4 Bagian Menarik dari Motor MotoGP yang Bisa Diadaptasi di Motormu

Bagian ini bisa diadaptasi sekalipun untuk motor yang bukan berjenis sport

Hampir sebagian besar orang yang gandrung terhadap motor balap pasti mengagumi kegagahan motor MotoGP yang bisa dipacu hingga kecepatan 360 kilometer per jam. Bahkan, nggak sedikit yang mendambakan memiliki tampilan motor seperti itu, terlepas dari jenis motor yang dimilikinya. 

Nah, kalau kamu juga ingin punya sentuhan MotoGP pada motor yang kamu tunggangi sehari-hari, 4 bagian ini mungkin bisa kamu adaptasi. Jangan khawatir, bagian-bagian ini bisa kamu adaptasi sekalipun motormu bukan jenis sport, loh. Langsung disimak!

1. Suspensi upside down yang bisa bikin manuver makin stabil

Suspensi upside-down

Ilustrasi suspensi upside down | Photo by Pasicevo on iStockphoto

Bagian pertama dari motor MotoGP yang bisa kamu adaptasi ke motormu adalah suspensi depan jenis upside down. Secara penampakan, suspensi ini adalah versi terbalik dari suspensi bawaan motor-motor entry level. Pada suspensi upside down, inner tube atau pipa kecil berada di bawah dan outer tube yang punya diameter lebih besar berada di atas.

Nah, motor MotoGP menggunakan suspensi jenis ini karena menawarkan beberapa keunggulan, seperti lebih stabil saat motor melaju kencang dan punya handling yang lebih baik. Outer tube yang berada di bagian atas mampu meredam lebih banyak getaran. 

Namun, sebelum mengadaptasi suspensi jenis ini ke motormu, pertimbangkan kondisi jalanan yang biasa kamu lalui. Untuk jalanan kurang mulus, suspensi ini sedikit kurang nyaman. Selain itu, harga suspensi upside down berkualitas relatif mahal. Oleh karena itu, bagian ini baiknya kamu adaptasi jika kamu benar-benar membutuhkannya. 

2. Ban tipe wet dry untuk tampilan yang racy tapi tetap aman untuk penggunaan harian

Ban balap

Ilustrasi ban motor balap | Photo by AntonioGuillem from iStockphoto

Ban  merupakan bagian motor MotoGP yang paling mudah untuk diadaptasi ke motormu. Namun, ban yang kamu gunakan hendaknya bukan ban khusus balapan seperti yang melekat persis di motor MotoGP. Selain harganya relatif mahal, ban khusus balap punya masa pakai yang singkat, dan bisa jadi tidak cocok dengan jenis penggunaan motormu. 

Nah, untuk tetap bisa mendapatkan tampilan yang racy layaknya motor MotoGP tetapi aman untuk penggunaan harian, kamu bisa memilih menggunakan ban tipe wet dry. Ban jenis ini aman digunakan untuk kondisi jalan basah maupun kering, dan sekilas punya tampilan menyerupai ban balap. Masa pakai ban ini pun relatif lama.

3. Komponen carbon fiber, bisa buat nambah performa atau sekadar estetika

Aksesorin Carbon

Ilustrasi komponen carbon fiber pada motor | Photo by Dutourdumonde on iStockphoto

Komponen bermaterial carbon fiber pada motor MotoGP selalu berhasil menarik perhatian. Ini karena kesan tampilan yang diberikan cukup mewah. Namun, penggunaan komponen carbon pada motor MotoGP bukan untuk alasan estetika, melainkan untuk mengurangi bobot motor demi meningkatkan performa dan juga faktor keamanan. 

Diketahui carbon merupakan material yang lebih kuat dibanding besi, tetapi lebih ringan jika dibanding plastik. Dengan menggunakan komponen carbon, bobot motor MotoGP bisa ditekan seringan mungkin, dan risiko kerusakan ketika terjadi kecelakaan bisa diminimalisir.

Karena punya banyak keunggulan, komponen carbon fiber punya harga yang relatif mahal. Namun, jika hanya untuk tujuan estetika, kamu bisa menggunakan komponen dengan lapisan carbon untuk motormu. Harga komponen berlapis carbon biasanya lebih terjangkau. Atau dengan harga yang lebih murah, kamu bisa menyulap bagian apapun pada motor dengan melakukan water painting motif carbon

4. Bahan bakar dan pelumas mesin berkualitas tinggi

Bensin Pertamina

Ilustrasi pengisian bahan bakar berkualitas | dok. Pertamina via YouTube Pertamina

Motor MotoGP selalu menggunakan bahan bakar dan pelumas berkualitas tinggi. Dorna Sport sebagai pemegang lisensi MotoGP bahkan punya sederet aturan ketat untuk penggunaan bahan bakar. Ikut menggunakan bahan bakar dan pelumas berkualitas tinggi bisa jadi cara paling mudah untuk mendapatkan performa mesin setangguh motor MotoGP.

