8 Panduan Simpel Membawa Bayi Naik Pesawat Pertama Kali. Jangan Panik Duluan!

tips dan trik bepergian nyaman dan aman bersama anak bayi

Tak terasa kita telah tiba di penghujung tahun. Artinya, musim liburan Natal dan Tahun Baru pun semakin dekat di depan mata. Banyak yang sudah mulai merencanakan agenda liburannya, meski nggak terlalu panjang tapi seenggaknya cukup lah buat ‘melarikan diri’ sebentar dari kepenatan di rumah dan dunia kerja. Mama Papa newbie, apakah ada di antara kalian yang sudah membayangkan diri berlibur dan jalan-jalan? Hehe.

Advertisement

Liburan sejenak biar tetap waras dan happy itu penting lo, Moms!

Ya, memang akan agak menantang bagi Mama Papa baru yang masih harus momong bayi, tapi bukan berarti mustahil untuk dilakukan. Kalau kamu bisa bepergian menggunakan dengan transportasi darat sih, sepertinya tantangannya masih relatif ringan. Nah, bagi yang sedang pikir-pikir untuk berlibur agak jauh, misalnya pulang ke kampung halaman yang butuh naik pesawat mungkin kamu butuh beberapa trik untuk menyiasati perjalanan bersama bayi agar berjalan lancar dan mulus, berikut Hipwee YoungMom bakal kasih 8 trik jitu persiapkan perjalanan naik pesawat bersama si kecil. Simak ulasannya baik-baik, yuk!

Catatan : Bayi yang dibahas di sini akan lebih ditujukan untuk anak di bawah usia 2 tahun ya. 

Advertisement

1. Meski tak ada rekomendasi khusus soal batasan usia dan selama DSA (dokter spesialis anak) mengizinkan, tapi ada baiknya kamu mengecek terlebih dulu tentang regulasi maskapai yang akan kamu naiki

cek dulu – credit: freepik.com

Meski tak ada batasan yang ketat tentang berapa umur bayi yang dianjurkan untuk bepergian pertama kali naik pesawat, ingat untuk selalu mempertimbangkan kondisi anak sendiri, apalagi untuk bayi baru lahir yang sistem imun tubuhnya masih sangat rentan. Selain itu juga jangan lupa untuk selalu mengecek peraturan maskapai yang akan kamu naiki, apakah ada batasan usia anak yang diizinkan naik dan apakah ada yang membutuhkan rekomendasi khusus dari dokter spesialis anak. Oya, untuk anak di bawah tahun, biasanya akan dikenakan tarif diskon khusus yang sangat lumayan dibanding dengan bepergian dengan bayi di atas 2 tahun lo.

Moms, pertimbangkan dengan baik saat akan memilih maskapai demi kenyamanan kamu dan anak. Yang pasti, yang  nyaman mungkin akan lebih lega daripada maskapai bujet yang tempat duduknya sempit, hehe.

2. Jika memungkinkan, lakukan early check in untuk mengurangi kehebohan di bandara bersama pasangan dan si bayi

early check in – credit: freepik.com

Untuk menghindari drama yang bisa saja terjadi saat anak mendadak rewel di bandara, sebisa mungkin lakukan early check in yang dapat dilakukan di kantor maskapai yang kamu gunakan atau lakukan saja check-in online. Namun ini nggak menjamin kamu mendapat bangku yang diinginkan. Penting dicatat juga, ada sejumlah maskapai yang tetap mewajibkan check-in di konter (city check-in) bandara bagi para bayi (khususnya newborn) dan ibu hamil. Saat sudah akan boarding, nantinya sang anak akan didata ulang oleh pramugari di dalam pesawat.

Advertisement
3. Jangan lupa untuk memikirkan dengan matang, posisi dudukmu nanti dengan sang buah hati. Ini penting agar kalian sama-sama nyaman selama perjalanan

Bayi bisa tidur di bassinet seperti ini via lajollamom.com

Jika sudah bisa duduk, bisa pilih yang dekat dengan lorong yang memudahkan kamu mengajak anak berdiri jika mendadak rewel (tentu saat sudah diizinkan melepaskan sabuk pengaman ya).  Nah, untuk anak yang sudah dipangku juga biasanya pramugari akan memberikan seatbelt tambahan. Jika di bawah satu tahun, bisa pertimbangkan untuk mencari lokasi duduk dengan tambahan bassinet, yaitu keranjang khusus bayi yang disediakan maskapai tertentu di dalam pesawat. Nah, ada beberapa hal yang patut diperhatikan menyangkut bassinet ini, seperti dilansir dari laman blog pengguna Smell Like Home: 

