Menikah Itu Ibadah; Pastikan Dulu Pasanganmu Benar-benar Mencintaimu Karena Tuhan, Bukan Cuma Asal-asalan.

Sebagai perempuan, menerima pinangan dari lelaki memang tak semudah yang dibayangkan. Bukan terlalu lama menilainya dari segi materi saja, tapi benar-benar memastikan bahwa dia telah lolos menyandang predikat sebagai lelaki dewasa. Ini juga bukan hal mudah yang bisa dipikirkan dalam semalam, bahkan berbulan-bulan.

“Memastikan layak atau tidaknya dia sebagai calon imam memang tidak mudah, tapi kamu sebagai perempuan jangan sampai kehilangan arah.”

Mulai sekarang, kamu harus pandai-pandai menebak soal keseriusannya sebelum meminangmu. Lihat dari caranya memandang, memperlakukan dan mendekatkanmu dengan Tuhan. Ya, sesederhana itu.

Tidak cuma datang saat dibutuhkan, lelaki ini justru terus mengingatkanmu tentang indahnya arti kebaikan.

dia mengingatkanmu tentang kebaikan

dia mengingatkanmu tentang kebaikan via telegraph.co.uk

Dalam setiap pertemuan, lelaki yang satu ini tak pernah menyebutnya sebagai sesi kencan, melainkan waktu terbaik untuk selalu memupuk kebaikan. Dia ramah dan selalu bisa diandalkan, meski kadang kamu tak terlalu membutuhkan. Perilakunya terhadapmu pun senantiasa manis, karena rasa sayang lebih mendominasi hatinya dibanding tabungan-tabungan sikap egois.

Entah karena alasan apa, gelak tawa juga tak pernah absen menaungi setiap pertemuan kalian berdua, walaupun tempat dan hidangan yang ada tergolong sederhana.

Baginya, keromantisan tak selalu berbentuk bunga, tapi pesan singkat pengingat jadwal ibadah, makan dan tidurmu di waktu yang tepat.

Sayang, udah sholat?

Sayang, udah sholat? via newcreations.com.au

“Sayang, udah sholat belum? Abis itu jangan telat makan, ya. Ingat, kesehatan itu mahal harganya.”

Berbeda dengan lelaki lain yang uring-uringan ketika tak bisa bertemu, pasanganmu yang satu ini justru santai dan sering mengirimkan pesan singkat romantis sebagai tanda sayang. Isinya juga bukan rayuan gombal yang ketinggalan zaman, tapi pengingat-pengingat manis yang jarang kamu dapat dari lelaki lain. Intinya, dia tahu apa yang kamu butuhkan dan dia dengan senang hati untuk menjadi ‘alarm’ berjalan.

Mati-matian menyiapkan diri bagimu takkan terasa melelahkan, karena dia tahu itu bagian dari sebuah kewajiban.

tenang, dia hanya sedang mempersiapkan diri

tenang, dia hanya sedang mempersiapkan diri via favim.com

Di saat yang lain terlelap atau sedang menikmati film baru di bioskop, lelakimu ini sama sekali tak ada hasrat untuk sekadar nimbrung atau ikut-ikutan. Dia bisa saja menjadi gila kerja saat tahu bahwa kebutuhan menjadi orang dewasa itu tidak sedikit, terlebih komitmennya untuk menjadikanmu istri sudah makin dekat. Tipe pekerja keras yang ulung memang sangat lekat dengan dirinya, yang sangat jarang membalas teleponmu di sela-sela jam kerja.

Sebagai perempuan, kamulah yang harusnya bersabar dan menghargai usahana ini. Jangan marah apalagi menuntut macam-macam, percayakan segalanya pada lelaki yang kini telah menjadi pilihanmu. Beri dia sedikit penghargaan dengan terus mencintainya, karena ini salah satu jalannya mendekatkanmu dengan Tuhan.

Dia sadar betul bahwa usianya sudah tidak muda. Untuk itu, prioritas hidupnya hanyalah kamu dan kedua orang tua.

only you and his parents

only you and his parents via businessinsider.com

Mengajakmu jalan-jalan berkeliling kota tiap hari libur mungkin menjadi hal rutin yang menenangkan hatinya. Sekadar mengirimkan sekotak roti bakar ke tempat kerjamu juga mampu membuatnya tenang, karena bisa menyaksikanmu makan lahap dan kenyang. Tapi bukan cuma hal kasat mata semacam ini, dia adalah seorang lelaki luar biasa yang sangat menyanyagi kedua orang tua, meski kini waktunya telah banyak tersita.

“Prinsip hidupnya sederhana, siapapun gadis yang berhasil merebut hatinya adalah bagian terpenting yang wajib dipertemukan dengan kedua orang tua.”

Tujuan akhirnya adalah menghalalkanmu, bukan sekadar nafsu dan ‘menikmati’ tubuhmu.

menghalalkanmu, adalah tujuan akhirnya

menghalalkanmu, adalah tujuan akhirnya via bridalmusings.com

Sosok yang satu ini paham betul bahwa tujuan mulia dari sebuah hubungan adalah, menjadi halal dan menikah. Menunggu dalam waktu yang lama juga bukan masalah berarti baginya, karena keyakinan kuat dan rasa percaya yang tumbuh subur di hatinya. Kamu pun pasti akan ikut berbahagia, setelah tahu dia melakukan semuanya hanya demi kekasihnya, yaitu kamu.

Tidak ada salahnya jika mulai sekarang kamu lebih selektif memilih pria, yang nantinya akan jadi calon suami. Jangan terburu-buru, kalau tak ingin menyesal pada akhir hari.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Seorang makmum yang taat :)