mereka gak bagus atau mewah, tapi sepadan dengan cerita yang kita dapat.

13. Perhatikan papan penanda-sejarah yang kamu lewati selama perjalanan

Penanda sejarah

Penanda sejarah via www.iupui.edu

Papan-papan informasi, yang biasanya tak digubris para turis, sebenarnya bisa memberikan informasi yang menarik.

14. Kalau bisa, traveling-lah sambil bekerja

Kalau kamu bisa, jadikan sisipkan momen traveling di tengah-tengah dinas luar kota-mu. Dengan ini, kamu dapat lebih banyak menghemat uang.

15. Lihatlah hal-hal yang unik dan aneh di tempat yang kamu kunjungi.

Mereka akan bikin kamu mikir, geleng-geleng kepala, atau tertawa.

16. Hindari godaan untuk: a) memberitahu semua orang tentang perjalanan yang akan kamu lakukan; b) menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk merencanakan perjalanan. Just go.

Stop meceritakan rencana perjalananmu

Stop meceritakan rencana perjalananmu via footage.shutterstock.com

Camkan pemikiran bahwa traveling itu pengalaman yang biasa dan normal-normal saja dalam hidupmu. Ini akan mendorongmu untuk lebih sering melakukannya.

17. Jangan pakai layanan telepon internasional saat melawat ke luar negeri.

Bukan karena hal tersebut menghemat uang, tapi karena traveling adalah alasan yang tepat untuk “liburan” dari teleponmu. Kalo kamu memang perlu menelepon, pakai saja Google Voice, gratis.

18. Jelajahi tempat-tempat menarik dekat tempat asalmu.

Gak perlu jauh-jauh, kadang kita menemukan tempat menarik yang punya nilai sejarah gak jauh dari tempat tinggalmu.

Penutup

Traveling gak seharusnya diperlakukan sebagai sarana pelarian. Mulai sekarang, ingatlah bahwa traveling adalah bagian hidup yang “biasa” — yang tidak lebih baik, ataupun lebih buruk, dari momen-momen hidup yang lainnya.

Pikirkan lagi motif travelingmu.

Pikirkan lagi motif travelingmu. via your-vacations.info

Setujukah kamu dengan pendapat Ryan Holiday? Apa motivasimu untuk traveling, apakah untuk sekadar mencari pelarian dan kesempatan untuk pamer? Atau untuk belajar dan berbagi pengalaman – seperti Butet Manurung dan sokola rimba?

Mari kita renungkan lagi.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Pengagum senja dan penggubah lamunan menjadi kata. Doyan makan pisang goreng di sela-sela waktunya.

CLOSE