Ibu dari Dua Perempuan Terkaya Dunia Beberkan Rahasianya Mendidik Anak. Kuncinya : Lebih Selow~

mengenal panda parenting

Bagaimana rasanya, jadi ibu dari 2 perempuan yang masuk jajaran orang terkaya di dunia?

Advertisement

Seorang ibu tentu ingin anaknya sukses, meskipun definisi sukses di sini bisa saja berbeda-beda. Salah satu yang berhasil mewujudkannya adalah Esther Wojcicki yang merupakan orang tua dari dua wanita terkaya di dunia. Anak pertamanya adalah Susan yang kini merupakan CEO Youtube. Dilansir dari Daily Mail , estimasi kekayaannya sebesar $490juta atau kurang lebih Rp6,8Triliun, sedangkan anak keduanya bernama Anne yang merupakan co-founder dan CEO 23andMe yang memiliki kekayaan $689Juta atau sekitar Rp9,6Triliun.

Ternyata untuk menghasilkan anak-anak yang sukses ini, Esther tidak perlu menggunakan teknik parenting yang terlalu ngoyo lo. Ia justru menggunakan sistem ‘Panda Parenting‘. Seperti apa sih konsep pengasuhan ini? Simak ulasannya sampai habis ya!

1. Sesuai dengan namanya, ‘Panda Parenting’ merupakan teknik parenting yang lebih santai, tapi bukan berarti malas ya

Panda parenting via www.smartparenting.com.ph

‘Panda Parenting’ yang diterapkan Esther merupakan sebuah teknik parenting dimana orang tua memberikan kebebasan untuk anak-anaknya. Alih-alih ikut campur dalam urusan sang anak, orang tua hanya memberikan bantuan ketika dibutuhkan. Bahkan di kasus Esther, sebelum Anne sesukses sekarang, ia sempat ingin keluar dari Yale dan menjadi nanny lo, namun Esther tak melarangnya. Justru Anne yang berubah pikiran sendiri.

Advertisement

2. Sistem parenting ini merupakan bentuk perlawanan dari ‘Tiger Parenting’ dan ‘Helicopter Parenting’ yang menurut Esther harusnya tak ada lagi

Tiger parenting via www.newagepregnancy.com

Menurutnya ‘Tiger Parenting‘ memberikan tekanan dan paksaan ke anak untuk mendapatkan sesuatu yang kadang tak sesuai dengan keinginan anak tersebut. Hal ini menyebabkan anak tidak memiliki passion dan kemandirian dalam menjalani hidup.

Padahal, sebuah kunci kebahagiaan adalah saat seseorang bisa memiliki kendali terhadap hidupnya dan kebanyakan orang tak memiliki hal ini.

3. Walaupun membebaskan anak dalam melakukan sesuatu tapi tetap ada batasan untuk penggunaan gawai lo. Padahal salah satu anaknya CEO Youtube. Hmm~

CEO Youtube via www.cnbc.com

Menurut Esther pembatasan jam penggunaan gawai tetap perlu dilakukan. Ia menyarankan dua jam untuk bermain gawai setiap harinya, satu jam untuk sesuatu yang penting menurut orang tua dan satu jam yang lain untuk sesuatu yang penting menurut anak. Tapi menurutnya ada game-game yang tidak boleh dimainkan anak seperti jika ada unsur kekerasan di dalamnya.

Advertisement
4. Menurut Esther, anak yang sukses tak harus menjadi CEO atau orang dengan posisi penting lainnya kok, tapi yang terpenting adalah nilai dalam hidup. Salut deh, sama orang tua begini!

Yang terpenting value via www.thetimes.co.uk

Menganut ‘Panda Parenting’ berarti mengutamakan nilai dan kebahagiaan sang anak. Bahkan Esther mengaku akan membiarkan jika anaknya memilih untuk menjadi ibu rumah tangga yang mengurus anaknya. Ia juga mengajarkan kerja keras untuk anak-anaknya. Jadi, meskipun sudah kaya, mereka tetap membawa mobil biasa dan naik pesawat komersil bukan jet pribadi karena menurutnya hal-hal material bukanlah jaminan bahagia. Bahkan cucu-cucunya sudah mulai bekerja paruh waktu saat usianya sudah masuk 14 tahun.

5. Orang tua bisa memiliki beberapa kontrol tertentu untuk anak, namun nantinya kontrol ini akan diberikan sepenuhnya saat sudah remaja

Bebas menentukan pilihan saat umur 14 via unsplash.com

Menurut Esther, anak-anak masih berada di bawah pengawasan dan kontrol orang tua hingga umurnya 14 tahun. Setelah itu, orang tua sebaiknya menghormati keputusan yag diambil anaknya dan mendengarkan pendapat yang mereka utarakan. Jika tidak, komunikasi akan terhenti saat mereka benar-benar membutuhkan dukungan orang tua.

Anak yang didengarkan pendapatnya kemungkinan akan lebih merasa bahagia, begitupun saat menentukan pilihan-pilihan dalam hidupnya. Meskipun kedengarannya lebih santai, bukan berarti kamu bisa memberikan kebebasan 100% kepada anak ya, apalagi memanjakannya. Mereka tetap perlu arahan dan dukunganmu.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Editor

An avid reader and bookshop lover.

CLOSE