Urut berdasarkan

Untukmu yang Memilih Pergi, Tak Ada yang Bisa Kulakukan Kecuali Mengikhlaskan

Sore ini aku sedang menikmati secangkir kopi didekat jendela, ditemani hujan yang sedang deras derasnya. Dan kembali teringat memori tentang kita berdua.“aku tak bisa membagi waktuku denganmu. Sepertinya dunia kita memang sudah mulai berbeda”Kurang lebih seperti itu kalimat yang kamu gunakan untuk meninggalkanku. Sederhana memang. Tapi kamu mungkin tak pernah memikirkan bencana apa yang terjadi […]

Walau Tak Bersama untuk Waktu yang Lama, Kebersamaan Kita Sungguh Bermakna

Untukku, kebersamaan kita lebih dari cukup. Cukup untuk membuatku jatuh cinta setiap hari padamu, cukup untuk membuatku berenang ketepian saat ombak menggulungku, cukup membuatku menyajikan senyuman lagi untuk dunia yang sedang gila-gilanya. Kamu saja cukup. Kamu sangat cukup untuk melengkapiku. Kita adalah dua insan yang sedang menuju kedewasaan. Kamu dengan pendidikan S2 mu dan aku […]

Selama Semesta Lebih Mengamini Aku untuk Sendiri, Aku Hanya Ingin Memantaskan Diri

Sebagai sisi yang di tinggalkan, aku harus berusaha menata hati yang remuk redam. Hidup yang seakan tak seimbang. Perdebatan antara pikiran dan hati lebih sering membuatku sakit kepala. Membuat aku meringis sakit ketika mengingat semuanya. Menyesapi rasa pahit lebih banyak. Tapi akupun tahu, kamu bukan orang yang meninggalkan tanpa merasa sakit.Hai kamu, apakah kamu ingat? […]

Izinkan Aku Mengenang Kamu yang Dulu, di Saat Sekarang

Dulu kamu mencintaiku sedemikian rupa. Kamu membuatku bahagia sekuat yang kamu bisa. Kamu berkata kamu melakukan itu demi aku. Demi kebahagiaanku. Kamu tak membiarkan dunia menghempasku, menopangku dalam masalah hanya dengan senyuman dan genggaman tanganmu. Kamu menyayangiku sedalam itu. Aku masih ingat betul awal Tuhan mempertemukan kita. Masih ingat betul cara indah Tuhan menghembuskan rasa di […]

I Miss You. Did You Miss Me?

Hai, apa kabar? Sudah lama kita tidak berbicara. Sudah tidak ada lagi percakapan manis kita di sela-sela aktifitas yang menerpa. Iya, memang sudah tidak ada lagi. Semenjak kamu memilih pergi dan menyerah dengan keadaan. Semenjak malam itu, malam saat aku tak mampu menahan emosiku dan di saat itu pula kamu melancarkan seranganmu. Luluh lantah. Dari […]