Jika Biasanya Setelah Bayi Lahir Langsung Dipotong Plasentanya, Lotus Birth Tidak. Ini Penjelasannya

Lazimnya proses persalinan diakhiri dengan keluarnya plasenta sesaat setelah bayi berhasil dilahirkan. Biasanya, tali pusat yang masih menyambung dengan plasenta sebagai jalan makan saat bayi di dalam kandungan akan dipotong. Tradisi dari sebagian besar orang Jawa, plasenta atau yang disebut ari-ari ini akan dikubur dan diberi lampu penerang selama 40 hari. Katanya sih, ari-ari ini adalah ‘teman’ si bayi dan masih menjaga bayi tersebut dari lahir sampai hari ke-40.

Tapi, beberapa tahun belakangan ini ditemukan metode baru bernama lotus birth. Metode ini tetap membiarkan plasenta berada di tempatnya, tanpa dipotong seperti umumnya dilakukan pada bayi. Bagaimana kemudian bayi akan hidup beberapa hari dengan plasenta yang masih tersambung? Untukmu yang penasaran seperti apa gambaran mengenai lotus birth, Hipwee memberikan 6 potret yang bisa kamu simak. Siapa tahu jadi terinspirasi.

1. Ini dia penampakan bayi dengan lotus birth. Plasenta terlihat tertutup dengan garam laut

Plasenta diberi garam via www.bidankita.com

Lotus birth merupakan proses melahirkan bayi dengan tetap membiarkan tali pusat terhubung dengan plasenta selama beberapa hari. Jadi tali pusat dan plasenta yang menempel di pusar bayi tidak langsung dipotong usai ibu bersalin namun dibiarkan mengering lalu terputus dengan sendirinya. Pelepasan tersebut umumnya terjadi 3-7 hari setelah lahir.

Mengenai perawatan dan penyimpanan selama plasenta belum lepas dari tubuh bayi, biasanya akan diletakkan di baskom dan diberi garam laut, minyak esensial, seperti lavender, atau bubuk tumbuh-tumbuhan seperti goldenseal dan neem untuk mempercepat proses pengeringan dan terhindar dari bau yang kurang sedap.

2. Dengan begini, aroma yang muncul dari plasenta tak akan menganggu orang di sekitarnya

Tidur nyenyak via www.instagram.com

Menurut penuturan beberapa orang yang pernah mencoba metode ini, plasenta yang tidak lepas dengan sendirinya selama hampir satu minggu bisa mengeluarkan bau yang kurang sedap. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, lavender bisa juga dipakai untuk menyamarkan bau tersebut. Seperti foto ini contohnya.

3. Selain garam laut, plasenta bayi ini dibubuhi bubuk kunyit dan juga cengkeh

Diberi bubuk kunyit & cengkeh juga via www.instagram.com

Selain itu, ada juga ibu yang menambahkan bubuk kunyit dan juga cengkeh pada plasenta. Sebagai perawatan, plasenta setelah dilahirkan juga dimandikan, bukan dengan sabun, tapi dengan air jeruk. Mungkin maksudnya biar nggak amis, kali ya.

4. Selain belum ada penelitian secara medis, banyak orangtua tidak memilih metode ini karena faktor kerepotannya. Bagaimana jika mau mandi, ganti baju dan sebagainya?

Apa nggak repot ya? via www.instagram.com

Selain belum diakui dari segi medis, orang tua yang tidak memilih metode ini berpendapat bahwa lotus birth cukup merepotkan. Apalagi untuk beberapa aktifitas seperti mandi, memakai baju dan juga saat akan digendong. Ada rasa khawatir akan melukai pusar bayi yang masih ada tali pusatnya jika tertarik kesana kemari. Sakit nggak ya?

5. Andien Aisyah menjadi salah satu orang yang memilih lotus birth untuk anak pertamanya, Kawa

Anaknya Andien Aisyah via www.instagram.com

Di Indonesia sendiri, beberapa public figure memilih metode lotus birth untuk bayi mereka. Seperti penyanyi Widi Mulia dan juga Andien Aisyah. Andien percaya lotus birth lebih baik untuk kehidupan anaknya karena plasenta tidak ‘dipaksa’ untuk dipisahkan dengan bayi, tapi dengan sendirinya terlepas jika sudah waktunya. Orangtua yang memilih metode ini juga percaya kalau bayi dengan lotus birth mempunyai daya tahan tubuh yang lebih baik karena suplai darah yang lebih maksimal.

6. Andien memilih tote bag sebagai tempat penyimpanan plasenta anaknya. Seperti yang terlihat dalam foto ini

Bapak @cyclonesia dan Kawa baru bangun tidur. Selama 3 hari pertama, kakak plasenta ditaruh di tas totoro tersebut ? Setiap Kawa mandi, kakak plasenta ikutan mandi, dan kami beri sea salt, dibungkus, baru masuk ke tote bag. Setelah puput pun kakak plasenta kami kubur di tempat yang nyaman. . . Mengutip pernyataan teman kami, mungkin banyak dari teman-teman sekalian yang tidak memahami apa yang kami jalankan. Namun memang tidak perlu dipahami, hanya perlu diizinkan untuk bertemu dan berpisah secara lembut dengan cara mereka sendiri. Hubungan lembut mereka bertiga (Kawa- ari2- plasenta) sudah terjalin secara lembut selama 9 bulan lamanya, maka kami biarkan perpisahan antara Kawa dan kakak plasentanya terjadi secara mindfulness dan lembut. . . #LotusBirth #AnakuAskaraBiru #BELAHANJANTUNGKU

A post shared by Andien Aisyah (@andienippekawa) on

Di saat orang lain menggunakan baskom, Andien memilih tote bag untuk menyimpan plasenta anaknya. Seperti yang dijelaskan lewat akun instagramnya, sepertinya tote bag bisa jadi solusi juga untuk ditiru.

Meski masih pro kontra, lotus birth bagi sebagian orang memang dipilih bukan tanpa alasan. Agar bayi mendapatkan rasa aman dengan tidak ‘dipaksa berpisah’ dari plasenta yang menemaninya selama 9 bulan, maka beberapa orangtua memilih metode ini. Apapun keputusan dan kepercayaan yang diambil orangtua untuk anaknya, itulah hal terbaik yang bisa mereka beri untuk buah hatinya. Perbedaan pendapat pasti ada, tapi menghargai adalah lebih baik.

Follow Instagram dan Join Hipwee Young Mom Support Group di Whatsapp yuk! Ngga cuma bisa sharing pengalaman dan cari tahu tips sebagai ibu muda aja tapi banyak juga give away menarik tiap minggunya.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

a young mother of two