Muncul Usulan Fatwa ‘si Kaya Harus Nikahi si Miskin’. Apa Iya Bisa Putuskan Rantai Kemiskinan?

fatwa nikah kaya miskin

Yang namanya jatuh cinta kita nggak bisa milih mau dengan siapa, namun biasanya nggak jauh-jauh dari lingkungan sekitar. Makanya, biasanya orang yang kaya akan cenderung menikahi orang yang memiliki posisi yang selevel dengan mereka, selain karena gengsi juga bisa jadi karena begitulah pergaulannya. Hal ini juga berlaku untuk si miskin, sehingga tingkat kesejahteraan ekonomi bakal begitu-begitu saja.

Advertisement

Hal ini kemudian ditanggapi oleh Menko PMK, Muhadjir Effendy yang mengusulkan kepada Menteri Agama Fachrul Razi untuk untuk membuat fatwa pernikahan lintas ekonomi. Namun, dilansir dari Detik , Sekretaris Komisi Fatwa MUI, Asrorun Niam justru mengatakan pada awak media bahwa usulan ini dianggap lucu-lucuan saja. Nah, lalu bagaimana yang sebenarnya yang lebih mungkin diterapkan soal mengentaskan kemiskinan? Simak yuk penjelasan selengkapnya di bawah ini!

Menurut Muhadjir, saat ini banyak masyarakat yang memiliki pola pikir bahwa jika jodoh harus setara termasuk dalam keadaan ekonomi juga

Menteri yang mengusulkan/ Credit: Detik via news.detik.com

Dilansir dari Kompas , Muhadjir mengatakan bahwa hal ini dilakukan sebagai sebuah gerakan moral demi memutus rantai kemiskinan. Menurutnya selama ini orang kaya selalu menikah dengan yang kaya, begitupun yang miskin selalu menikah dengan yang miskin akhirnya memiliki keturunan yang melanjutkan kemiskinan tersebut. Hal ini dianggapnya karena orang cenderung mencari kesetaraan. Ia mengharapkan dengan fatwa tersebut maka orang kaya bersedia menikahi yang miskin sehingga upaya memotong rantai kemiskinan akan terwujud. Sempat heboh sebelumnya diberitakan di sejumlah media, kepada Detik Muhadjir kemudian mengungkap bahwa pernyataan ini hanyalah sekadar intermezzo. Tambahan, fatwa di sini ia maksudkan sebagai sebuah anjuran dan bukan hal yang wajib.

Walaupun hanya berupa anjuran, namun kalau hal ini diterapkan mungkin akan membingungkan karena nggak tahu bagaimana batasannya. Hmm…

Apa harus sekaya Tony Stark?/ Credit: Mens Health via www.menshealth.com

Batasan antara kaya dan miskin di sini masih belum jelas ukurannya sehingga jika diterapkan pun belum tentu akan berpengaruh dan memberi dampak yang signifikan. Lagipula banyak hal yang memengaruhi seseorang dalam menentukan jodoh. Jika dari dulu lingkungannya terbentuk dari keluarga yang setara seperti saat sekolah mau nggak mau kemungkinan besar orang tersebut akan mendapatkan jodoh dari keluarga yang setara pula.

Advertisement

Selain faktor ekonomi itu sendiri, orang dengan level yang setara cenderung akan lebih kompatibel dan memiliki pembicaraan yang lebih nyambung karena pengalaman yang serupa. Meskipun tetap ada kemungkinan si kaya juga akan merasa cocok dengan si miskin. Kembali lagi, semua kembali ke selera dan soal kecocokan.

Menikah dengan orang yang lebih kaya mungkin dapat membuat seseorang bahagia, tapi bukan berarti nggak ada risikonya

Lama-lama bikin stres/ Credit: Biography via www.biography.com

Walaupun akan mendapatkan kehidupan yang layak dengan masa depan anak yang terjamin tapi seseorang yang menikahi orang yang lebih kaya juga akan mengalami risiko-risiko tertentu yang bisa menyebabkan orang tersebut  stres. Salah satunya, orang yang dianggap ‘miskin’ akan merasa tidak pernah cukup baik. Dikutip dari laman Finansial Samurai , orang miskin akan takut terlihat manja dan bergantung saat menikahi orang kaya.

Advertisement

Ia juga akan merasa seperti selalu di bawah pasangannya sehingga ada kecenderungan membenci diri sendiri. Orang lain juga akan menaruh harapan yang tinggi terhadap orang yang akhirnya menikah dengan orang kaya. Kalau nggak bisa mengikuti gaya hidup, justru kemungkinan seseorang untuk stres akan semakin tinggi karena sulit diterima oleh keluarga yang baru.

Selain nggak bisa memutuskan pada siapa seseorang akan jatuh cinta, ternyata menikah dengan orang yang memiliki status berbeda juga memiliki risiko tersendiri secara psikologis bagi pasangan tersebut. Jika tujuannya ingin memutus rantai kemiskinan mungkin justru bisa dimulai dari hal praktis seperti akses pendidikan yang baik untuk anak dan adanya pelatihan pra-nikah yang benar-benar bisa dipraktikan. Kalau menurut kamu sendiri, setuju nggak nih dengan konsep menikahi si kaya dapat memutus rantai kemiskinan? Hehehe…

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Editor

An avid reader and bookshop lover.

CLOSE