Mencegah Anak Kecanduan Gadget Itu Ada Triknya. Nih, Bekal Berharga Buat Orang Tua!

Cara mencegah anak kecanduan gadget

Belum lama ini viral di media sosial, video orang tua yang memarahi kasir minimarket. Orang tua tersebut kesal lantaran kasir mau melayani anaknya yang membeli voucher game online seharga 800 ribu. Dalam video tersebut, seorang pria dan wanita yang diketahui sebagai orangtua anak menyayangkan kasir menerima pembelian yang dinilainya nggak masuk akal karena dilakukan oleh anak SD.

Advertisement

Orang tua tersebut juga memertanyakan kebijakan tertulis mengenai nominal voucher yang boleh dibeli oleh anak-anak. Viralnya video tersebut mendapat tanggapan dari warganet yang membela kasir. Mereka menilai kasir nggak salah karena nggak ada aturan tertulis. Justru yang salah adalah orangtua karena nggak bisa mengontrol anaknya sendiri. Menanggapi hal tersebut, bagaimana menurut Moms?

Anak bermain gadget | Photo by Freepik via www.freepik.com

Kalau menurut Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), menegaskan bahwa kasir tersebut nggak salah. Dilansir dari Detik News , Sekretrais YLKI Agus Suyatno mengatakan bahwa nggak ada ketentuan yang dilanggar oleh pihak minimarket. Agus justru memertanyakan kontrol orangtua si anak sebagai konsumen cerdas. Sebenarnya, kendali pertama saat anak menggunakan gadget adalah orangtua. Mulai dari kapan anak boleh memilik gadget sendiri, lama penggunaan dan digunakan untuk apa saja.

Seperti tanggapan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengenai video viral tersebut. dilansir dari Detik News , KPAI menilai bahwa proteksi dampak negatif penggunaan gadget memang harus dimulai dari orangtua, lingkungan keluarga, korporasi, pemerintah daerah, hingga negara. Untuk mewujudkan hal tersebut, Moms, Dads dan lingkungan keluarga adalah proteksi terdepan untuk melindungi anak dari dampak negatif gadget, misalnya kecanduan. Nah, gimana cara mencegah anak kecanduan gadget? Yuk Moms, simak tips berikut ini!

Advertisement

1. Kecanduan gadget berawal dari rasa senang yang didapat anak ketika mendapat tontonan dan permainan dari sana. Jadi, Moms nggak boleh mengandalkan gadget sebagai satu-satunya sarana hiburan untuk anak

Jangan mengandalakan gadget | Photo by Andrea via www.pexels.com

Penggunaan gadget mampu meningkatkan dopamin yang menimbulkan rasa senang. Hormon ini nggak diproduksi alami oleh tubuh, sehingga anak akan mencari hal yang membuat ia senang, salah satunya bermain gadget. Jika  hal ini dimanfaatkan Moms untuk memberikan sarana hiburan yang utama pada anak, maka jangan heran jika anak jadi ketergantungan dengan gadget.

Moms harus kreatif nih supaya anak nggak terlalu sering main gadget. Misalnya membuat permainan lain yang lebih seru untuk mengalihkan anak dari gadget. Lebih baik jika gadget hanya diberikan sebagai reward setelah anak melakukan suatu pencapaian. Jadi nggak diberikan dengan bebas, apalagi tanpa batasan waktu.

2. Jangan lupa bahwa anak adalah peniru yang andal. Jadi usahakan Moms dan Dads juga memberikan contoh yang baik pada anak

Beri contoh yang baik untuk anak! | Photo by Freepik via www.freepik.com

Untuk memberikan contoh yang baik pada anak, Moms juga harus membatasi penggunaan gadget ketika sedang bersama anak. Jangan sampai Moms melarang anak tapi Moms sendiri yang pegang gadget terus di depan anak. Apalagi sampai anak merasa nggak dianggap karena Moms terlalu asyik bermain gadget. Jika untuk alasan pekerjaan, usahakan anak paham apa yang Moms lakukan. Beri pengertian dengan bijak supaya bisa diterima dengan baik oleh anak.

Advertisement

3. Beri batas dan awasi penggunaan gadget pada anak, usahakan selalu ada orang dewasa yang mendampingi anak saat bermain gadget

Batasi dan awasi | Photo by August via www.pexels.com

Menurut survei yang dilakukan KPAI pada tahun 2020, penggunaan gadget pada anak-anak meningkat saat program Belajar Dari rumah (BDR) diberlakukan. 25% peningkatan terjadi di luar kebutuhan belajar. Hal ini menandakan bahwa frekuensi penggunaan gadget memengaruhi tingkat ketergantungan anak terhadap gadget. Untuk itu, Moms perlu memberikan batasan dan pengawasa pada anak.

Kapan anak boleh menggunakan gadget, berapa lama penggunaannya dan apa saja yang boleh anak lakukan dengan gadget. 3 hal ini bisa Moms gunakan untuk memberikan batasan gadget pada anak. Selain itu, untuk mengendalikan tontonan yang bisa diakses oleh anak, Moms bisa menggunakan aplikasi khusus anak misalnya YouTube Kids. Jangan lupa untuk rutin mengecek riwayat pencariannya juga ya!

4. Dalam membuat aturan penggunaan gadget, usahakan Moms melibatkan pendapat anak. Ajak anak untuk berdiskusi mengenai aturan yang harus ia patuhi

Libatkan anak saat membuat aturan | Photo by Pch Vektor via www.freepik.com

Melibatkan anak dalam membuat aturan dapat melatih anak bertanggung jawab terhadap pilihannya. Selain itu, Moms juga nggak perlu memaksa anak untuk patuh, karena dengan sendirinya anak akan memahami apa yang harus ia kendalikan. Buat kesepakatan yang nggak memberatkan anak ya Moms. Ajak anak untuk mengungkapkan keinginannya dulu. Jika Moms nggak setuju, ajukan beberapa solusi yang bisa anak pilih hingga menghasilkan kesepakatan.

Begitu juga ketika menetapkan konsekuensi pelanggaran. Bagaimana pun konsekuensi atau hukuman bisa membantu anak untuk mengendalikan diri. Jangan lupa buat aturan juga untuk Moms sendiri dan tetap libatkan anak. Misalnya kapan Moms boleh menggunakan gadget di depan anak.

5. Beri anak pengetahuan tentang penggunaan gadget mulai dari keuntungan, hingga akibat buruknya

Beri penjelasan manfaat dan akibat penggunaan gadget | Photo by Freepik via www.freepik.com

Nggak bisa dipungkiri jika gadget turut membantu kebutuhan manusia, untuk itu butuh cara bijak dalam penggunaannya. Termasuk dalam mengedukasi anak-anak. Mereka perlu memahami manfaat gadget dalam kehidupan, bagaimana penggunaan yang baik hingga akibat buruk dari penggunaannya. Usahakan Moms bisa memberikan contoh nyata pada anak supaya lebih mudah dipahami, ya!

Nah, dari cara mencegah anak kecanduan gadget di atas, semoga perlindungan terhadap dampak negatif lain seperti kecanduan game online hingga tontonan yang nggak pantas untuk anak-anak bisa dicegah. Terutama mulai dari lingkup terkecil yakni orang tua dan keluarga.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Penikmat buku dan perjalanan

Editor

Seorang makmum yang taat :)

CLOSE