Magang Work From Home Azam di Jepang, Banyak Pengalaman Seru dan Menantang!

Cerita ini dimulai ketika seorang mahasiswa tingkat akhir bernama Muhammad Azam Fuadi ingin menambah pengalaman kerjanya ditengah-tengah keadaan pandemi COVID-19 dan tanggungan skripsi. Azam, begitu ia biasa disapa, memilih untuk mengikuti program Virtual Professional Program yang diselenggarakan AIESEC. Menurut Azam, magang internasional juga menambah self confidence Azam untuk bersiap menghadapi “kehidupan yang sebenarnya.” Tentunya, melalui virtual professional program oleh AIESEC ini semua proses akan dibantu oleh tim dari AIESEC, mulai dari CV review, interview, dan persiapan lain yang berkaitan dengan magang.

Azam berkesempatan untuk magang secara work from home di perusahaan Jepang, COSY Incorporate yang bergerak pada bidang Creative Office System dengan posisi Web Development Intern. Melalui magang virtual ini, Ia merasa jam kerja menjadi lebih flexible, lebih santai namun tetap dapat menyelesaikan pekerjaan yang diberikan. Ia juga mendapat garansi dari perusahaan jika sudah lulus nanti, Ia dapat bekerja disana. Tak hanya itu, perusahaan juga menawarkan Azam untuk bekerja paruh waktu secara virtual. Selama Azam menjalankan program ini, Ia mendapat banyak relasi baru dan personal connection antara intern dan CEO perusahaan tersebut. “Meskipun Jepang adalah negara yang workaholic, Jepang adalah negara yang menganut “group decision over personal decision”, sehingga saling support antar intern dan pekerja satu sama lain secara personal tergolong bagus. Mereka selalu membantu termasuk supervisor terhadap para intern pula. Hal yang patut diacungi jempol juga karena tidak adanya gap antara supervisor dan interna supervisor dan intern.”

Bercerita mengenai pengalaman yang didapat Azam, ternyata Ia sempat mendapat culture shock karena adanya perbedaan waktu 2 jam antara Jepang dan Indonesia. Tantangan lain yang harus Ia hadapi yakni adanya language barrier saat berbicara bahasa Inggris ataupun beberapa istilah yang mengharuskannya melihat kamus bahasa Jepang, juga hal teknis seperti Wi-Fi dan workload kerap menjadi tantangan untuknya. “Challenge internship ini adalah self doubt, masih merasa kurang mempunyai pengalaman yang memadai. Namun kita tidak akan tahu kemampuan kita sebelum mencobanya langsung, dengan menghadapi challenge tersebut aku ingin membuktikan pada diriku sendiri,” ungkap Azam.

Banyak manfaat yang Azam rasakan dari pengalaman magang ini. Namun, satu hal yang paling terasa adalah ketika Azam mendapatkan jaminan pekerjaan di perusahaan yang Ia tempati setelah menjalani program magang ini. Mendapat pekerjaan sebelum lulus kuliah menjadi impian bagi sebagian banyak orang, apalagi kesempatan itu datang dari perusahaan terkenal di luar negeri. Sehingga pengalaman ini tentu sangat berguna untuk karir Azam kedepannya.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini