7 Karya Anak Bangsa yang Out of The Box. Hebat Banget Bisa Jadi Solusi Sehari-hari

Karya anak bangsa yang nggak biasa.

Kalau bicara soal penemuan, karya anak bangsa nggak kalah dengan luar negeri. Karena banyak karya dalam negeri yang memudahkan kita dalam beraktivitas sehari-hari. Bahkan ada juga karya anak bangsa yang out of the box, tapi bisa menjadi solusi hidup.

Advertisement

Nggak percaya?

Berikut ini merupakan kumpulan karya nggak biasa dari kebanggan Indonesia. Tanpa kamu sangka, mereka kepikiran untuk buat sebuah penemuan unik yang dapat bantu kita sehari-hari. Yuk, langsung simak artikel yang sudah Hipwee News & Feature siapkan ini.

1. Parfum kini nggak cuma sebagai pengharum aroma tubuh, tapi juga bisa dimanfaatkan sebagai anti demam berdarah

Guru pembimbing memperlihatkan produk San Pemarah kreasi Siswa SMAN 2 Bengkulu Selatan (KOMPAS.com/FIRMANSYAH) via regional.kompas.com

Sebuah terobosan baru dalam dunia kesehatan berhasil dibuat oleh murid SMA Negeri 2 Bengkulu Selatan. Arif Hidayat dan Aqshal Dwi Raldo sukses membuat Parfum Anti Nyamuk Penangkal Demam Berdarah (San Pemarah). Temuan unik ini berhasil memenangkan medali emas pada event International Invention, Innovation and Technologi Exhibition (ITEX) 2018 di Malaysia pada 9-12 Mei 2018 lalu. Nggak cuma itu, temuan inovatif ini juga memperoleh penghargaan khusus dari Hongkong.

Advertisement

Dilansir dari Kompas , peminat produk San Pemarah sudah cukup banyak. Dalam sebulan ada sekitar 50 botol laku yang dijual secara online. Bahan bakunya berasal dari biji mahoni dan kulit jeruk, serta memiliki daya tahan delapan jam jika disemprotkan ke tubuh. Penelitian ini San Pemarah memakan waktu selama setahun yang dikerjakan bareng dengan Laboratorium Universitas Bengkulu. Keren, ya!

2. Jangan dulu ilfeel kalau tinja hewan bisa dipakai untuk mengharumkan ruangan. Karena ada temuan anak bangsa berupa penyegar udara yang bahannya dari kotoran sapi

proses penyulingan kotoran sapi menjadi pengharum ruangan (ANTARA/Syaiful Arif) via jatim.antaranews.com

Kalau selama ini kamu berpikir kotoran hewan nggak bisa diapa-apain, ternyata salah. Karena Dwi Nailul Izzah dan Rintya Miki Aprianti yang saat itu masih berstatus sebagai siswi SMU Muhammadiyah Babat, Lamongan, memanfaatkan tinja sapi sebagai bahan untuk membuat penyegar udara. Temuan ini membawa mereka meraih Juara III ajang International Environment Project Olympiade (INEPO) 2013 di Istanbul, Turki, pada 17-20 Mei 2013 silam.

Sebelum dibawa ke Turki, karya ini memperoleh juara I tingkat nasional di Indonesian Science Project Olympiade (ISPO) 2013. Sebagaimana dilansir dari Tempo , pengharum ruang ini dibuat dengan modal cuma Rp21ribu yang menghasilkan kemasan berisi 225 mililiter.

Advertisement

3. Pernah mengalami kehilangan motor? Tenang, sekarang kamu bisa pantau keberadaan motormu yang hilang lewat aplikasi Sikali

Mahasiswa Prodi Teknik Informatika, Politeknik Negeri Banjarmasin (Poliban) l, Edwin Shaleh Indra Pratama, Ferry Sandy Pramudita Wardani, dan Syamsuddin berhasil menciptakan sistem keamanan untuk sepeda motor ((Airul Syarif) via banjarmasin.tribunnews.com

Buat kamu yang punya motor pasti senang dengar kabar satu ini. Mahasiswa teknik informatika Politeknik Negeri Banjarmasin bernama Edwin Shaleh Indra bersama dua temannya yaitu Ferry Sandy Pramudita Wardani dan Syamsuddin berhasil membuat sistem keamanan motor berupa aplikasi dan web yang disebut Sikali (Sistem Keamanan Kendali).

Dilansir dari Tribun Banjarmasin , cara kerja aplikasi Sikali ini kalau sistemnya diaktifkan, maka kunci sudah nggak bakal bisa dipakai lagi. Karena sistem telah diaktifkan, jadi cuma dapat digunakan dengan android jika mau hidupkan dan matikan motor. Begitupun saat motor hilang yang bisa dipakai untuk melacak.

