Apa Jadinya Hidup Manusia Saat Ini Tanpa Smartphone? Miris Sih, Lihat Deh 8 Foto Ini

Apa kamu membaca artikel ini menggunakan smartphone dalam genggaman tanganmu? Kita sudah terlalu biasa mengandalkan alat komunikasi itu dalam berbagai situasi. Dari bertukar pesan dengan teman yang jauh di sana, memesan ojek online, atau sekadar bermain game untuk membunuh kebosanan. Bahkan tidak sedikit orang yang tanpa tujuan ‘sok sibuk’ dengan handphone-nya, demi menghindari situasi awkward. Sekarang coba bayangkan bagaimana kalau perangkatmu yang serba canggih itu tiba-tiba menghilang.

Seorang fotografer bernama Eric Pickersgill berusaha menangkap hal tersebut melalui karya fotonya yang berjudul Removed. Dengan ‘menghapus’ handphone atau gagdet, serangkaian foto ini mencoba menggambarkan betapa aneh dan kosongnya interaksi manusia di zaman modern. Sebagaimana dilansir QUARTZ , karya Pickersgill ini mungkin bisa mengingatkan kita untuk sejenak meletakkan smartphone dan memulai obrolan mendalam dengan orang di sampingmu.

Foto-foto gaya candid ini pastinya banyak kamu temui di kehidupan sehari-hari. Tapi lihat saja betapa anehnya pose ini tanpa kehadiran smartphone 

Porsi kehidupan online makin besar, sampai seringkali menghiraukan orang yang ada di samping via qz.com%20

Usia pengenalan gadget juga makin hari makin muda. Ketika anak usia sekolah sudah disibukkan dengan aktivitas online, skill mereka untuk berinteraksi di dunia nyata makin berkurang

Tidak bermain di luar atau bergerak, gadget diyakini juga berperan meningkatkan level obesitas anak. via qz.com%20

Larangan atau pembatasan oleh orangtua seringkali terbukti tidak efektif. Masalahnya, anak-anak selalu bisa melihat sendiri ketergantungan orang dewasa dengan segala peralatan elektronik

Tidak ada gunanya melarang jika tidak memberi contoh via qz.com%20

Waktu privat yang seharusnya dihabiskan dengan keluarga, juga sudah terkikis maknanya. Meski sering berkumpul dan makan bersama, belum tentu kedekatan terjaga

Kedekatan fisik sudah tak lagi bisa menjamin kedekatan hati via qz.com

Apapun situasinya, fotografer ini berhasil menangkap betapa hampanya kehidupan manusia tanpa gadget. Padahal hanya menghilangkan satu ‘barang’ kecil, namun efeknya luar biasa

Memang banyak manfaat, tapi mungkin kita sudah terlalu tergantung pada teknologi via qz.com%20

Setengah dari populasi dunia yang sekitar 7 milyar ini, merupakan pengguna internet aktif. Dari 738 juta pengguna di tahun 2000, pada tahun 2015 jumlah tersebut sudah mencapai 3.2 milyar

Mungkin sudah harus diterima bahwa inilah cara hidup manusia ke depannya via qz.com%20

Meski arus kemajuan teknologi tak bisa dilarang, tapi penting artinya untuk tetap bisa mencari keseimbangan antara kehidupan online dan offline 

Supaya tidak kehilangan karakteristik unik manusia yang mungkin ditenggelamkan arus informasi via qz.com

Memang dunia makin terhubung sehingga segala urusan jadi makin cepat dan praktis, tapi pikirkanlah dampaknya terhadap kualitas hubungan antar manusia yang mungkin terancam

Jangan sampai ‘teknologi itu mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat‘  via qz.com

Tiap generasi memang memiliki kekhawatirannya masing-masing. Jika generasi kakek-nenek kita masih harus bertaruh nyawa demi kemerdekaan negara yang masih dijajah, generasi sekarang justru seringkali memilih tidak menggunakan hak pilihnya. Jika generasi orangtua kita masih harus ke kantor pos untuk mengirim surat cinta, kita lebih pusing ketika chat jelas-jelas sudah dibaca tapi belum dibalas. Di hadapan revolusi industri ketiga yang berbasis teknologi informasi, perilaku generasi kita saat ini akan membentuk arah kehidupan generasi selanjutnya. Ya kalau ke depannya manusia makin tergantung dengan segala kenyamanan komunikasi lewat layar sentuh, bukan tidak mungkin di masa depan kehidupan kita akan sepenuhnya online. 

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Rajin menggalau dan (seolah) terluka. Sebab galau dapat menelurkan karya.

CLOSE