Mengulik Plus Minus Intimate Wedding dan Nikah Murah; Masa Suka Dikatain Hamil Duluan :(

kekurangan intimate wedding

Karena hanya terjadi sekali seumur hidup, hari pernikahan sangatlah istimewa. Biasanya orang-orang Indonesia menggelar perayaan yang besar. Namun, nggak semua orang cocok dengan konsep tersebut. Barangkali kamu dan pasangan justru lebih menyukai konsep intimate wedding. Biasanya pernikahan jenis ini hanya mengundang sedikit orang supaya lebih akrab dan hangat. Keuntungannya pun beragam, terutama dari segi finansial.

Namun di sisi lain, kebanyakan orang Indonesia belum begitu familier dengan intimate wedding, terutama di daerah-daerah yang masih kental kekeluargaannya dan kedekatannya dengan tetangga. Jadi nggak heran kalau ada beberapa pandangan yang kurang “enak” tentang jenis pernikahan ini. Yuk kenali dulu plus dan minus dari intimate wedding!

1. Plus: dibanding pernikahan besar-besaran, biasanya anggaran untuk intimate wedding lebih hemat karena yang diundang hanya sedikit

Merayakan bersama orang terdekat / Credit: Izabelle Acheson via unsplash.com

Pada umumnya, pernikahan besar membutuhkan dana puluhan hingga ratusan juta. Sebab banyak yang harus disiapkan seperti sewa gedung, katering untuk ratusan tamu undangan, seragam untuk keluarga besar, dan masih banyak lagi. Kamu bisa memangkas pengeluaran itu dengan menggelar intimate wedding. Kalau bisa hemat banget, kamu hanya perlu mengeluarkan sekitar Rp10 juta hingga Rp20 juta, bahkan kurang dari itu! Jadi tabunganmu dan pasangan bisa disimpan untuk hal lain yang nggak kalah penting. Contohnya untuk bulan madu, DP rumah, beli perabotan, dan masih banyak lagi.

2. Plus: intimate wedding bikin kamu nggak perlu menyewa gedung yang besar. Justru dengan tempat yang nggak terlalu luas, suasana jadi makin hangat dan akrab

Tempatnya nggak perlu terlalu luas / Credit:
Sweet Ice Cream Photography via unsplash.com

Biasanya salah satu pengeluaran terbesar adalah sewa tempat pernikahan. Nah, kamu bisa menghematnya kalau mengadakan intimate wedding. Karena tamu yang diundang nggak terlalu banyak, otomatis tempat yang disediakan pun nggak perlu terlalu besar. Kamu bisa mengadakannya di hotel kecil, rumah sendiri, atau di sejumlah tempat outdoor. Yang penting jauh dari keramaian supaya nuansa sakralnya makin terasa.

3. Plus: karena lebih sedikit yang perlu diatur, intimate wedding juga lebih hemat waktu. Jadi kamu nggak perlu stres berlebihan menjelang pernikahan

Bahagia bersama pasangan / Credit: Todd Ruth via unsplash.com

Nggak semua orang bisa menyewa wedding organizer. Karena itulah banyak calon pengantin yang stres karena mengurus pernikahan sendiri. Apalagi kalau acaranya besar, makin banyak yang harus disiapkan! Nah, kalau memilih intimate wedding, kamu bisa mengurangi stres karena persiapannya lebih sedikit. Jadi energimu bisa disimpan untuk tampil sebaik-baiknya saat hari-H.

4. Plus: kalau menggelar intimate wedding, kamu nggak perlu mengundang orang-orang nggak dikenal. Cukup keluarga dan teman dekat aja. Jadi lebih nyaman~

Cukup bersama orang terdekat / Credit: David Carballar via unsplash.com

Biasanya, orang-orang Indonesia suka mengundang ratusan orang di pernikahannya. Para tamu terdiri dari keluarga besar, teman-teman dari SD sampai kuliah, rekan kerja, dan banyak kenalan dari orang tua. Dijamin suasananya jadi ramai banget! Buat kamu yang kurang menyukainya, intimate wedding bisa jadi solusi yang tepat. Cukup undang keluarga, teman dekat, dan orang yang betul-betul penting aja. Mungkin jumlah tamunya bisa di bawah 100 orang. Jadi suasananya lebih akrab dan hangat.

5. Minus: kalau ada yang menikah “diam-diam”, orang Indonesia tuh suka berkomentar usil. Dikiranya udah hamil duluan~

Dikira udah hamil / Credit: Christin Noelle via unsplash.com

Orang-orang Indonesia memang belum terbiasa dengan konsep intimate wedding. Jadi wajar kalau muncul berbagai pandangan yang kurang tepat. Salah satunya, orang yang menikah “diam-diam” dikira udah hamil duluan, jadi sengaja nggak mengundang banyak orang. Ngawur juga ya pendapatnya! Hehehe… Seandainya ada yang berkomentar kayak gitu ke kamu, sabar ya. Mungkin mereka nggak mengenalmu secara dekat atau cuma usil.

6. Minus: ada juga yang berpikir kalau kamu kekurangan uang, jadi hanya sanggup menggelar acara kecil. Kesal juga nih dengernya, hahaha…

Dikira miskin / Credit:
Sharon McCutcheon via unsplash.com

Seandainya dapat komentar ini, banyak-banyakin sabar ya. Sebab seringkali orang lain nggak tahu kondisi dan alasanmu memilih intimate wedding. Tahan aja kalau saat ini ada yang meremehkanmu. Yang penting, kamu bisa menghemat banyak uang karena memilih intimate wedding. Jadi di masa depan kehidupan rumah tanggamu bakal lebih mapan secara finansial.

7. Minus: yang bikin nyesek, kadang orang-orang kecewa karena nggak diundang dan mengira kamu udah lupa sama mereka. Padahal kan tamu intimate wedding memang terbatas 🙁

Tamunya terbatas / Credit: Sweet Ice Cream Photography via unsplash.com

Nggak semua orang suka dikelilingi orang banyak, terutama para introver. Jadi sah-sah aja kalau kamu ingin merayakan pernikahan hanya bersama sedikit orang. Yang penting acara itu berkesan untukmu dan pasanganmu. Seandainya ada yang protes karena nggak diundang, jelaskan dengan baik-baik kalau tamunya memang dibatasi. Semoga mereka paham ya~

8. Minus: terakhir, ini khusus kalau orang tuamu mendambakan pernikahan besar. Bisa-bisa pilihanmu untuk menggelar intimate wedding berlawanan dengan mereka

Bicarakan dengan baik / Credit: Edward Cisneros via unsplash.com

Biasanya orang tua ingin yang terbaik untuk anaknya, termasuk dalam perayaan pernikahan. Karena itulah banyak orang tua yang berencana mengadakan acara nikah besar-besaran untuk anaknya. Namun, bagaimana kalau kamu lebih suka intimate wedding? Sebaiknya diskusikan hal ini dengan orang tua dari kedua belah pihak. Beri pengertian baik-baik agar mereka setuju.

Itulah plus dan minus jika kamu ingin mengadakan intimate wedding. Pahami dengan baik-baik ya. Semoga keputusanmu bisa membuat hari pernikahanmu berkesan dan membahagiakan ya. Good luck!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Tinggal di hutan dan suka makan bambu

Editor

An avid reader and bookshop lover.