Viral Balita Main Korek Api dan Nggak Sengaja Membakar Motor. 5 Hal Ini yang Harus Ortu Lakukan!

Tips Orang Tua dalam Mengawasi Anak

Dunia maya dihebohkan oleh video pendek di mana ada seorang balita yang bermain korek api di garasi rumahnya. Melalui rekaman CCTV yang diunggah di Facebook pada Jumat (14/6), tampak ia menyulut api di bawah sebuah motor. Awalnya api itu kecil, tetapi lama-lama membesar dan mengepulkan banyak asap. Sang balita pun kabur. Api pun muncul hingga membakar Sampai video selesai, nggak terlihat ada orang yang memadamkan api. Kondisinya betul-betul bahaya banget. Soalnya, di garasi itu ada beberapa motor lain yang berpotensi terbakar juga.

Buat kamu yang penasaran, nih Hipwee bagiin videonya.

Warganet pun bertanya-tanya, ini ke mana sih orangtuanya? Masa ada balita yang dibiarin main api sendiri. Dari mana ia dapat korek? Selain itu, siapa yang mengajarinya menyulut api? Pertanyaan-pertanyaan semacam itu membuat warganet resah. Harusnya orangtua lebih mengawasi anak saat bermain supaya nggak terjadi hal-hal yang berbahaya. Nah, belajar dari kasus ini, sebaiknya orangtua melakukan 5 hal ini agar anak terhindar dari hal-hal berbahaya.

1. Jauhkan benda-benda berbahaya dari jangkauan anak. Lebih baik mencegah daripada menyesal nantinya

Jauhkan si kecil dari bahaya! via lincolncountyfirenews.wordpress.com

Di video viral tadi, tampak si balita mengambil korek api dari pojok garasi. Perbuatan itu seharusnya bisa dicegah dengan menaruh korek api di tempat yang nggak terjangkau anak-anak, misalnya di atas lemari. Ortu bisa juga menyimpannya di dalam rak yang terkunci. Jadi, korek api tersebut bakal susah untuk diambil anak-anak. Cara ini bisa diterapkan untuk barang-barang lain yang berbahaya, contohnya gunting, pisau, atau jarum.

2. Beri pengertian pada anak, mana yang boleh dan nggak boleh dilakukan

Bicara dari hati ke hati via www.verywellfamily.com

Menyembunyikan benda yang berbahaya aja nggak cukup. Gimana kalau nggak sengaja ditemukan anak? Nah, karena itulah kita perlu memberi penjelasan pada mereka. Beritahu mana yang boleh dan nggak boleh dilakukan. Contohnya, jangan menyalakan korek api atau kompor sendiri. Sebaiknya minta bantuan orang dewasa supaya lebih aman.

3. Jangan memberi contoh yang buruk. Sebagai orang dewasa, tingkah laku kita akan ditiru

Jangan beri contoh yang buruk ya via www.cefonline.com

Berhati-hatilah saat melakukan sesuatu di depan anak kecil. Soalnya, mereka punya rasa ingin tahu yang besar dan selalu ingin meniru sekitar. Bayangkan kalau misalnya kita menyulut api dengan ceroboh di dekat banyak kertas yang mudah terbakar. Siapa tahu, kelak si anak meniru perbuatan itu. Jadi beri contoh yang baik ya. Kalau menyalakan api, pastikan berada jauh dari barang-barang yang mudah terbakar.

4. Beri pengawasan penuh saat anak bermain. Kalau nggak bisa, minta bantuan orang lain

Yuk main bareng via www.consumeraffairs.com

Anak-anak biasanya lincah dan sulit diam. Memang sulit untuk mengawasi anak, apalagi kalau kita punya kesibukan tertentu. Kalau nggak sanggup mengawasi sendiri, coba minta bantuan orang lain. Misalnya orangtua, saudara, atau babysitter. Jadi bisa langsung tahu seandainya si anak melakukan hal yang berbahaya. Misalnya seperti di video viral tadi, seandainya ada yang mengawasi, motor itu nggak akan terbakar.

5. Beri penghargaan dan hukuman sesuai perilaku anak. Udah mau nurut belum?

Jangan nakal ya, Dek~ via www.howcast.com

Biar anak jera, sebaiknya beri hukuman saat ia berbuat nakal. Cukup hukuman kecil saja ya supaya ia nggak trauma. Misalnya dengan cara menegur, memarahi, atau mengurangi uang sakunya. Sebaliknya, kalau ia terbukti menurut, beri sedikit penghargaan. Cara ini cukup ampuh untuk mengendalikan perilaku anak-anak. Tapi jangan sampai berlebihan ya, secukupnya saja.

Begitulah cara mengawasi anak-anak saat bermain. Supaya nggak terjadi hal yang berbahaya, usahakan untuk sesering mungkin berada di sisinya. Jadi kita bisa tahu dan segera menolong kalau ia tertimpa musibah. Ingat, anak adalah anugerah dalam kehidupan, tugas kita menjaganya dengan baik. Semoga kejadian seperti ini nggak terulang kembali ya.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Tinggal di hutan dan suka makan bambu

Editor

Traveler Baper, Penghulu Kaum Jomblo