Bulan Ramadan telah tiba dan akan berlangsung hingga kurang lebih satu bulan ke depan. Untuk itu, selama satu bulan itu pula ibu hamil akan mengalami bulan ini sebelum kembali ke hari-hari biasa. Mungkin banyak ibu hamil yang memilih untuk tetap menjalankannya, namun ada juga yang karena keadaan tertentu terpaksa tidak bisa mengikuti ibadah yang satu ini. Namun, apakah kamu sempat penasaran dengan apa yang sebenarnya terjadi pada janin saat ibunya sedang puasa?
Karena adanya perubahan-perubahan pada jadwal makan hingga istirahat, maka terjadilah perubahan-perubahan yang akan berdampak pada janin hingga saat lahir nantinya jika sang ibu puasa. Kita simak yuk penjelasan selengkapnya di bawah ini!
ADVERTISEMENTS
Ibu yang sedang hamil di kala bulan Ramadan diperbolehkan untuk tidak puasa jika kondisi tidak memungkinkan
Jika yakin ibu dan janin memiliki kondisi tubuh yang sehat maka diperbolehkan untuk puasa, namun jika keadaan tidak memungkinkan dan justru membahayakan bayi maka menurut para ulama, kemudahan untuk tidak puasa diberikan. Pada kondisi ini yang mengetahui apakah keadaan bumil baik-baik saja adalah ibu sendiri, namun akan lebih baik lagi jika berdiskusi dengan dokter, bidan, hingga ulama.
ADVERTISEMENTS
Nah, jika pada akhirnya bumil memutuskan untuk menjalankan puasa ternyata ada beberapa hal yang terjadi pada janin
Dilansir dari Baby Centre, jika bumil melaksanakan puasa maka akan terjadi beberapa hal pada janin, di antaranya adalah:
- Bayi yang memiliki berat badan yang lebih rendah apalagi jika puasa dilaksanakan di trimester pertama, namun perbedaannya sangat sedikit
- Skor Apgar bayi yang ibunya berpuasa ternyata tak memiliki perbedaan dengan ibu yang tidak berpuasa
- Bayi akan tumbuh lebih pendek dan kurus dari bayi biasa, namun perbedaannya hana sedikit
- Keseimbangan kimia dalam darah mungkin berubah, namun hal ini tidak membahayakan janin
- Sebuah penelitian juga mengatakan bahwa hal ini bisa menyebabkan kelahiran prematur
ADVERTISEMENTS
Jika tetap akan melaksanakan puasa, ada baiknya perhatikan beberapa hal sebelum melakukannya
Jika berat badan dan gaya hidup sudah baik, maka akan lebih baik pula bumil dalam menghadapi puasa. Janin akan membutuhkan nutrisi dari ibu sehingga jika tubuh ibu sudah menyimpan energi yang cukup, puasa tak akan begitu memengaruhi keadaan janin. Hal lain yang juga mesti diperhatikan adalah kesehatan secara keseluruhan sebelum hamil, waktu kehamilan, dan lamanya waktu untuk puasa itu sendiri.
ADVERTISEMENTS
Jika terjadi beberapa hal berikut ini artinya kamu perlu menghubungi dokter sesegera mungkin
Walau sudah yakin bahwa kamu sedang dalam keadaan yang sehat, namun berbagai kemungkinan tetap mungkin akan terjadi. Kamu perlu menghubungi dokter sesegera mungkin apabila dirasa kamu kehilangan berat badan yang cukup signifikan, merasa sangat haus hingga buang air kecil dengan warna urin gelap serta bau menyengat yang merupakan tanda dehidrasi, pusing hingga demam, serta merasa mual hingga muntah.
Selain itu, kamu juga perlu menghubungi dokter saat itu apabila bayi terasa tak bergerak sebanyak biasanya, mengalami kontraksi yang sakit karena bisa menjadi tanda prematur, hingga merasa pusing, lemah, dan lelah bahkan setelah istirahat. Kamu bisa membatalkan puasa dan minum minuman dengan gula atau garam.
Walaupun diperbolehkan, namun puasa di kala hamil harus disesuaikan dengan kondisi tubuhmu apalagi saat ini sedang masa pandemi. Pilihan yang bijak adalah dengan mendiskusikannya dengan dokter atau bidan yang menganganimu. Semoga informasi ini bermanfaat ya.
ADVERTISEMENTS