Mau Jadi Ibu yang Tetap Bekerja Remot dari Rumah? Ketahui Dulu 4 Kekurangannya Ini

Menjadi seorang ibu adalah anugerah tersendiri bagi seorang wanita. Nggak mau deh rasanya pisah jauh-jauh sama bayi mungil yang baru saja dilahirkan. Tapi, atas nama sebuah passion atau hobby, banyak dari para ibu yang juga nggak bisa lepas dari pekerjaannya. Galau juga meninggalkan anak dengan nanny atau dititipkan ke day care. Sebagian dari mereka memilih untuk menjadi seorang ibu yang bekerja dari rumah.

Advertisement

Pilihan tersebut saat ini seakan jadi sebuah trenBerbekal koneksi internet, banyak pekerjaan yang bisa di-handle dari rumah. Kemudahan yang didapat seperti file transfer yang bisa dilakukan meski berkapasitas besar, meeting melalui video call, dan juga koordinasi tim yang tetap bisa dilakukan secara real time membuat seseorang bisa kerja di mana saja.

Namun, kemudahan dengan bekerja remot dari rumah itu ada kekurangannya buat kamu yang akan menjadi seorang ibu. Simak 4 hal buruk yang bakal kamu dapat nanti berikut ini yuk.

1. Bekerja dari rumah itu memang menyenangkan. Tapi, kamu bakal suka menunda menyelesaikannya

Kerja apa ngurus bayi?

Kerja apa ngurus bayi? via www.gettyimages.com

Bekerja dari rumah memang lebih santai karena kamu nggak perlu repot pakai baju formal seperti pekerja pada umumnya. Tapi, di rumah itu prioritasmu bukan cuma tugas kantor, melainkan ada pekerjaan lain seperti mengurus keluarga dan membersihkan rumah. Yah, gimana nggak? Karena waktu yang kamu miliki akan terpecah antara menyelesaikan deadline pekerjaan kantor atau tugasmu sebagai seorang ibu dan istri. Mau tidak mau pekerjaan kantormu bakal tertunda karena ada prioritas lainnya.

Advertisement

Kalau memang masih ingin bekerja, maka sempatkan keluar rumah sejenak agar tetap fokus dan pekerjaan selesai dengan tepat.

2. Kamu bakal menghadapi banyak gangguan. Bukan tidak senang, tapi hal itu membuat kamu tak fokus kerja

banyak gangguan

banyak gangguan via edition.cnn.com

Apakah kamu yakin kalau kerja dari rumah akan lebih tenang? Kenyatannya belum tentu karena kamu akan lebih sering menghadapi banyak gangguan. Ketika kamu merasakannya nanti, kamu pasti bisa tahu perbedaan kerja di kantor dan di rumah seperti apa. Misalnya di kantor kamu hanya fokus untuk kerja saja, lalu ketika di rumah tubuh dan pikiranmu harus terbagi. Belum lagi gangguan seperti koneksi internet jelek. Duh!

3. Bukannya jadi happy, bisa jadi ujungnya malah depresi

harusnya happy tp jd depresi

harusnya happy tp jd depresi via edition.cnn.com

Ketika memilih bekerja di rumah, kamu pasti berharap kalau semua pekerjaan bisa selesai dengan baik.  Tapi, kenyataannya malah jadi keteteran yang membuatmu merasa belum pantas jadi seorang istri atau ibu. Alih-alih bikin happy, eh kerja di  rumah malah bikin tugasmu nggak kelar-kelar. Kalau sudah seperti ini kamu, ada baiknya bicarakan dengan suamimmu nanti ya.

Advertisement

4. Memang sih tanggung jawab seorang ibu ada di rumah. Tapi, kamu juga butuh sosialisasi

Kamu butuh sosialisasi juga, kali

Kamu butuh sosialisasi juga via thepioneerwoman.com

Walaupun tanggung jawab seorang ibu memang ada di rumah untuk keluarga dan anak, tapi kamu juga butuh sosialisasi. Kalau cuma di rumah saja, bisa jadi kamu bakal dianggap individualis. Padahal, sosialisasi itu sangat penting demi keberlangsungan hidup berumah tangga selanjutnya.

Artikel ini dibuat bukan untuk menyudutkan kamu yang kelak memilih bekerja di rumah saat sudah berkeluarga. Kalau memang pilihanmu sudah bulat sebagai pekerja remot, maka pastikan kamu punya manajemen waktu yang baik. Kamu pun harus bisa fokus dan tidak mudah terdistraksi dengan kondisi yang ada di rumah. Tapi, jika masih terasa sulit, nggak ada salahnya kamu bekerja dari kantor. Tentunya quality time dengan keluarga dan anak juga lebih terjaga. Pikirkan dengan matang ya!

Follow Instagram dan Join Hipwee Young Mom Support Group di Whatsapp yuk! Ngga cuma bisa sharing pengalaman dan cari tahu tips sebagai ibu muda aja tapi banyak juga give away menarik tiap minggunya.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

a young mother of two

CLOSE