Pro-Kontra Penggunaan Hand Sanitizer pada Bayi dan Balita. Kalau Ngasal, Bisa Bahaya!

bahaya hand sanitizer

Berlebihan nggak sih, kalau ada yang bilang hand sanitizer itu adalah salah satu produk holy grail para ibu di luar sana, selain popok, minyak telon, tisu basah dan segala perintilannya? Pasalnya, sudah lumrah banget gitu kemana-mana bawa dan pakai produk ini untuk diri sendiri dan seluruh anggota keluarga. Sebelum makan, oles hand sanitizer. Sesudah makan, pakai lagi. Habis pegang-pegang benda random, oles lagi dan begitu terus. Seringnya, produk ini diaplikasikan para ibu juga di tangan si kecil.

Advertisement

Hmm, kalau kepepet sebenarnya nggak dosa juga sih, tapi kalau ibu dan si kecil jadi kayak ketergantungan sama produk antiseptik ini gimana?

FYI, ternyata produk hand sanitizer kurang begitu direkomendasikan lo untuk bayi dan balita. Selain karena nggak seefektif dengan langsung cuci tangan, juga ada bahaya risiko tertelan jika penggunaannya tak diawasi. Sebelum kamu panik dan memborong seluruh stok hand sanitizer di toko di tengah wabah virus corona, simak bareng yuk penjelasannya berikut ini biar kamu nggak salah kaprah lagi~

Pembersih berbasis alkohol dapat digunakan untuk membersihkan tangan, tetapi tetap nggak boleh digunakan sebagai pengganti sabun dan air, ya!

Credit: freepik.com via www.freepik.com

Dikutip dari laman Hello Sehat , meski pembersih tangan berbasis alkohol (dengan persentase alkohol 60% atau lebih) bisa mengurangi jumlah kuman, namun ternyata produk ini tidak bisa sepenuhnya mengurangi penyebaran sejumlah virus, seperti norovirus, menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC). Menurut para pakar kesehatan, jika terdapat kotoran yang tampak pada tanganmu, hand sanitizer nggak akan efektif untuk membersihkannya. Oleh karena itu, hand sanitizer bisa digunakan sebagai pembersih tangan tambahan, bukan menggantikan peran sabun antiseptik dan air mengalir.

Advertisement

Jadi yuk jangan kepedean mau makan malas cuci tangan, tapi cuma semprot atau oles hand sanitizer doang. Waduh!

Di antara para ahli, ternyata masih ada pro kontra seputar penggunaan hand sanitizer ini. Boleh digunakan, asal tepat caranya

Credit: freepik.com via www.freepik.com

Hand sanitizer sebenarnya nggak dilarang sama sekali pemakaiannya. Pasalnya hingga kini masih ada pro kontra di kalangan para ahli kesehatan soal efektivitas dan tata cara penggunaannya. Dikutip dari Hello Sehat, CDC menunjukkan bahwa penggunaan hand sanitizer dapat menonaktifkan banyak mikroba dengan sangat efektif jika digunakan dengan benar. Namun, penggunaannya harus tepat, yaitu dengan menggunakan volume sanitizer yang cukup dan tak menggosok tangan dulu dalam rentang waktu 40-60 detik. Penggunaannya pun harus di tangan yang sudah dikeringkan, bukan pada tangan yang masih basah.

Menurut Hello Sehat, ada dua isu utama yang menantang para tenaga medis dalam memenuhi kebersihan tangan, yang pertama adalah waktu dan kedua adalah akses cuci tangan. Menggunakan hand sanitizer tak butuh wastafel dan pipa, sehingga pembersih berbasis alkohol dapat diletakkan di mana saja, bahkan dalam saku baju. Nggak heran deh kalau ibu-ibu banyak yang sangat mengandalkan pembersih praktis ini.

