Buat yang getol scrolling di Instagram, mungkin sudah nggak asing lagi dengan nama Alfy Saga dan Fatma Sari Zar yang beberapa waktu lalu menggelar pernikahan. Yup, tepat pada tanggal 14 Maret lalu pasangan selebgram Alfy Saga dan Fatma Sari Zar melangsungkan akad nikah sebelum menggelar resepsi pernikahan tanggal 14 April nanti.
Nah, menariknya di malam sebelum akad nikah, pasangan ini juga melaksanakan tradisi pernikahan Bugis yaitu Mapacci. Meski demikian prosesi ini digelar dengan sedikit sentuhan India karena dalam unggahannya, sang mempelai perempuan mengungkapkan bahwa dia memang hobi nonton film India. Lalu, seperti apa sebenarnya prosesi Mappacci ini? Hipwee Wedding telah merangkum dari beberapa sumber untukmu. Simak yuk!
1. Tradisi Mappacci adalah salah satu rangkaian pernikahan adat di Bugis. Prosesi ini dilaksanakan pada malam sebelum akad nikah dilaksanakan
Ini yang disebut Mappacci via www.bisotisme.com
Mappacci berasal dari kata Pacci yang berarti pacar atau daun yang digunakan untuk menghias kuku. Bunyinya mirip dengan kata Paccing yang artinya bersih atau suci.
Jadi, prosesi ini melambangkan kesucian hati pengantin saat menghadapi akad keesokan harinya.
2. Baju yang dipakai dalam adat ini merupakan baju adat khas Bugis. Tapi Fatma Sari memasukkan unsur India di sini. Hmm, unik ya!
Alfy Sari melakukan Mappacci via www.instagram.com
Dilansir dari Mahligai Indonesia, busana yang dikenakan calon mempelai perempuan merupakan baju bodo dengan sarung lipa tanpa perhiasan lengkap sedangkan calon mempelai pria memakai jas biasa dengan sarung sutera dan peci yang bernama songko pamiring. Fatma Sari memberikan sedikit sentuhan India di sini, seperti tindik hidung yang dipakainya.
3. Beberapa bahan dibutuhkan untuk malam yang khidmat ini, mulai dari bantal hingga sarung 7 lembar. Ada maknanya lo~
Ini perlengkapannya via www.bisotisme.com
Perlengkapan yang harus disiapkan di antaranya adalah bantal yang diletakkan di depan pengantin, sarung 7 lembar sebagai simbol harga diri, pucuk daun pisang sebagai simbol sebuah harapan akan sambung menyambungnya kehidupan, piring berisi wenno sebagai harapan agar dapat berkembang dengan baik, lilin sebagai simbol kehidupan yang senantiasa rukun, dan daun pacci sebagai simbol kebersihan hati.
4. Langkah-langkah prosesi Mappacci tidak terlalu panjang dan rumit. Dilakukan dengan memberikan daun pacar ke tangan mempelai perempuan
Ini prosesinya via www.qiahladkiya.com
Pada beberapa orang, prosesi ini didahului dengan mappanré temme (khatam Alquran) dan barazanji. Dengan demikian, prosesi Mappacci pernikahan adat Bugis ini terasa lebih sakral dan khidmat. Setelah keluar dari kamar, calon mempelai perempuan duduk di pelaminan lalu proses pemberian daun pacar dilakukan oleh anrong bunting atau juru rias pengantin. Selanjutnya, proses pemberian daun pacar ini akan diikuti oleh sanak saudara.
Bukan hanya memberikan daun pacar ke tangan calon pengantin perempuan, tapi sanak saudara diharapkan sekaligus mendoakan agar pernikahan besok berjalan lancar dan kelak menjadi istri yang menjadi suri tauladan dengan harga diri yang tinggi.
5. Ternyata dalam prosesi ini ada syarat tertentu untuk orang yang menorehkan daun pacar di tangan. Katanya biar bahagianya bisa nular~
Orang-orang pilihan via www.qiahladkiya.com
Orang yang berwewenang menorehkan daun pacar diharapkan adalah mereka yang memiliki kehidupan pernikahan yang langgeng dan bahagia. Harapannya ya agar calon pengantin juga merasakan hal yang sama nantinya. Jumlah pemberi daun pacar disesuaikan dengan stratifikasi sosial yang punya hajat juga lo, semakin tinggi semakin banyak pula orangnya.
Yang perlu diperhatikan, tradisi ini mungkin saja memiliki perlengkapan dan prosesi yang sedikit berbeda di keluarga satu dan lainnya karena masing-masing sudah punya sentuhan atau unsur pengaruh budaya lain, plus ikut perkembangan zaman. Tapi seenggaknya kamu jadi punya sedikit gambaran tentang bagaimana tradisi Mappacci ini. Semoga artikel ini bisa memberikan tambahan wawasan baru ya~
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
Tim Dalam Artikel Ini