  • Bassinet biasanya hanya disediakan di tempat duduk barisan paling depan, di mana terdapat partisi dengan tempat duduk kelas bisnis.
  • Bassinet biasanya hanya diperuntukkan untuk anak bayi yang masih cukup kecil, dengan berat maksimal 9-13 kg, tergantung regulasi masing-masing maskapai.
  • Bassinet biasanya dapat diminta saat melakukan check-in.
  • Bassinet juga biasanya hanya disediakan bagi penumpang dengan perjalanan panjang atau internasional. Bahkan sejumlah maskapai domestik dan low cost airline tidak menyediakan bassinet ini, tapi kamu bisa pastikan soal ini lagi ke maskapai yang bersangkutan.
4. Sebelum berangkat, cek peralatan bayi yang akan dibawa seperti stroller yang akan dibawa selama bepergian. Ini penting agar nanti kamu tak kerepotan

Bawa stroller itu penting, biar tanganmu nggak pegel, hehe! via www.momtricks.com

Selain membawa gendongan bayi yang nyaman dan bisa digunakan baik olehmu atau pasangan, pertimbangkan juga membawa stroller yang ringkas dan nyaman dibawa saat naik pesawat atau saat naik mobil. Beberapa maskapai penerbangan biasanya akan meminta semua jenis stroller masuk ke bagasi. Namun ada beberapa maskapai yang masih mengizinkan kamu membawa stroller mungil yang dapat dilipat dan dimasukan dalam tas ransel khusus untuk dimasukkan ke dalam kabin.

5. Sebelum berangkat, pastikan kamu mencatat apa saja yang dibutuhkan oleh anak saat akan bepergian, terutama yang menunjang kenyamanannya saat naik pesawat

Pakai kapas, earmuffs atau ear plug asal sang anak nyaman via www.alpinehearingprotection.com

Ada beberapa benda penting yang wajib kamu pertimbangakan untuk di bawa saat naik ke dalam pesawat, yaitu :

  • Ear plug atau ear muffs dan topi yang bisa menutupi telinga untuk mengurangi rasa tak nyaman anak di pesawat
  • Kaus kaki dan selimut bayi yang ringan, misalnya bedong dari kain muslin
  • Mainan kecil  atau buku cerita dengan fitur yang cukup rumit, warna warni dan nggak membosankan untuk dibawa naik ke dalam pesawat (misalnya rattle dengan berbagai macam fungsi) tapi nggak terlalu berisik dan mengganggu penumpang lain
  • Empeng bayi juga bisa kamu pertimbangkan untuk mengurangi rasa tak nyaman anak karena tekanan di dalam pesawat
  • Susu atau cemilan bagi anak yang sudah masuk masa MP-ASI

Catatan: Berdasarkan pengalaman pribadi penulis, membawa anak saat masih ASI atau masih full minum susu jauh lebih mudah karena anak dapat difokuskan untuk menyedot ASI atau susu saat take-off dan landing sehingga rasa kurang nyaman di telinga dapat diminimalisir. Biasanya tidurnya pun lebih mudah, sehingga risiko rewel bisa dikurangi.

6. Pastikan perut anak kenyang sebelum bepergian. Namun jaga waktunya, agar tak terlalu mepet dengan boarding

Biar sama-sama enak~ via www.mini-magazine.com

Ini memang agak tricky, tapi membuat anak kenyang di waktu yang tepat akan mempermudah perjalananmu. Tapi hati-hati kalau waktunya terlalu mepet dengan boarding dan anak terlalu kenyang, anak justru bisa mual dan muntah karena rasa tak nyaman di dalam pesawat. Pintar-pintar orangtuanya saja sih, menyiasati soal makan ini.

7. Pertimbangkan jadi yang pertama saat harus boarding sebelum take-off dan menjadi yang terakhir setelah landing dan keluar dari pesawat

Jadi yang pertama dan terakhir via www.romper.com

Ini agar kamu bisa lebih lega dan leluasa masuk dan keluar pesawat, terutama saat kamu dan pasangan membawa tas kabin juga selain membawa sang anak. Ya, karena nggak semua penumpang bisa peka dan peduli kamu membawa bayi atau nggak.

8. Terakhir, setelah kamu mempersiapkan semua dalam tas yang mudah dijangkau, nikmati saja perjalanan dan berusahalah untuk rileks

Relax and hope for the best! via www.tripsavvy.com

Setelah kamu selesai mengepak semua barang di tas bayi dengan rapi dan mudah dijangkau, saatnya untuk rileks dan menikmati perjalanan. Kalau kamu yakin dan tenang, percayalah anakmu juga bakal tenang. Percaya saja pada intuisimu sebagai orangtua. Persiapkan segala hal yang dibutuhkan, sesuai dengan kondisi anak masing-masing karena after all kamu lah yang paling tahu apa yang paling anakmu butuhkan~

Membawa bayi, terutama yang belum bisa mengkomunikasikan keinginannya sendiri selain dengan menangis untuk bepergian terutama naik pesawat memang susah-susah gampang. Tapi kalau memang bisa dipersiapkan dengan matang dan kamu serta pasangan siap turun tangan untuk bekerja sama, kamu pasti bisa kok melaluinya. Ingat, kalau nggak dicoba nggak akan tahu kan? Rileks dan selamat mempersiapkan liburan!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

An avid reader and bookshop lover.

CLOSE