6 Panduan Traveling ke Singapura Buat Newbie. Biar Nanti Nggak Bingung Sendiri

Tips Traveling ke Singapura

Pengalaman pertama traveling ke luar negeri sering bikin nervous. Selain jauh dari rumah, perbedaan bahasa dan budaya sehari-hari bisa bikin grogi. Apalagi kalau negara seperti Singapura yang terkenal canggih dan serba teknologi. Duh, jangan-jangan nanti malah meninggalkan kesan norak di negara orang?

Biar kamu nggak kebingungan setelah mendarat nanti, ada baiknya kamu kepoin dulu serba-serbi Singapura. Misalnya tentang bagaimana toilet di sana atau bagaimana orang naik kendaraan umum. Nah, untuk kamu yang hendak ke Singapura untuk pertama kalinya, perhatikan dulu hal-hal ini ya, biar nggak kagok nanti.

1. Isi kartu imigrasi selengkap-lengkapnya supaya nggak disuruh bolak-balik sama petugasnya

Mengisi kartu kedatangan via www.istockphoto.com

Namanya bertamu ke rumah orang, pasti perlu salam dulu dong. Dalam kasus ini, kamu diharuskan mengisi embarkation card atau kartu kedatangan di imigrasi di bandara nanti. Biasanya kartu ini dibagikan oleh pramugari saat di pesawat, atau bisa juga diambil di stand imigrasi saat sudah di bandara.

Yang perlu kamu tahu, harus diisi selengkap-lengkapnya sesuai petunjuk biar nanti nggak bolak-balik. Setelah dokumenmu siap, antrelah di belakang garis kuning sampai giliranmu dipanggil untuk menghampiri petugas. Jangan main HP, makan, ataupun hal-hal lainnya selama menghadap petugas imigrasi. Oh ya, potongan kartunya disimpan baik-baik ya, karena harus disetor lagi saat kamu pulang nanti.

2. Tak perlu malu untuk mengambil brosur wisata di bandara. Bakal banyak banget kegunaannya

Brosur akan sangat membantu via www.istockphoto.com

Kadang kalau di bandara atau stasiun kota lain, kita sering gengsi mengambil brosur wisata. Mungkin malu kalau terlihat seperti newbie. Tapi kan nggak ada salahnya, terutama kalau kamu di Singapura. Ambil saja brosur dan buklet yang disediakan di bandara. Ada beragam info yang berguna, mulai dari peta Singapura, list wisata menarik, sampai peta transportasi seperti bus dan MRT. Buklet dan brosur ini tersedia dalam berbagai pilihan bahasa. Jadi pilih yang bahasanya kamu kuasai ya, biar nggak sia-sia.

3. Oh ya, untuk semua transportasi umum di Singapura pembayarannya memakai EZ Link lho. Nggak bisa bayar cash

Bayar busnya pakai cash via www.istockphoto.com

Sama seperti di Indonesia yang sudah mulai banyak transportasi umum yang menggunakan e-money, di Singapura ada juga yang namanya EZ Link. Prinsipnya sama saja. Kartu ini bisa dipakai untuk pembayaran transportasi umum seperti MRT, LRT, bus, dan monorail ke Sentosa Island. Bahkan sekarang EZ Link ini juga sudah bisa untuk pembayaran berbagai transaksi perbelanjaan lo. Kabar baiknya lagi, kartu yang biasa dibeli di dekat-dekat stasiun MRT, kini bisa dibeli dari Indonesia. Jadi kamu bisa siapin dulu nih sebelum berangkat ke sana.

4. Jangan bawa kebiasaan naik KRL, saat naik MRT di sini. Bisa-bisa kamu disinisin orang

Ngantrinya yang rapi via www.istockphoto.com

Ngomong-ngomong soal naik MRT, sebaiknya kebiasaan nyerobot antrean itu ditinggal dulu di rumah ya. Karena di sana, semuanya serba teratur. Biasanya saat mau naik KRL, kita terbiasa berjubelan di pintu dan langsung nyerobot masuk tanpa memberi jalan bagi penumpang turun terlebih dahulu. Nah, saat naik MRT di Singapura nggak bisa begitu. Ada dua garis kuning di samping kiri dan kanan pintu MRT yang akan terbuka. Penumpang akan naik mengantre rapi disana, menunggu penumpang turun terlebih dahulu. Yang rapi ya~

5. Harga air minum di sana memang cukup mahal. Tapi tenang, karena banyak tempat air minum gratis di sana

isi ulang air minum gratis via www.istockphoto.com

Di sini, membeli air minuman di minimarket atau pedagang asongan di pinggir jalan adalah hal biasa. Tapi di Singapura, harga air mineral bisa sampai 2 dollar, dan itu mahal kalau kamu merencanakan liburan hemat. Tapi tenang saja, karena banyak tempat pengisian air minum gratis yang tersebar di beberapa lokasi. Bentuknya seperti keran dengan piringan cekung di bawahnya. Yang perlu kamu lakukan tinggal bawa botol minum ke mana-mana. Jadi kalau lagi kosong bisa langsung isi ulang. Hemat kan?

6. Tisu basah adalah keharusan. Terutama bagi yang terbiasa dengan toilet ramah air di Indonesia

Toilet kering via unsplash.com

Sebagai orang Indonesia, kita pasti sudah terbiasa dengan air di toilet. Di Singapura nanti kamu akan menemui banyak toilet kering yang nggak ada jet washernya. Sebagai gantinya, disediakan tisu kering. Di beberapa tempat memang ada toilet jongkok dengan air, namun untuk jaga-jaga kalau kamu nggak menemukan toilet dengan air, selalu sedia tisu basah yaa. Biar kamu nggak kagok dan malah risih sepanjang hari. Hehe

[BONUS]

7. Usahakan untuk selalu mematuhi peraturan. Di sana banyak CCTV 24 jam yang bisa merekam setiap hal yang kamu lakukan

Selalu taati peraturan via www.pexels.com

Singapura adalah negara yang menjunjung tinggi kedisiplinan dan terkenal taat aturan. Tentunya di sini kamu nggak bisa sembarangan. Nggak boleh makan dan minum di stasiun MRT, di dalam MRT, dan dalam bus. Nggak boleh buang sampah sembarangan, apalagi meludah seenaknya. Berjalan di eskalator sisi sebelah kiri kalau mau berhenti, menyeberang di zebra cross, merokok di tempat yang disediakan, dan masih banyak lagi.

Oh ya, penggunaan lift di sini juga nggak bisa sembarangan, karena lift seharusnya diperuntukkan bagi orang berkebutuhan khusus. Kalau melanggar? Yaa kamu akan menjadi “alay” di mata orang sana, dan beberapa bahkan berbuah denda yang nggak kecil juga. FYI, banyak CCTV lo di sana.

Yang namanya pengalaman pertama sih pasti ada culun-culunnya. Bingung itu wajar kok, namanya juga hal baru yang nggak dialami setiap hari. Tapi dengan meluangkan waktu buat membaca panduan-panduan yang tersedia, kamu bakal lebih luwes deh saat jalan-jalan ke Singapura untuk kali pertama.

Anyway, untuk kamu yang berencana ke Singapura, pilih maskapai yang nyaman dan banyak promo seperti AirAsia ya. Biar terbangmu ke Singapura semakin menyenangkan~

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Editor

Penikmat kopi dan aktivis imajinasi