Sanguinis, Koleris, Melankolis, dan Plegmatis. Satu Hingga Dua Sifat Dasar Itu Pasti Bisa Mendeskripsikan Dirimu!

Setiap manusia pasti dilahirkan dengan karakter dan sifat yang berbeda-beda, ya. Bahkan dua orang kembar identik sekali pun biasanya memiliki sifat yang cenderung berbeda satu sama lain. Karakter yang ada pada dirimu hari ini adalah hasil dari perpaduan banyak hal mulai dari faktor genetik, perkembangan pola pikir serta kebiasaanmu dalam menanggapi rangsangan dari lingkungan sekitar.

Kurang lebih kamu tentu tahu ya kalau sifat dasar manusia bisa digolongkan menjadi 4 yaitu sanguinis, koleris, melankolis, dan plegmatis. Tapi sebenarnya seberapa besar sih kadar dari sifat dasar tersebut dalam dirimu, sahabatmu, atau orang lain di sekitarmu?

Daripada bingung, cari tahu aja yuk dengan membaca artikel Hipwee kali ini.

Let’s check this out !

 <>1. Sanguinis yang Heboh dan Tampak Periang
Karena tampil di muka umum akan jadi kepuasan batin baginya

Karena tampil di muka umum akan jadi kepuasan batin baginya via http://Classroom.synonym.com

Kenapa sih sanguinis yang dibahas pertama kali?

Kenapa bukan koleris, melankolis, atau plegmatis duluan?

Ya jelas sanguinis duluan karena orang sanguinis adalah orang yang sifatnya paling suka tampil eksis daripada 3 sifat dasar lainnya. Mengetahui kalau dirimu atau teman-temanmu itu sanguinis sangat gampang, lho. Sanguinis itu biasanya merasa bahagia saat bisa jadi pusat perhatian, tampak heboh, mudah mencairkan suasana saat baru mengenal orang lain, dan pandai bergaul.

Sifat sanguinis yang terdeteksi sejak kecil biasanya membuat seseorang tampak senang bergaya saat difoto, rajin ikut berbagai kegiatan di sekolah atau lingkungan rumah, serta proaktif kalau dibandingkan dengan teman-teman lainnya.

Tak jarang si sanguinis ini dijadikan sebagai tameng saat harus membuat yel yel kekompakan atau saat diminta memperagakan suatu gerakan tarian tertentu untuk disaksikan oleh khalayak ramai. Sanguinis akan merasa bahagia tak terkira kalau kamu memuji aksinya dengan tulus dilengkapi senyuman. Pujian tersebut seakan jadi bukti eksistensi dan kepercayaan diri bagi si sanguinis.

Berterimakasihlah pada sanguinis, sob. Sebab meskipun sanguinis itu memiliki emosi yang cenderung labil, suka narsis, tak ingin dikalahkan dan mudah meledak-ledak, tapi dialah yang jadi penyelamatmu dan teman-teman lainnya saat kalian harus bersentuhan dengan sesuatu yang disebut tampil di depan umum.

Selanjutnya, tinggal si sanguinis yang belajar menyempatkan diri untuk mendengarkan atau menyaksikan bakat orang lain. Dunia jadi lebih indah dan berwarna kala sanguinis mau menyisakan sedikit panggungnya bagi orang-orang berbakat di sekitarnya.

<>2. Koleris Si Pengatur yang Suka Mempimpin
Bukan kejam, melainkan tegas dan suka memimpin

Bukan kejam, melainkan tegas dan suka memimpin via http://Starpulse.com

Kata pemimpin dan optimis adalah dua kata yang paling tepat untuk menggambarkan kepribadian orang-orang koleris. Kadang kala tak jarang orang lain menganggap si koleris terlalu diktator karena sifatnya yang suka memimpin, suka mengatur, dan punya sikap toleransi yang rendah terhadap kesalahan. Maklumi saja ya si koleris, sob. Sebab sejatinya itu adalah sifat alamiah. Atau yang dalam bahasa asing disebut dari sononye.

Koleris bisa digambarkan sebagai pribadi yang berkemauan keras dan punya tekad yang sangat besar untuk mencapai impiannya. Hampir tak ada istilah bermalas-malasan dalam kamus si koleris karena setiap hari harus diisi dengan pelajaran dan hal-hal baru yang bermanfaat.

Kalau teman-temanmu tampak seperti ABG labil saat hangout dan gak bisa memutuskan mau makan di mana, segera cari solusinya pada temanmu yang koleris. Karena dengan mudahnya dia akan segera mengambil keputusan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. Perut lapar akan segera teratasi tanpa harus mendengar kalimat-kalimat rancu seperti :

Makan di mana, ya?

Di mana aja boleh deh, laper nih.

Ah, gue sih terserah aja.

Apa aja bolehlah yang penting makan.

Yuk makan, terserah elo pada deh mau makan apaan.

