Bersepeda kerap menjadi aktivitas luar ruang pilihan anak. Bagi sebagian besar anak, bersepeda sendiri maupun bersama teman-teman, rasanya tetap seru dan menyenangkan. Umumnya, anak-anak mulai belajar bersepeda di usia 18 bulan ke atas. Di usia ini, kebanyakan anak sudah dapat duduk tegak sehingga bisa menjaga posisinya saat berada di sepeda.
Jika dahulu pilihan sepeda untuk balita hanya sepeda roda tiga, sekarang ada jenis sepeda keseimbangan atau dikenal dengan nama balance bike. Berbeda dengan sepeda untuk balita pada umumnya, balance bike tidak memiliki pedal dan rantai. Jadi, anak perlu mengayuh kakinya seperti berlari saat mengendarai balance bike. Meski tanpa pedal, ada banyak manfaat yang bisa diperoleh anak jika menggunakan balance bike, lo. Mari kita simak manfaat balance bike di bawah ini!
1. Sesuai dengan namanya, fungsi utama dari balance bike adalah membantu anak berlatih menjaga keseimbangan

Berlatih keseimbangan menggunakan balance bike | Photo by Tatiana Syrikova from Pexels
Sebelum belajar mengayuh, anak usia balita perlu untuk belajar keseimbangan. Selain itu, agar dapat mahir bersepeda, anak perlu melatih koordinasi antara mata, telinga, sendi, dan kaki terlebih dahulu. Balance bike menjadi alat sempurna yang melatih keduanya dengan optimal.
2. Balance bike yang cenderung ringan bantu meningkatkan rasa percaya diri anak untuk mengendalikan sepeda

Balance bike membuat anak lebih percaya diri | Photo by Tatiana Syrikova from Pexels
Berbeda dengan sepeda pada umumnya, bobot balance bike cenderung ringan dan lebih mudah dikendarai oleh anak. Karena alasan ini, anak-anak biasanya tidak butuh waktu lama untuk mulai terbiasa mengemudikan balance bike. Kepercayaan diri anak dalam bersepeda pun semakin meningkat setelah terbiasa menggunakan balance bike.
3. Rutin menggunakan balance bike akan membuat otot kaki anak terlatih

Balance bike sangat tepat untuk melatih kekuatan otot kaki anak | Photo by Yan Krukov from Pexels via c2.staticflickr.com
Karena balance bike digerakkan menggunakan kaki, otomatis otot kaki anak akan semakin terlatih. Selain otot kaki, otot bagian punggung dan tungkai pun akan merasakan manfaat jika rutin bersepeda dengan balance bike. Tidak hanya sehat, motorik kasar dan halus anak pun ikut mendapatkan stimulasi.
4. Dibandingkan sepeda pedal, risiko terjatuh dari balance bike lebih minim

Balance bike minim risiko cidera dan trauma akibat terjatuh | Photo by Yan Krukov from Pexels
Jika menggunakan sepeda berpedal, kaki anak saat mengayuh otomatis akan berjarak dari tanah. Hal ini biasanya membuat anak yang baru belajar bersepeda bingung ketika kehilangan keseimbangan. Mereka tidak tahu kaki mana yang mesti menjejak ke tanah terlebih dahulu agar tidak terjatuh.
Berbeda dengan sepeda pedal, balance bike justru dirancang agar kaki anak selalu menjejak tanah. Hal ini pun membuat anak terbiasa untuk menjaga keseimbangan dan terhindar dari risiko cidera ataupun trauma karena terjatuh.
5. Balance bike membuat transisi ke sepeda roda dua lebih mudah karena anak sudah terbisa menggunakan kakinya untuk menjaga keseimbangan

Transisi ke sepeda roda dua jadi lebih mudah jika sudah pandai mengendarai balance bike | Photo by Big Bear Vacations from Pexels via 1.bp.blogspot.com
Berdasarkan seluruh manfaat sebelumnya dapat terlihat bahwa balance bike akan memudahkan transisi anak ke sepeda roda dua. Dibandingkan sepeda roda 3 ataupun 4, balance bike membekali anak dengan kekuatan otot kaki, koordinasi, kepercayaan diri, dan keseimbangan yang menjadi bekal utama agar anak lancar bersepeda.
Itulah manfaat menggunakam balance bike untuk balita. Ternyata, balance bike bukan sekadar tren, tetapi ada banyak hal baik yang bisa dilatih dan dirasakan anak dari penggunaannya.
Dengan membiasakan anak bersepeda, Moms dan Dads telah menanamkan pola hidup sehat sejak dini. Hal ini tentu akan meningkatkan kualitas hidup anak di masa yang akan datang. Jadi, apakah Moms dan Dads tertarik untuk mencoba balance bike sebagai salah satu aktivitas si kecil?