Diresepkan Puskesmas Vitamin Kedaluwarsa, Bumil Alami Keracunan. Teliti 5 Hal Ini Saat Cek Kehamilan

ibu hamil obat kedaluwarsa

Seorang ibu hamil bernama Novi Sri Wahyuni (21) dikabarkan mendapatkan obat kedaluwarsa saat memeriksakan kandungannya ke Puskesmas Kamal Muara pada tanggal 13 Agustus 2019 lalu. Dilansir dari Kompas , ia diberikan obat berupa vitamin B6 dan sejumlah obat lain. Awalnya ia penasaran akan adanya garis biru di kemasan yang ternyata menunjukkan bahwa tanggal kedaluwarsa sudah lewat yaitu pada April lalu. Akhirnya ia dan suami mengonfirmasi ke pihak puskesmas dan pihak ini mengakui bahwa mereka memberikan obat kedaluwarsa. Duh!

Novi juga menjelaskan bahwa ia telah meminum 36 obat yang sama sebelumnya, tapi karena bungkus telah dibuang, ia jadi tak memiliki bukti.

Meski telah melakukan mediasi dan pihak puskesmas setempat menjamin segala pemeriksaan hingga proses persalinan, proses hukum tak lantas dicabut. Agar kamu tak mengalami hal yang sama, ada baiknya kamu perhatikan beberapa hal ini saat memeriksakan kandunganmu.

1. Berkaca dari pengalaman ini, sekarang kamu wajib memeriksa tanggal kedaluwarsa obat yang biasanya tertera pada bungkusnya. Ekstra waspada, demi kesehatan

Jangan lupa dicek via www.k24klik.com

Berkaca dari pengalaman ini, bukan tidak mungkin fasilitas kesehatan (faskes) yang kamu gunakan lalai dan memberikan obat yang telah kedaluwarsa. Tak peduli di puskesmas, klinik maupun rumah sakit, di manapun kamu memeriksakan kehamilan kamu tetap wajib mengecek tanggal ini lo. Pasalnya menurut Dokter Sehat , obat kedaluwarsa ini dapat menyebabkan penyakit yang lebih serius dan resistensi antibiotik.

2. Biasanya ada juga faskes yang memberikan obat yang sudah dibuka dari bungkusnya untuk ditaruh di plastik klip. Agar aman, tanyakan nama obatnya

Jangan-jangan obat palsu via www.jejamo.com

Saat obat sudah terpisah dari bungkusnya, kamu akan kesulitan mengecek tanggal kedaluwarsa. Jika terjadi sesuatu, kamu juga sulit memberikan bukti. Jika kamu merasa ragu-ragu, kamu bisa menanyakan nama dan jenis obat tersebut untuk kemudian membeli merek yang sama di apotek luar.

3. Malu bertanya sesat di jalan. Berlaku juga saat kamu memeriksakan diri ke dokter kandungan

“Kalau ini apa, Dok?” via vietlifeclinic.com

Jika ini merupakan kehamilan pertama, kamu mungkin masih banyak bingung. Sebaliknya bagi dokter, ia sudah berpengalaman menangani berbagai kasus kehamilan dan banyak mengambil keputusan untuk melakukan berbagai tindakan. Bisa jadi, ia lupa dan menganggap bahwa kamu juga sudah berpengalaman sehingga ia tak banyak menjelaskan. Jika kamu merasa masih bingung, tak ada salahnya bertanya terlebih dulu.

Apalagi saat akan dilakukan tindakan, jangan iya-iya saja saat disuruh tanda tangan. Minta doktermu menjelaskan sejelas-jelasnya dulu ya!

4. Jika minim pengalaman, tak ada salahnya lo kamu bertanya dengan mereka yang lebih tahu tentang segala pemeriksaan dan obat-obatan yang mungkin diberikan

Banyak tanya via www.babycenter.com

Bertanya kepada kakak, kerabat, atau tetangga perihal hal-hal yang akan dilakukan selama pemeriksaan kandungan hingga persalinan bisa kamu coba demi memperkaya pengalaman. Dari sana kamu bisa belajar hal-hal apa saja yang akan dilakukan oleh dokter serta apa yang sebaiknya dilakukan. Bukan tak mungkin juga mereka membocorkan cerita seperti berita di atas tapi dulunya tak berani mengonfirmasi langsung ke pihak bersangkutan.

5. Kamu pun bisa menjajal dokter spesialis kandungan yang menerima pasien bpjs di klinik-klinik tertentu sebagai opsi lain untuk kontrol kehamilan

Pilih yang lebih sreg rasanya via www.shutterstock.com

Sekarang sudah ada BPJS yang bisa meng-cover pemeriksaan di sejumlah klinik bersalin yang bekerja sama dengan pemerintah kok.  Untuk ini, kamu harus ekstra rajin mencari tahu.

Apa yang dialami Novi Sri Wahyuni bisa jadi disebabkan oleh kelalaian oknum setempat saja. Namun tak ada salahnya untuk selalu waspada saat kontrol kandungan saat di puskesmas, klinik atau rumah sakit. Hal tersebut demi mengurangi risiko yang bisa saja terjadi padamu dan calon bayi. Semoga kasus seperti ini nggak terulang kembali ya!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Editor

An avid reader and bookshop lover.