Seseorang yang punya sifat koleris kuat haruslah belajar untuk meredam egoisme yang berpusat pada kepentingan pribadinya. Dilahirkan sebagai sosok yang kurang bisa berempati dan kurang bisa mengekspresikan kepedulian pada orang lain tak jarang membuat si koleris jadi tampak kejam tak berperasaan. Teman-teman si koleris mungkin merasa sifat si koleris ini sebelas dua belas sama ibu tiri di sinetron.

Tapi percayalah kalau si koleris akan mampu menyadari bahwa ada kepentingan lain yang tak kalah krusialnya dengan keinginan dirinya sendiri. Jadi, belajar untuk sabar dan peka sedikit yuk, koleris.

<>3. Melankolis Sang Analis Nan Perasa
Biarkan si melankolis berimajinasi dengan caranya sendiri

Biarkan si melankolis berimajinasi dengan caranya sendiri via http://Youqueen.com

Saat merasa sedang sedih dan terpuruk, segera cari temanmu yang punya tabiat melankolis kuat. Si melankolis biasanya pandai menganalisis permasalahan secara mendalam sebelum memberitahukan hasil dari analisis tersebut. Disamping itu, sifat dasar melankolis membuat seseorang bisa menjadi pendengar yang baik.

Tak jarang sang melankolis malah bisa terbawa suasana karena merasakan apa yang sedang dialami oleh sahabat atau orang-orang di sekitarnya. Waktu mau nge-chat gebetan atau orang-orang yang disegani, pasti tidak sedikit waktu yang dihabiskan si melankolis untuk ketik-hapus-ketik-hapus pesan karena beragam pertimbangan.

Orang yang melankolis biasanya pandai menyembunyikan perasaan, sehancur apapun hatinya saat harus menerima kenyataan pahit. Tapi dibalik kepiawaian memalsukan ekspresi, akan selalu ada relung khusus di hatinya yang menyimpan kesedihan atau dendam akibat kenyataan pahit tersebut. Si melankolis bisa berdiam lama-lama bahkan jatuh terpuruk sebab sifat alamiahnya mampu menyeret ia ke dalam pusaran perasaan yang terlalu dalam. Wah, berat amat ya bahasanya!

Manusia memang tak ada yang sempurna, tapi orang-orang melankolis adalah orang yang selalu menuntut kesempurnaan. Kemampuannya dalam menganalisis dan merencanakan sesuatu membuat ia jadi serba perfeksionis dalam menjalani hidup. Saat menemukan orang yang kamar tidurnya tertata rapi atau isi notebook-nya penuh dengan nama folder yang spesifik, besar kemungkinan kalau orang tersebut adalah orang melankolis.

Dear melankolis, semua orang memiliki kelebihan dan kelemahannya masing-masing. Tak bisa kamu paksakan rencanamu agar berjalan mulus sebab pasti ada saja kejadian yang bisa melenceng dari rencanamu. Dan lagi janganlah kamu pasrah diseret oleh perasaan dan pemikiran yang mendalam, karena life must go on and keep move on. Singkirkan kekecewaan di hati dan gantilah dengan keikhlasan untuk kembali menata hidup yang indah.

<>4. Karena Sabar itu Pastilah Milik Si Plegmatis
Rasa santainya dalam menghadapi dunia terkadang patut kamu hargai

Rasa santainya dalam menghadapi dunia terkadang patut kamu hargai via http://Foxnews.com

Orang-orang plegmatis patut dijuluki Lempeng.com. Ekspresinya begitu santai dan halus sehingga tak jarang tampak nyaris tak punya emosi. Jika orang melankolis bisa menyimpan dendam dan kekecewaan lama-lama, tidak demikian halnya dengan si plegmatis.

Si plegmatis menganggap dunia begitu indah dan masalah yang datang menghadang itu bagai angin lalu saja. Wajahnya sering tersenyum manis ketika problem sedang hadir di depan mata. Duh, plegmatis yang amat bersahabat dan berdamai dengan kehidupan, betapa gemesnya dengan kamu sampai ingin rasanya mencubit pipimu yang mengembang saat kamu tersenyum menghadapi masalah.

Jika ada ungkapan “hati seluas samudera”, malaikat juga tahu sang plegmatislah pemiliknya. Kesabarannya memang membuat plegmatis selalu berhasil menjalani hidup dengan tenteram. Plegmatis tak segan untuk menghindari konflik dan memilih untuk mengalah walaupun kadang ia mengalah hanya demi hal yang salah.

Berdebat hingga tarik urat sungguh bukanlah gaya seorang plegmatis karena sejatinya ia cuma ingin hidupnya rukun-rukun saja.

