5 ‘Bocor Halus Keuangan’ yang Biasa Dilakukan Emak-Emak. Niatnya Sih Hemat, Tapi Kok…

bocor halus keuangan ibu

Mau hemat jadinya malah boros! Itulah yang terjadi kalau ibu nggak jeli saat memilah pengeluaran mana yang penting dan mana yang sebenarnya nggak butuh-butuh amat. Pengeluaran boros yang nggak terduga atau tak begitu kasat mata ini biasanya disebut ‘bocor halus keuangan‘, yang mana kelihatannya sedikit tapi kalau ditumpuk-tumpuk jadi lumayan juga.

Advertisement

Ibu-ibu yang biasanya jadi manajer keuangan dalam rumah tangga bisa jadi salah satu pelaku ‘bocor halus’ yang seringnya nggak sadar kalau dirinya adalah pelaku. Merasa hemat, ngejar diskonan padahal kalau dihitung-hitung selisihnya malah jadi boros. Misalnya saja, 5 bocor halus berikut ini. Coba diingat-ingat lagi, bulan ini sudah melakukan yang mana? Hehe…

1. Belanja beli 1 gratis 1 atau sejenisnya. Niatnya mau untung, seringkali malah jadi beli yang nggak perlu-perlu amat

Credit: freepik.com via www.freepik.com

Sering banget belanja sampo atau sabun yang lagi promo beli 2 gratis 1 padahal sebetulnya sebulan cuma butuh 1. Ya kadang bisa sih buat sampai bulan depan, kalau kebetulan produknya benar-benar sesuai dengan kebutuhan. Masalahnya, seringnya juga belanja buy 1 get 1 free ini adalah produk yang sebenarnya kita nggak terlalu urgent untuk beli, misalnya mangkok keramik lucu atau produk brand baru yang kita sebenarnya nggak begitu cocok. Bahkan sebenarnya kalau kita nggak beli pun nggak akan mengganggu aktivitas rumah tangga.

2. Tergiur batas minimal belanja untuk dapat diskon atau free ongkos kirim. Yang harusnya habisnya cuma 100-an ribu eh jadi 2 kali lipatnya

Credit: unsplash.com via unsplash.com

Siapa di sini yang sering banget nyaris kalap kalau ada gratis sesuai dengan belanja minimal sekian-sekian? Kebiasaan ini kalau diteruskan bikin kita jadi beli barang nggak sesuai kebutuhan, lo. Yang aslinya kita nggak butuh barang A, jadi kebeli deh lantaran demi dapat promo. Yang aslinya kita bayar cuma 100 ribuan, membludak jadi 200 ribuan. Huft.

Advertisement

3. Kebablasan sering pesan makan online karena capek dan bosan masak. Sebenarnya kalau pesan makan murah, bisa hemat. Tapi biasanya diikuti jajan-jajan yang lain, hehe

Credit: unsplash.com via unsplash.com

Beli makan atau makan di luar sesekali nggak apa-apa. Tapi kalau jadi rutinitas, jangan heran kalau gaji jadi seret melulu 🙁

4. Beli mainan anak tapi cari murah, padahal gampang rusak dan jadinya nggak awet. Beli terus, eh jadinya malah boros 🙁

Credit: unsplash.com via unsplash.com

Beli mainan bagus memang mahal di awal, tapi pertimbangkan soal manfaat dan daya tahan pemakaiannya. Ketimbang beli mainan 10 ribuan tapi sekali banting rusak, mending yang 100 ribu tapi awet dan bisa diwariskan sampai ke adik-adiknya kelak.

5. Biaya administrasi bank yang sedikit-sedikit tapi lama-lama jadi bukit

Advertisement

Credit; unsplash.com via unsplash.com

Sering banget belanja atau butuh transfer uang tapi malah kena charge tambahan karena transfernya beda bank? Hati-hati karena ini bisa membuat keuangannya bocor perlahan-lahan. Sekilas keluar biaya admin Rp6.500,00 kayak nggak ada artinya, tapi kalau sebulan sampai 5-10 kali, hitung sendiri deh pengeluaran ‘sia-sia’ itu jadi berapa. Manfaatkan fasilitas aplikasi transfer bebas biaya administrasi Bund, biar nggak kena biaya administrasi terus~

Bijak berbelanja ternyata nggak cuma soal menata daftar belanja bulanan dan mencatat pengeluaran dan pemasukan tapi juga jeli memilah mana yang patut dianggap ‘diskon’ beneran atau sekadar jebakan. Plus, memanfaatkan segala fasilitas atau aplikasi yang ada demi mengurangi pengeluaran juga perlu dipertimbangkan. Yuk hemat dengan cara lebih jeli saat mengeluarkan uang. Biar bisa nabung untuk kesejahteraaan masa depan~

Follow Mamin di Instagram @hipweeyoungmom atau gabung ke Support Group di Whatsapp juga yuk. Media curhat yang fun, menghadirkan konten-konten inspiratif dan terpercaya buat para moms #KarenaSemuaIbuBerhakBahagia

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

An avid reader and bookshop lover.

Editor

An avid reader and bookshop lover.

CLOSE