Mengenal 5 Konflik Tahun Pertama Pernikahan. Masalahmu Pas Pacaran Mah Nggak Ada Apa-apanya~

konflik pernikahan

Banyak yang bilang, tahun pertama pernikahan merupakan masa-masa saat suami istri sedang hangat-hangatnya. Pasalnya, romantisme saat masih pacaran (bisa jadi) masih terbawa. Tapi, ada pula yang berkata bahwa di tahun ini semua kebiasaan buruk yang sebelumnya masih tertutupi akhirnya mulai terbongkar sehingga konflik-konflik mulai bermunculan. Hmm.

Advertisement

Jika kamu melihat unggahan Instagram pengantin baru yang tampak selalu mesra di berbagai platform media sosial, ada baiknya kamu juga mengetahui konflik apa saja yang sangat mungkin dihadapi di dua belas bulan pertama ini. Simak sampai habis ya!

1. Walaupun sudah menjalin hubungan sekian lama, bukan tak mungkin bakal tetap banyak ‘kejutan’ baru setelah menikah

Ternyata pasangan berantakan/ Credit: mirror.co.uk via www.mirror.co.uk

Jika biasanya hanya bertemu dengan pasangan pada saat-saat tertentu, kini kamu harus menemuinya setiap hari. Sehingga kebiasaannya mulai dari bangun tidur hingga tidur lagi pun akan kelihatan. Biasanya, hal-hal sesederhana menaruh handuk kotor tidak pada tempatnya juga bisa memancing keributan. Makanya, kebiasaan-kebiasaan buruk ini sebaiknya dikurangi seiring berjalannya waktu.

2. Sebelum menikah, mungkin kamu penasaran sekaligus deg-degan akan malam pertama. Tapi ternyata berhubungan seksual akan menjadi hal yang biasa-biasa saja

Awalnya sih malu-malu/ Credit: Twogether via arjunkarthaphotography.com

Hubungan seksual menjadi salah satu bagian di pernikahan yang tak terpisahkan. Jika sebelumnya kamu penasaran dan takut, hal ini wajar terjadi. Nantinya, kalian akan terbiasa dengan hal ini. Bahkan kalian akan semakin mengerti kebiasaan-kebiasaan dan bagaimana cara menyenangkan satu sama lain. Apalagi di tahun pertama pernikahan kalian yang biasanya sedang mesra-mesranya. Unch!

Advertisement

3. Ada ungkapan bahwa menikah bukan hanya soal kamu dan pasangan, tapi sepaket juga sama keluarga besarnya

Menikahi keluarganya yang sebanyak ini jugaa/ Credit: Wedding Wire via www.weddingwire.com

Setelah menikah, seakrab apapun kamu dengan orang tua dan keluarga besar pasangan sebelumnya, kamu tetap perlu melakukan penyesuaian dengan mereka. Apalagi jika kamu masih tinggal bersama. Selalu ada kemungkinan mereka ikut campur terhadap hal-hal walaupun hal tersebut bukan masalah besar. Sebagai orang baru, kamu bisa tetap menunjukkan rasa sayang dan menghargai mereka, tapi ada baiknya beri batasan dengan cara tak perlu menceritakan semua masalah yang kamu punya.

4. Masalah yang sering datang pada pasangan suami istri biasanya yang berkaitan dengan keuangan, bahkan sudah sejak tahun pertama pernikahan

Pusing membicarakan keuangan/ Credit: Kiplinger via www.kiplinger.com

Mau tak mau sesayang apapun kamu dengan pasangan, keuangan akan menjadi sumber masalah juga. Apalagi kalian mungkin memiliki cara yang berbeda untuk mengatur hal ini. Yang sebelumnya dinikmati sendiri, sekarang perlu ada juga yang disediakan untuk kebutuhan bersama. Mumpung masih awal pernikahan, ada baiknya kalian duduk berdua membuat kesepakatan bersama tentang pemasukan dan pengeluaran.

5. Ternyata tak hanya masalah keluarga, lingkungan sosial juga bisa jadi salah satu penyebab konflik juga

Advertisement

Eh, kapan punya momongan?/ Credit: Forbes via www.forbes.com

Saat ditanya teman atau kerabat, kamu mungkin juga akan sering lupa menyebut suamimu sebagai pacar atau tunangan karena belum terbiasa. Hal ini bukan merupakan konflik yang besar dan hanya perkara kebiasaan saja kok. Hal lain yang sering ditanyakan oleh kerabat di masa ini biasanya juga menyinggung tentang keturunan. Pertanyaan semacam “Kapan punya momongan?” akan sering terdengar. Mungkin ada pasangan yang selow saja, tapi mungkin lama-lama membuat jengah juga karen kalian pun sudah mengusahakannya. Sebaiknya kalian membuat kesepakatan dulu berdua perihal yang satu ini.

Konflik-konflik yang terjadi pada pernikahan di tahun pertama umumnya terjadi karena masih masa penyesuaian. Seiring berjalannya waktu, kamu perlu sesekali merendahkan ego agar masalah kecil tak menjadi semakin membesar. Tapi tenang, asal jalinan komunikasi berjalan lancar, harusnya kamu dan si dia bisa survive melalui semuanya dengan baik. Semangat!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Editor

An avid reader and bookshop lover.

CLOSE