Dalam hal bahan bakar, Dorna menetapkan nilai oktan minimum untuk MotoGP adalah di angka 95 dan maksimum di angka 102. Angka minimum tersebut ditetapkan untuk memastikan bahan bakar bebas timbal, sementara angka maksimum ditetapkan untuk menjaga performa dan keawetan mesin. 

Nah, jika mengacu pada aturan mengenai nilai oktan tersebut, kamu juga bisa mendapatkan performa mesin terbaik dengan menggunakan bahan bakar dari Pertamina seperti Pertamax dan Pertamax Turbo. Kedua varian bahan bakar tersebut punya kualitas yang baik buat mesin, dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan kendaraanmu. Pertamax Turbo bahkan punya nilai oktan yang masuk kisaran aturan Dorna, yaitu di angka 98 loh. 

Menariknya, Pertamina melalui produk bahan bakar dan pelumas berkualitas yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan kendaraanmu ini, hingga tanggal 30 Maret 2022 nanti mengajakmu untuk ikut menjajal Pertamina Mandalika International Street Circuit dengan cara yang unik melalui program Turbo Enduro Ultimate Experience. 

Program yang dibagi dalam 4 periode ini menghadirkan simulasi balap virtual menyerupai lintasan Pertamina Mandalika International Street Circuit khusus pengguna aplikasi MyPertamina. Untuk mengikuti program ini kamu hanya perlu melakukan pembelian produk Pertamina seperti Pertamax, Pertamax Turbo dan Pertamina Dex via aplikasi MyPertamina. Bisa juga melakukan pembelian Fastron dan Enduro di SPBU atau bengkel terpilih.

Nantinya setiap liter bahan bakar atau pelumas Pertamina yang kamu beli akan dikonversi menjadi satuan meter, dan kamu harus mencapai 4.300 meter atau setara 4,3 kilometer sesuai panjang lintasan Pertamina Mandalika International Street Circuit untuk memenangkan simulasi balapan ini.  

Untuk pemenang, hadiah yang menanti sangat fantastis, loh. Adapun untuk 3 periode awal, sudah ada total 10 pemenang utama yang mendapatkan tiket Pertamina Grand Prix of Indonesia lengkap dengan akomodasi dan transportasi. Selain itu juga sudah ada total 20 pemenang untuk hadiah tiket Pertamina Grand Prix of Indonesia.

Selain hadiah berupa tiket, untuk periode keempat, program Turbo Enduro Ultimate Experience ini menyiapkan total 100 paket BBM dan pelumas untuk 100 pemenang, saldo MyPertamina senilai maksimal Rp250.000 untuk 200 orang pemenang, dan merchandise eksklusif untuk 200 orang pemenang. Informasi lebih detail bisa juga kamu akses di sini .

Nah, memiliki lini produk yang bisa menghasilkan performa mesin kendaraan setangguh motor MotoGP, yang mana bisa kamu buktikan sembari mengikuti Turbo Enduro Ultimate Experience, juga jadi salah satu alasan Pertamina hadir memberikan dukungan penuh untuk Pertamina Grand Prix of Indonesia yang sukses digelar tanggal 18-20 Maret lalu. 

Di sini, Pertamina sebagai satu-satunya perusahaan energi Indonesia yang masuk peringkat Fortune Global 500 ingin menegaskan lagi posisinya sebagai penyedia energi yang nggak kalah dengan perusahaan energi skala global lainnya dalam menghadirkan energi terbaik untuk berbagai kebutuhan. 

Sebelumnya, Pertamina melalui Pertamax Turbo dan pelumas Pertamina Enduro juga sudah sangat lekat dengan dunia balap motor. Dua produk tersebut sudah lama mendukung industri olahraga motorsport Indonesia. Dukungan untuk Pertamina Grand Prix of Indonesia jadi realisasi komitmen Pertamina dalam mendukung geliat dunia balap motor dan pertumbuhan ekonomi Tanah Air melalui international motorsport di Indonesia.

Selain itu, Pertamina Grand Prix of Indonesia jadi momentum bagi Pertamina dalam memaksimalkan potensi pengembangan bisnis seperti bitumen yang saat ini sudah ditindaklanjuti, dan mengkampanyekan tentang Sumber Energi Baru Terbarukan yang selaras dengan target bauran energi Pertamina untuk menggunakan energi baru terbarukan sebesar 17% dari total bauran energi pada tahun 2030.  

Nah, itu dia 4 bagian dari motor MotoGP yang bisa kamu adaptasi sekalipun motormu bukan jenis sport. Bagian mana yang paling menarik untuk kamu adaptasi?

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Kopito Ergo Sum -- Aku minum kopi maka aku ada.

Editor