Sudah Pacaran Lama? 6 ‘Latihan’ Ini Layak Dicoba Supaya Kelak Menjadi Keluarga Samawa

“Kata orang, pacaran lama tanpa adanya kesediaan untuk saling menjaga itu sama saja sia-sia.”

Advertisement

Kini, kamu mengenalnya bukan lagi sebagai pacar yang hanya pantas dibawa ke sana kemari untuk diajak kencan. Kamu telah menganggapnya sebagai sosok spesial, sehingga layak untuk dipertahankan hingga titik darah penghabisan. Niatan untuk menjadikannya pasangan halal pun sering sekali hatimu lontarkan, meski belum menemui jalan sebagai titik terang.

Tidak usah memusingkan diri dulu, lebih baik kamu tahu dan paham bagaimana cara menyempurnakan hubungan, sebelum benar-benar mantap memerdekakan status lajang.

Selalu lebih rajin bangun pagi dari biasanya, menandakan kalau kamu dan dia sudah siap membina rumah tangga dan hidup bersama.

rajin bangun pagi...

rajin bangun pagi… via weddingsnmedia.com

Romeo : Hallo, Sayang. Bangun yuk, abis itu aku jemput terus jogging bareng, ya.

Juliet : Oke, Yang. Aku siapin bekal sama air minum dulu deh kalau gitu…

Romeo : Siap… See you cantikku!

Advertisement

Menjadi pasangan yang kompak itu sebenarnya tidak sulit, asal kamu dan dia mau sama-sama merasakan pahit. Melawan rasa malas saat bangun pagi misalnya, kamu dan dia bisa saling mengingatkan untuk senantiasa disiplin dan membiasakan bangun pagi. Kebiasaan semacam ini akan berdampak positif, ketika kalian berdua benar-benar berjodoh dan menjadi suami-istri nantinya. Gimana, udah siap?

Bukan mengekang dan posesif, kalian berdua justru bisa saling mendukung lewat semangat-semangat bernada manis dan positif.

saling mendukung itu perlu

saling mendukung itu perlu via blog.thenest.com

Gerry : Dek, hari ini Abang izin, ya. Mau ada tugas kantor di luar, tapi perginya sama teman kantor cewek.

Fira : Iya, Bang. Hati-hati sama jaga kesehatan ya… Jaga hati juga buat aku. Mmmuah

Gerry : Tentu, Dek. Love u.

Meredam rasa cemburu atau posesif terhadap pasangan juga bukan hal mudah yang bisa dilakukan, baik oleh lelaki maupun perempuan. Ada rasa tak enak yang harus dikubur dalam-dalam, ketika kamu dan dia dihadapkan pada situsai genting, semacam tanda-tanda hadirnya orang ketiga. Rasa percaya dan saling menghormati harus benar-benar kalian asah, supaya kelak terhindar dari situasi hubungan yang rumit dan susah.

Advertisement

Tak masalah jika kalian pergi makan atau belanja berdua, asal urusan uang harus diatur sedemikian rupa. Ingat, ada cita-cita mulia berumah tangga ~

ingat, ada cita-cita berumah tangga

ingat, ada cita-cita berumah tangga via 2gb.com

Tidak ada yang mustahil jika kalian mau mencoba. Sama ketika kalian berusaha sehemat mungkin mengatur pengeluaran, sehingga sisa-sisa uang tabungan tetap aman dan terselamatkan. Bukan berarti kalian tidak boleh liburan atau menikmati diskon di mall bersama, selektif meminimalisir pengeluaran tetap perlu pertimbangan serius bagi kamu dan dia.

Bila perlu, kompaklah dalam menegur pasangan, ketika dia mulai boros dan membeli barang yang bukan bagian dari kebutuhan. Ini bukan hanya hal wajib yang harus kalian lakukan, tapi juga langkah penting demi calon keluarga samawa yang telah sekian lama diimpikan.

Senantiasa jujur dan terbuka, adalah hal terpenting yang mulai sekarang bisa ditanamkan dalam benak kalian berdua.

saling jujur dan terbuka

saling jujur dan terbuka via weddingsnmedia.com

“Sayang, tadi mantan aku telepon. Aku angkat, tapi aku nggak ngobrol lama sama dia. Dia cuma tanya kabar, kok.”

“Oh, jadi mantanmu masih suka telepon?”

“Iya, tapi aku nggak ngapa-ngapain. Cuma tanya kabar.”

“Oke fine.”

Apapun akibat yang akan didapat, membudayakan sikap jujur dan terbuka ke pasangan menandakan kalau kamu adalah ciri orang hebat. Kamu tahu itu menyakitkan, tapi sikap sederhana ini justru akan mengantarkan hubunganmu pada tingkat yang lebih tinggi, khususnya kehidupan rumah tangga. Mulailah sejak dini, supaya besok-besok kamu dan dia lebih siap lagi.

Biarpun bukan koki, rajin-rajin belajar masak bisa kalian lakukan sejak dini.

yuk belajar masak!

yuk belajar masak! via obviousmag.org

Namanya juga pacaran serius dan sudah lama, pasti mau deh kalau cuma belajar masak bersama. Kalian berdua tak hanya mengasah kekompakan di langkah ini, tapi cuma menjajal sebarapa keras usaha kalian untuk membawa hubungan ini ke tahap yang lebih sakral lagi.

Saat menikah nanti kalian pasti tidak akan kaget, kalau harus bangun tengah malam karena saling kelaparan karena sedari sore belum makan. Atau saat sang suami pulang kerja, istri yang sudah terbiasa masak tidak akan kikuk, jika harus sigap menyiapkan makanan demi berkurangnya sebuah kelelahan.

Malu ah. Sudah pacaran lama, tapi masakin buat pasangan aja masih ogah-ogahan.

Tidak hanya larut dalam nafsu dan senang-senang belaka, saling mendekatkan diri pada Tuhan juga bagian dari do’a.

mendekatkan diri pada Tuhan...

mendekatkan diri pada Tuhan… via www.stopkiddingyourselvesladies.com

Idealnya sebuah hubungan adalah yang didasari dari restu semesta, pun dari Tuhannya. Apalah arti wajah rupawan, jika untuk urusan hati saja masih bimbang. Bukan bimbang mau melanjutkan hubungan atau tidak, tapi “mau dibawa ke mana dan kepada siapa hubungan ini” juga masih belum jelas dan kentara. Ibarat jalan, kompas dan peta pun takkan sanggup lagi membantu, karena sebenarnya ini adalah jalan buntu.

Ingatlah kepada Sang Pencipta, ketika kalian berdua telah berani berikrar untuk saling menyayangi dan mengucapkan cinta. Dengan ini, hubunganmu dan dia akan jauh lebih mulia dan terhormat, karena didasari restu Tuhan beserta semesta.

Semoga kalian berdua lebih siap lagi untuk menjadi calon keluarga yang sakinah, mawaddah dan warahmah, ya!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Seorang makmum yang taat :)

CLOSE