Blogger Ini Bagikan Pengalaman Realistis Seputar Nikah yang Jadi Kebimbangan Banyak Anak Muda. Apakah Kamu Setuju dengan Pendapatnya?

blogger Agi dan pengalaman nikah muda

Menikah selamanya bukanlah perkara mudah. Sekilas memang terkesan indah, megah dan penuh dengan keseruan. Sayangnya orang terkadang lupa, di balik segala pernak pernik persiapan pernikahan, resepsi megah dan ucapan selamat yang meriah, ada tanggung jawab besar tengah menanti. Yup, menikah bukan sekadar ‘sah’ dan menghabiskan hidup bersama orang tercinta selamanya. It is way more than that!

Bicara soal pernikahan, ada pandangan menarik dari salah seorang blogger , Agi Tiara Pranoto, yang beberapa waktu lalu membagikan pengalaman dan pendapatnya tentang pernikahan melalui Instagram Story pribadinya, junoaggy . Bukan sekadar berbagi soal lika-liku pernikahan, Agi juga membagikan pendapatnya tentang ‘buru-buru nikah  karena lelah bekerja‘ serta tentang realita nano-nano menikah muda, meski kerja sudah ada dan rumah sudah punya. Semoga ulasan kali ini bisa membuka wawasan kamu, bahwa pernikahan bukan semata soal muda atau tua, mapan atau belum dan sebagainya ya.

1. Nikah muda? Topik ini akan selalu seru untuk dibahas. Apakah sulit? Ataukah penuh dengan ena-ena saja? Ikutin ceritanya~

Bermula dari ajakan diskusi terbuka seputar pernikahan via www.instagram.com

2. Di usia 23 (yang relatif muda untuk menikah), Agi memutuskan untuk menikah. Dengan catatan, S1-nya doi sudah selesai dan sedang lanjut S2, materi oke dan pasangan pun sudah relatif mapan kerjanya

Usia di bawah 25 umumnya masih tergolong muda dalam pernikahan via www.instagram.com

Tapi tetap, meski sudah tergolong mapan sehingga ‘berani’ memutuskan menikah, doi dan pasangan harus memulai segala sesuatunya dari 0, terlebih karena sang suami awalnya bekerja di Palembang.

3. Membina rumah tangga baru nggak selalu mulus-mulus saja. Kadang yang dianggap sudah mapan pun, ada saja cobaannya. Iya, kamu nggak sendiri kok menghadapi problematika ini!

Tetap ya, ada tantangannya via www.instagram.com

Kata siapa punya segala hal dan serba mapan jaminan semua akan mulus-mulus saja? Menikah itu bak roller coaster, siapkan dirimu untuk momen terbaik dan terburuk!

4. Yang mau nikah karena lelah kuliah atau kerja, yakin sudah siap? Bukan perkara soal usia, tapi butuh kedewasaan untuk bisa tetap tenang hadapi berbagai macam prahara rumah tangga

Hayo, masih mikir nikah itu serba enak doang? via www.instagram.com

Menikah itu bukan cuma soal usia sudah matang (yang sangat relatif juga). Kata orang, usia 30 udah matang banget buat nikah. Atau kata orang usia 20-an kemudaan. Padahal, mentalnya yang kudu benar-benar siap. Ya, soal materi pun penting, tapi bukan itu poin utamanya. Nggak mau kan di tengah-tengah perjalanan berumah tangga, ngambek minta dipulangin ke rumah orangtua saja?

5. Sudah ‘nekat’ nikah, eh taunya belum kenal dengan baik sama pasangan. Amit-amit kan ya kalau ternyata pasangan tukang mabuk dan suka mukul 🙁 Untungnya ini nggak sampai dialami Agi

Sudah kenal pasanganmu dengan baik? via www.instagram.com

Banyak alasan masing-masing orang memutuskan menikah. Atau memilih nggak menikah (dulu). Sebelum mencap orang ini itu, ada baiknya kamu ambil hikmahnya saja dulu dari pengalaman orang lain. Selain itu, mengenal baik-baik calon pasangan juga wajib kamu utamakan. Sudah kenal sifat doi luar dalam belum? Siapkah si doi hadapi kamu yang lagi ‘tantrum’? Atau siapkah kamu menghadapi ‘drama’ doi saat ngamuk? Ingat, pernikahan bukan selalu yang asyik doang lo!

6. Menikah memang seru, tapi ingat jangan terburu-buru karena bebannya juga yahut endolita! Siap nggak?

Idealnya sih saling melengkapi via www.instagram.com

Nikah muda maupun menikah di usia ‘matang’, tetap harus siap apa pun risikonya.

7. Semoga kamu nggak berpikir kalau nikah hanya soal ena-ena saja ya. Semoga!

So true! via www.instagram.com

Pernikahan itu lebih dari sekadar perkara seks legal. Yakinkan dan mantapkan diri dengan yang sekarang, apakah bakal tetap cinta sampai kelak nafsu sudah lenyap sama sekali?

8. Seseorang yang kamu pilih untuk mendampingimu nggak ada garansinya. Pastikan kamu memilih yang ‘terbaik’ untukmu, karena menikah itu komitmen yang nggak main-main!

Komitmen adalah kunci! via www.instagram.com

Banyak yang bilang, menikah itu perkara menikahi sosok dia secara keseluruhan. Bersama keluarga besar dan segala macam baik buruknya. Tapi pastikan, sosok dia yang kamu pilih adalah sosok utama pilihanmu dan biarkan yang lainnya hadir sebagai pelengkap saja. Ya, masa kamu nikahin orang yang keluarganya kamu sayang tapi si doinya sendiri nggak kamu sayang sungguh-sungguh?

9. Selingkuh bukan jalan keluar ya, Gaes. Itu mah nambahin masalah baru~

Setuju nggak? via www.instagram.com

“Bete sama pasangan, ya udah cerai aja atau selingkuh aja.” Duh, kalau pikirannya begini sih mending pikir 1000 kali lagi deh buat nikah karena sungguh itu bukan solusi tapi malah nambah masalah baru namanya.

10. Ingat, setelah tahun kesekian, pendar-pendar asmara kalian tak akan lagi sama. Itu faktanya. Selebihnya, ya bakal seperti sahabat seumur hidup, yang tanpanya kamu merasa tak mampu hidup

Hmm, siap nggak nih? via www.instagram.com

Sosok yang kamu pilih akan menemanimu selamanya. Mulai dari belum ada anak, sampai anakmu kelak pergi masing-masing, mencari penghidupan sendiri di luar sana. Sisa hidupmu akan kamu habiskan bersama si dia yang kamu pilih. Sudah yakinkah dengan pilihanmu ini?

Semoga pengalaman yang dibagikan teman warganet kita Agi ini jadi refleksi, tentang betapa pernikahan itu kompleks dan butuh kesiapan matang secara mental. Nggak perlu ada yang mendikte, kamu perlunya nikah di usia berapa. Toh itu bakal jadi tanggung jawabmu sendiri. Nikah muda atau nggak, itu bukan jadi soal, tapi pastikan mental dan materimu sudah cukup siap menghidupi diri kalian, meski ya belum gede-gede amat karena serba mapan semua pun nggak jamin hidupmu mulus-mulus terus juga. Intinya, jangan sampai ngerepotin orang, apalagi bikin stres diri sendiri. Toh golnya menikah adalah bahagia bersama orang tersayang kan?

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

An avid reader and bookshop lover.