6 Tahapan Operasi Caesar yang Wajib Diketahui. Bukan Sekadar Membelah Perut Aja!

Tahapan operasi caesar

Kebanyakan ibu hamil punya impian untuk melahirkan buah hatinya secara normal nantinya. Namun kenyataannya, nggak semua proses persalinan bisa dilakukan secara normal. Dalam kasus tertentu, perlu dilakukan tindakan operasi caesar khususnya jika terjadi kemacetan pada persalinan normal atau jika ada masalah pada proses persalinan yang dapat mengancam nyawa ibu dan janin.

Advertisement

Meski dinilai memiliki risiko yang lebih besar ketimbang melahirkan normal, operasi caesar nggak lantas perlu ditakuti. Sebagai gambaran bagimu para calon ibu yang tengah menanti kelahiran sang buah hati, alangkah baiknya kamu ketahui dulu bagaimana tahapan persalinan caesar yang sebenarnya. Simak ulasannya, yuk!

1. Sebelum melakukan tindakan, terlebih dahulu kamu dan pihak keluarga akan dimintai persetujuan terkait operasi caesar

Dokter akan meminta persetujuan terlebih dahulu via www.tlc.com

Terdapat dua jenis operasi caesar, yakni terencana dan darurat. Pada operasi caesar terencana (elektif), tindakan ini telah direncanakan jauh-jauh hari sebelum jadwal melahirkan dengan mempertimbangkan keselamatan ibu maupun janin. Sedangkan operasi caesar darurat dilakukan ketika proses persalinan telah berlangsung. Hal ini terpaksa dilakukan karena adanya masalah pada ibu maupun janin.

Nah, sebelum melakukan operasi caesar, baik pada operasi caesar yang terencana maupun darurat, dokter terlebih dahulu akan memberikan keterangan yang diperlukan terkait operasi caesar, termasuk juga alasan kenapa diharuskan untuk melakukan tindakan tersebut. Setelah sang ibu dan pihak keluarga menyetujui dan bersedia melakukan operasi caesar, maka sang ibu, suami atau wali harus menandatangani persetujuan prosedur operasi caesar. Mengenai pendampingan, tergantung dari kebijakan dari masing-masing rumah sakit.

Advertisement

2. Setelah persetujuan, maka kamu akan dibius oleh dokter ahli anestesi agar nggak merasakan nyeri saat dilakukan operasi caesar

Diberi suntikan epidural via www.youtube.com

Sebelum dilakukan operasi, kamu akan diberikan anestesi epidural atau spinal lewat suntikan di bagian tulang belakang sehingga kamu nggak akan merasakan sakit dari mulai bagian perut ke bawah. Tenang, kamu masih tetap dalam keadaan sadar dan bisa melihat bagaimana proses kelahiran bayi. Selain itu, biasanya kamu juga akan diberi obat tambahan untuk memastikan bahwa bagian bawah tubuhmu benar-benar mati rasa.

3. Tubuhmu akan dipasangkan kateter, infus serta dirapikan rambut kemaluan untuk mempermudah jalannya operasi

Dipasangkan kateter dan infus via www.babycenter.com

Usai dibius dan sebelum memasuki ruang operasi, perawat atau dokter juga akan memasangkan kateter ke bagian uretra untuk menampung dan mengalirkan urine selama operasi dan selama pemulihan pasca operasi. Selain itu, tubuhmu juga akan diberikan antibiotik melalui infus untuk mencegah infeksi sepanjang dan setelah operasi. Selanjutnya, rambut kemaluan juga akan dicukur atau dirapikan guna memudahkan jalan untuk dilakukan sayatan. Barulah setelah itu operasi dilakukan.

4. Saat obat bius sudah bekerja, barulah dokter akan mulai membuat sayatan pada bagian bawah perut

Advertisement

Dokter mulai lakukan penyayatan via www.sciencemag.org

Di ruang operasi, saat obat bius sudah bekerja, biasanya dokter akan mengoleskan antiseptik pada bagian perut. Kemudian dokter akan membuat sayatan horizontal pada kulit di atas tulang kemaluan. Terkadang juga dilakukan sayatan vertikal, tergantung situasi dan penyulit saat operasi dilakukan. Lalu jaringan kulit akan dipotong secara perlahan hingga tembus mencapai bagian rahim. Jika bagian rahim sudah terbuka, maka dokter akan menarik bayi hingga keluar, memotong tali pusar dan mengeluarkan plasenta dari rahim. Bayi pun akan segera dibersihkan oleh perawat.

Karena ada tirai pembatas, maka kamu nggak bisa melihat dokter ketika tengah menyayat perut. Dokter mungkin akan memberikan obat penenang untuk membantumu agar lebih rileks.

5. Proses operasi belum selesai, dokter harus melakukan penutupan dengan cara menjahit sayatan kembali. Ini merupakan hal yang paling rumit saat menjalani operasi caesar

Dokter akan menjahit kembali sayatan pada perutmu via www.babygaga.com

Jahitan akan diterapkan ke bagian jaringan rahim hingga ke lapisan kulit paling luar. Jahitan ini dilakukan menggunakan benang khusus yang bisa larut menjadi daging. Proses ini akan membutuhkan waktu antara 30-45 menit. Namun jika kamu pernah menjalani operasi caesar sebelumnya, maka waktu yang dibutuhkan akan lebih lama, tergantung situasi dan dokter yang menangani. Pada persalinan kembar, butuh waktu 5 menit setiap kali mengeluarkan bayi.

6. Setelah operasi selesai dengan lancar, kamu akan segera masuk ke dalam ruang pemulihan hingga kondisimu stabil dan bayimu sehat

Menjalani masa pemulihan di rumah sakit via www.thebump.com

Setelah proses operasi caesar selesai, kamu akan diantar ke ruang pemulihan untuk terus dipantau kesehatannya. Selama belum bisa makan dan minum dengan baik, maka cairan infus akan tetap diberikan. Efek bius pun lama-kelamaan akan menghilang secara bertahap. Kemungkinan kamu akan merasakan sensasi gatal di beberapa bagian tubuh untuk sementara waktu, namun jika nggak kunjung mereda, dokter akan memberikan antihistamin atau obat pereda reaksi alergi. Umumnya, proses pemulihan ini membutuhkan waktu sekitar 3 hari ke depan hingga benar-benar pulih. Perbanyaklah asupan makan dan minum serta latihan bergerak perlahan-lahan untuk mempercepat proses pemulihan.

Rasa takut pasti dirasakan para ibu yang akan melahirkan. Baik secara normal maupun caesar, perjuangan melawan rasa sakit akan terbayar dengan hadirnya sang buah hati tercinta. Jadi, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter mengenai prosedur persalinan yang tepat untukmu dan sang buah hati, ya!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

salt of the earth, light of the world

CLOSE