5 Alasan Realistis Para Ibu Sah-sah Saja Jadi ‘Egois’. Bukankah Ibu Juga Butuh Bahagia?

Alasan ibu perlu bahagia

Menjadi ibu kerap berarti harus mengorbankan banyak hal untuk keluarga. Mulai dari jam tidur yang berkurang hingga waktu yang tersita banyak untuk mengurus segala keperluan. Belum lagi jika kamu adalah seorang pekerja kantoran maupun punya bisnis yang juga tak boleh keteteran. Duh, kalau dilaksanakan terus-terusan tanpa ada jeda, bisa-bisa kamu kelelahan dan stres pada akhirnya.

Advertisement

Kamu boleh kok memprioritaskan keluarga, tapi jangan sampai kebahagiaanmu terenggut begitu saja. Ingat, kamu tetap perlu memperhatikan keadaan tubuh dan batinmu juga.

Sesekali jalan ke mall, ngopi, membeli benda favorit, bertemu teman,  atau sekadar jalan-jalan perlu kamu lakukan. Jangan lupa koordinasi dan bicarakan dengan pasangan agar kalian bisa bergantian mengurus rumah. Hal ini bukan hal sepele lo, ada beberapa alasan kamu perlu melakukan me time agar tetap bahagia. Simak yuk!

1. Ibu yang melakukan banyak hal sekaligus hingga kehilangan waktunya akan memendam stres yang jika ditumpuk terus akan bahaya

Malah rewel, kerjaan masih banyak lagi via www.intellectualtakeout.org

Kurang istirahat hingga banyak pikiran akan menyebabkan seorang ibu menjadi stres dan berujung depresi jika tak segera ditangani. Jika tak diungkapkan, hal ini akan semakin menumpuk nantinya. Hal ini berbahaya karena kamu tak akan merasakan bahagia. Mengambil me time sejenak untuk meluapkan emosi seperti melalui menulis, atau melepaskannya dengan melakukan perawatan dapat mengurangi dampak bahayanya.

Advertisement

2. Ibu yang banyak pikiran dan tak mampu menyalurkan kemungkinan dapat tak sengaja melampiaskannya kepada suami

Suami jadi kena 🙁 via josephmattera.org

Saat banyak pikiran, emosi cenderung juga menjadi tidak stabil, sehingga bisa saja karena hal sepele kamu memarahi pasanganmu sebagai pelampiasan. Akibatnya, hubungan rumah tangga yang tadinya adem ayem bisa menjadi tidak nyaman lagi. Untuk itu, saat banyak pikiran dan pekerjaan, kamu bisa berbagi dengan suami dan mencari jalan keluar bersama-sama. Utarakan juga jika ingin berbagi tugas.

3. Tak hanya ke suami, si kecil yang belum tahu apa-apa juga bisa menjadi korban atas kelelahanmu mengurus segalanya sendirian

Anak juga kena via www.romper.com

Selain suami, seseorang yang kamu temui setiap hari adalah anakmu. Mungkin beberapa kali ia terlihat menyebalkan karena tingkahnya yang susah diatur, padahal masih banyak hal lain yang perlu kamu selesaikan. Tanpa adanya me time atau rehat sejenak dari rutinitas ini, anakmu bisa jadi sasaran empuk untuk dimarahi. Akhirnya akan berdampak buruk pada mentalnya juga.

4. Dengan segala kondisi yang dihadapi, si ibu bisa jadi mengalami trauma dan menyesal melakukan pernikahan dulunya

Tahu gitu jomlo saja! via tranquilshores.org

Merasa menderita hingga depresi yang tak kunjung selesai atau bahkan membayangkannya akan terjadi seumur hidup bisa membuat seorang ibu merasa menyesal. Bisa juga kamu merasa direnggut kebebasannya karena tak punya me time untuk sekadar melakukan hobi. Entah kepada pasangan atau kepada pernikahan itu sendiri, penyesalan bisa tiba-tiba datang.

Advertisement

5. Untuk itu, me time perlu dilakukan agar ibu tidak stres dan bisa berfungsi dengan baik. Bukan bermaksud egois kok!

Hang out sama teman sesekali via www.pexels.com

Melakukan hobi dapat membuat mood ibu membaik. Pun sama halnya saat ibu bisa bersenang-senang dan menghabiskan waktu bersama sahabat tanpa interupsi, meski hanya 2-3 jam. Bukan egois, tapi ibu juga butuh aktualisasi diri sebagai sosok independen, menikmati hidup sebagai diri yang utuh dan rehat sejenak dari pekerjaan rumah tangga yang seolah tak ada habisnya. Suami yang sayang istri, pasti akan bisa memahami kebutuhan ini.

Menjadikan keluarga sebagai prioritas adalah hal yang baik, tapi tak berarti kamu harus terus-terusan berkutat di sana 24/7. Sesekali kamu bisa kok mengambil rehat sejenak, dengan catatan buat kesepakatan dulu dengan pasangan. Bicarakan baik-baik maksud dan dampak yang akan kamu terima padanya. Ingat, hanya ada satu ‘dirimu’ yang perlu dijaga dan tak ada gantinya. Siapa lagi yang bisa menyayangi dan paling paham kebutuhanmu selain dirimu sendiri?

Sayang diri sendiri itu penting lo~

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Editor

An avid reader and bookshop lover.

CLOSE