Kupas Tuntas Soal Kerak Kepala Bayi dan Cara Mengatasinya. Nggak Boleh Sembarangan ya!

kerak kepala pada bayi

Kepala bayi merupakan bagian yang unik, mulai dari ubun-ubun yang berdenyut hingga letak pusaran yang konon mitosnya dapat digunakan sebagai patokan sifatnya kelak saat sudah bertumbuh. Di sana pula tempat bertumbuhnya rambut yang katanya merupakan mahkota bagi seseorang. Akan tetapi ternyata pada bayi kamu mungkin menyadari bahwa ada kerak yang mengendap, namun ragu-ragu saat akan dibersihkan. Nah, ternyata bukan hanya bayimu saja kok yang mengalami, namun ternyata hal ini cukup wajar terjadi.

Advertisement

Meskipun demikian, kamu tak lantas bisa membiarkannya begitu saja lo. Pun jika ingin membersihkan kulit kepala bayi, kamu juga tak bisa asal. Kita simak yuk penjelasan selengkapnya berikut ini!

Kerak kepala mirip dengan ketombe yang wajar terjadi pada bayi. Hal ini ditandai dengan munculnya sisik yang berminyak. Kadang warnanya pun agak kekuningan

Muncul sisik/ Credit: My Hair Doctor via myhairdoctor.com

Dilansir dari Alodokter , kerak kepala atau cradle cap memiliki nama medis dermatitis seboroik. Biasanya kemunculannya diawali dengan adanya lapisan yang menyerupai sisik, memiliki warna kuning, dan muncul di kulit kepala bayi. Kerak ini ternyata juga timbul di beberapa bagian tubuh seperti sekitar telinga, alis, kelopak mata, ketiak, dan bagian tubuh yang lainnya. Dilansir dari Healthline , biasanya kerak ini akan terjadi saat usia bayi 3 bulan dan bisa bertahan hingga satu tahun.

Saat melihatnya mungkin timbul asumsi apakah kamu kurang menjaga kebersihan si bayi, namun ternyata bukan itu lo penyebabnya

Bukan perkara kebersihan/ Credit: VKool via vkool.com

Kerak kepala pada bayi ternyata bukan terjadi karena alergi juga lo. Dilansir dari Mayo Clinic , penyebab dari hal ini adalah hormon yang diturunkan dari ibu ke anak sejak sebelum lahir. Hormon ini menyebabkan produksi minyak di kelenjar minyak dan folikel rambut. Faktor yang lain mungkin disebabkan karena jamur yang bernama malassezia yang tumbuh pada sebum bersama dengan bakteri.

Advertisement

Walaupun sebenarnya tidak berbahaya kamu tetap bisa kok membersihkannya tapi dengan hati-hati ya

Harus hati-hati/ Credit: Medial News Today via www.medicalnewstoday.com

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan, antara lain:

  • Kamu bisa menghilangkan kerak kepala dengan menggosoknya perlahan menggunakan jari atau kain dengan lembut.
  • Membasuh kepala bayi lalu membersihkan kerak dengan sampo dan sikat lembut juga bisa dilakukan. Setelah itu bilas kembali menggunakan air.
  • Kamu juga bisa menggunakan baby oil atau mineral oil di kerak dan membiarkannya selama kurang lebih 10-15 menit. Lepaskan kerak dengan sikat halus, dan bilas dengan sampo bayi.
  • Jika kondisi sudah cukup parah, kamu bisa menggunakan krim khusus yang diberikan oleh dokter agar disesuaikan dengan kebutuhannya

Meski merawat kulit rambut bayi terlihat sepele, namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat melakukannya

Advertisement

Jangan pakai air hangat/ Credit: Parenting First Cry via parenting.firstcry.com

Saat melakukan perawatan di atas, yang perlu dicatat adalah bahwa kamu harus melakukannya dengan lembut. Agar tak terjadi peradangan, ternyata penggunaan air hangat apalagi air panas perlu dihindari sehingga saat akan membasuhnya, kamu bisa menerapkan di area yang berkerak saja. Agar tak tambah tebal, kamu juga perlu menghindari menggunakan bedak di sekitar area. Sebaiknya biarkan bagian ini terbuka dan tak terlalu sering menutupnya dengan topi atau penutup kepala yang lain agar tak membuatnya menjadi kian lembab.

Kerak kepala pada bayi sebenarnya merupakan hal yang wajar terjadi dan bisa saja hilang seiring berjalannya waktu. Namun jika tetap ingin menghilangkannya karena dirasa mengganggu maka hal yang sudah Hipwee Young Mom jabarkan bisa dilakukan. Pun jika ternyata keadaannya memburuk bahkan merambah ke area tubuh lain, jangan segan untuk segera menghubungi dokter anak ya.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Editor

An avid reader and bookshop lover.

CLOSE