Advertisement

Hati-hati, untuk anak, penggunaan hand sanitizer yang kurang tepat dan tak diawasi dapat berbahaya untuk kesehatan. Ini beberapa risiko penggunaan cairan antiseptik tangan pada bayi dan balita

Credit: freepik.com via www.freepik.com

Dikutip dari laman Mother and Baby , sebuah studi menemukan bahwa ribuan anak-anak AS sakit akibat makan dari tangan setelah menggunakan hand sanitizer, baik sengaja dan nggak disengaja. Centers for Disease Control and Prevention menyebutkan bahwa dari tahun 2011-2014, berdasarkan informasi dari National Poison Data System, terdapat lebih dari 70 ribu anak di bawah usia 12 tahun terkena dampak keracunan dari pemakaian hand sanitizer yang salah, seperti iritasi mata atau tertelan. Duh!

Bukan itu saja, ditemukan lebih dari 8.000 kasus penggunaan hand sanitizer yang mengakibatkan efek yang merugikan kesehatan, mulai dari sakit perut dan muntah, hingga mengalami koma. Seperti yang kita ketahui, sebagian besar produk hand sanitizer yang beredar selama ini mengandung alkohol dan zat kimia yang kurang ramah anak. Nah, jika cairannya tertelan oleh anak, ia bisa berisiko keracunan alkohol dengan gejala seperti mengantuk, pusing, dan muntah.

Belum lagi risiko tertular terinfeksi kuman penyakit akibat tangan yang nggak dibersihkan sempurna karena terlalu mengandalkan hand sanitizer. Orang tua perlu lebih bijak lagi nih, agar produk antiseptik ini nggak berbahaya untuk si kecil!

Jadi sebenarnya boleh nggak sih pakai hand sanitizer? Sulit juga kan meninggalkan kepraktisan yang ditawarkannya terlebih ibu-ibu yang kadang harus siaga ‘mensterilkan’ tangan anak-anaknya

Credit: freepik.com via www.freepik.com

Dilansir dari laman resmi University of Toronto , Profesor James Scott, seorang associate professor di Divisi Occupational and Environmental Health, Dalla Lana School of Public Health mengungkapkan bahwa meski dia cukup skeptis soal penggunaan hand sanitizer, harus dia akui bahwa pada sejumlah hasil riset terbukti kalau hand sanitizer cukup efektif mengurangi jumlah virus dan bakteri di tangan dibanding hanya pakai sabun dan air saja pada kondisi tertentu. Hand sanitizer juga nggak membuat kulit terlalu kering, dibanding dengan terlalu banyak cuci tangan karena sudah dicampur dengan pelembab di dalamnya.

Tangan yang kering dan pecah-pecah justru rentan membawa bakteri. Meski hand sanitizer nggak bisa mengganti fungsi sabun dan air mengalir, penggunaan keduanya dengan cara yang benar bisa memberikan dampak yang maksimal untuk memerangi kuman.

Intinya cuci tangan tetap jadi opsi pertama jika memungkinkan. Jadi orang tua harus pandai-pandai nih, memilah kapan harus cuci tangan dan kapan harus ‘terpaksa’ pakai hand sanitizer pada anak.

Bonus, ini Hipwee YoungMom ingatkan lagi tata cara mencuci tangan yang baik dan benar. Jangan asal guyur sama ngucek sabun doang!

Credit: Freepik via www.freepik.com

Setelah cuci tangan dan dikeringkan dengan tisu bersih, jika ingin, kamu dan si kecil boleh menggunakan hand sanitizer. Pastikan tangan anakmu sudah bersih dari residu produk hand sanitizer agar nggak malah jadi racun saat menggunakan tangan untuk makan atau menyentuh area wajah. Jika ingin lebih preventif, biasakan makan menggunakan alat makan yang bersih untuk anak-anak, ya!

Jadi, intinya hand sanitizer untuk anak bisa tetap digunakan namun wajib di bawah pengawasan ketat orang tua agar nggak jadi berbahaya. Cuci tangan yang benar sebelum dan sesudah beraktivitas dan bepergian wajib dilakukan, selain menjaga gaya hidup sehat dan berkualitas melalui pola tidur dan makan yang baik, terutama di saat badai wabah Corona. Semoga kita sehat selalu ya, Moms!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

An avid reader and bookshop lover.

Editor

An avid reader and bookshop lover.

CLOSE