Sikap damai dan bersahabat yang dimiliki oleh sang plegmatis sering membuat ia malah ditindas dan dimanfaatkan oleh orang lain. Tidak hanya itu saja, prinsip menjalani hidup seperti air mengalir pun kerap membuatnya jadi tak punya tujuan hidup yang pasti. Wahai plegmatis, bersabar itu memang perlu tetapi belajarlah untuk tidak mengesampingkan kesahihan atau tujuan utama hidupmu, ya. Kendati sulit rasanya, cobalah untuk lebih fokus menata hidupmu agar lebih terencana setiap hari.

<>5. Biasanya Manusia Terdiri dari Dominasi 2 Sifat yang Berbeda
Kamu itu tak ada duanya di dunia ini

Kamu itu tak ada duanya di dunia ini via http://singingthroughtherain.net

Pada dasarnya setiap manusia pasti memiliki keempat sifat dasar tersebut dalam dirinya, hanya saja kadarnya pasti berbeda-beda satu sama lain. Disadari atau tidak, biasanya ada 2 sifat dominan yang membentuk keutuhan sifat dari seorang manusia.

Perpaduan dua sifat dasar tersebut menghasilkan karakter yang berbeda meskipun komponennya sama lho. Misalnya orang sanguinis-plegmatis dengan orang plegmatis-sanguinis akan memiliki karakter yang berbeda. Ketika sanguinis-plegmatis cenderung suka dengan kehebohan dan tak pernah sengaja menyakiti siapa pun hanya demi kepentingannya sendiri, maka plegmatis-sanguinis justru hadir sebagai sosok yang santai dan selalu ingin membahagiakan orang-orang disekitarnya.

Mengenal 4 sifat dasar manusia berarti secara tak langsung sudah mulai bisa menyelami sifat-sifat dasar diri sendiri dan orang lain. Sehingga nantinya kamu tahu kalau bekerjasama dengan si melankolis-koleris membuatmu harus lebih tepat waktu dan disiplin sedangkan bekerja dengan koleris-sanguinis menuntutmu untuk lebih banyak memposisikan diri di belakang meja. Masih banyak sekali perpaduan sifat-sifat dasar yang perlu kamu ketahui supaya kemampuan mengenal diri sendiri dan karakter orang lain menjadi semakin terasah dari hari ke hari.

<>6. Bukan Mustahil Sesekali Sifat Dasarmu Tampak Berubah
Perubahan itu pasti akan terjadi, entah permanen atau tidak

Perubahan itu pasti akan terjadi, entah permanen atau tidak via http://Jenettabarry.com

Contoh ini mungkin bisa membuat kamu lebih memahami perubahan sifat dasar yang ditampakkan oleh seseorang. Misalny, ketika seorang melankolis sedang menghadapi temannya, maka dia selalu menunjukkan sisi analis dan empatinya.

Gila pelit banget dah si Bu Heri. Masa tadi gue minjem tangga aja gak dikasih, lho.

Hah? Kok pelit banget sih. Padahal biasanya barang-barang elo juga dipinjem dia kan, ya. Wah, sori ya gue gak punya tangga, sih. Kalo ada pasti sekarang langsung gue pinjemin ek elo, deh.

Tetapi bukan mustahil akan ada satu dan lain hal yang membuat perangai melankolis jadi tertutupi oleh kadar sanguinis yang sedang meningkat.

Gila pelit banget dah si Bu Heri. Masa tadi gue minjem tangga aja gak dikasih, lho.

Hah? Idih pelit banget. Ya udah sini ikut gue, biar gue yang minjemin tangga ke Bu Heri. Kalo gak dikasih juga kebangetan, dia kan sering banget minjem barang-barang gue dari kemaren.

Sejatinya perubahan adalah satu-satunya hal yang tak pernah berubah di dunia ini, maka suah sepatutnya kamu menyesuaikan sifatmu dengan permasalahan atau tantangan yang sedang kamu hadapi.

 

Gimana nih?

Apa sekarang kamu sudah semakin mengenal watakmu dan orang-orang di sekitarmu?

Di dunia ini memang tak ada yang sempurna. Tetapi mengejar kesempurnaan adalah kewajiban hakiki sebagai seorang manusia yang berakhlak dan berpendidikan. Jangan pernah bosan belajar hal-hal baru, termasuk mempelajari sifat dasar manusia yang sangat menarik untuk diselami. 

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Day-dreamer, Night-thinker, Black Enthusiast :)

19 Comments

  1. 75%melankolis…25% plegmatis…25% kholeris…0%sanguinis

  2. Dinde Lombok berkata:

    Plegmatis, melankolis..

  3. Dwi Indriati berkata:

    75% + 25% + 25% + 0% = berapa %?

  4. Amran Zulkifli berkata:

    25 % ngemis 75% nangis… kira2 saya tipe yg mana

  5. NamaRahasia berkata:

    Sangat bermanfaat sekali informasinya,saya juga memiliki informasi seputar Psikologi,berikut link mengenai http://www.leppsi.gunadarma.ac.id/

CLOSE