4. Pengelolaan sampah jadi semakin terbentu berkat adanya Smart Trash Scan

prototype Smart Trash Can via www.quipper.com

Kalau ngomongin sampah, problematika satu ini kayak nggak ada habisnya. Boro-boro buang sampahnya sesuai jenisnya, malahan masyarakat gemar buang sembarang. Padahal kalau dibuang sesuai jenisnya bisa lebih mudah untuk mengelolanya jadi sesuatu yang bermanfaat. Seperti yang dilakukan mahasiswa s1 School of Applied STEM Prasetiya Mulya 2017 yaitu Gede Herry Arum Wijaya dan temannya Ni Putu Gita Naraswati membuat prototype Smart Trash Can

Dilansir dari Quipper Smart Trash Can adalah tempat sampah inovatif yang dibuat untuk mengkasifikasikan jenis sampah. Yang istimewa dari penemuan ini adalah Smart Trash Can diprogram untuk memiliki sensor yang dapat membaca nilai kapasitansi dari tiap sampah yang akan dibuang. Kalau kamu mau buang sampah, tempat sampahnya akan otmatis terbuka sendiri itu sesuai jenis sampahnya. Temuan ini sudah dapat penghargaan lokal dan luar negeri, antara lain medali emas dalam kategori Green Technology pada ajang International Exhibition for Young Inventors 2017 di Nagoya, Jepang, Special Award dari Macau, dan Penghargaan Remaja Berprestasi Tingkat Internasional oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dalam Indonesia Science Expo 2017.

5. Gimana caranya biar tahu makanan mengandung boraks? Ternyata bisa lewat tusuk gigi SIBODEC

Tusuk Gigi Pendeteksi Borax Siswi SMAN 3 Semarang Raih Emas Internasional (tribunjateng/rival almanaf) via jateng.tribunnews.com

Pernah khawatir makanan yang kamu konsumsi mengandung boraks atau tidak? Pada 2013 silam, Luthfia Adila dan Dayu Laras Wening yang saat itu merupakan siswi kelas XII SMAN 3 Semarang menciptakan alat pendeteksi Borax dari tusuk gigi. Penemuan ini membawa mereka meraih medali emas di International Exhibition for Young Inventors (IEYI) 2014.

Sebagaimana dikutip dari Detik  dengan bantuan dari guru pembimbing, mereka berhasil temukan racikan bahan herbal yang bisa diterapkan ke tusuk gigi biasa. Cara kerjanya pun lumayan efektif dan berbeda tiap bahan makanannya semisal pada daging, mie dan kerupuk. Temuan ini diberi nama Stick Of Borax Detector (SIBODEC).

6. Nggak bakal lagi khawatir telur yang dibeli busuk atau nggak karena kini ada alat pendeteksinya

meraih juara di Malaysia via news.detik.com

Selain boraks, ada temuan yang bisa mendeteksi telur busuk. Antonius Wisnu yang pada 2013 lalu masih menjadi siswa SMA Taruna Nusantara Magelang adalah penciptanya. Dia berhasil memenangkan medali emas  The Best Invention dalam International Exhibition for Young Inventor di Malaysia untuk kategori temuan dalam pangan dan pertanian.

Dikutip dari BBC Indonesia , menurut Wisnu ada tiga metode yang bisa dipakai untuk deteksi telur busuk. Nah, Wisnu memilih cara yang menurutnya paling simpel yaitu lewat bayangan pakai senter karena praktis, kecil, murah dan bisa dibawa-bawa.

7. Indonesia berhasil meraih juara umum dalam lomba robot pemadan kebakaran di Amerika Serikat

berhasil memenangkan via news.detik.com

Pada 2016, tiga mahasiswa Universitas Sultan Agung (Unisula) Semarang, mendapat predikat juara umum dalam kompetisi Trinity College Fire Fighter Home Robot, Amerika Serikat . Robot-robot ini merupakan karya tiga mahasiswa Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri: Faizal Aminuddin Aziz, La Ode Muhamad Idris, dan Ahmad Zuhri. Hebatnya, Indonesia mengalahkan negara-negara lain yang terkenal dengan teknologi kerennya seperti Amerika Serikat dan Israel.

Indonesia pun berhasil meraih juara umum karena memperoleh juara I dan kategori senior robot pemadam api beroda, juara I dan II pada kelas robot pemadam api berkaki dan penghargaan robot dengan performa terbaik serta best score level 2 dan 3.

ini robotnya via news.detik.com

8. Ada alat terapi kanker Electro-Capacitive Cancer Therapy (ECCT) berupa rompi, topi dan celana anti kanker

Rompi dan topi anti kanker (TEMPO/Dwianto Wibowo) via nasional.tempo.co

Nama Warsito Purwo Taruno sudah tidak asing lagi. Beliau adalah penemu alat terapi kanker Electro-Capacitive Cancer Therapy (ECCT) lulusan Universitas Gajah Mada, Yogyakarta jurusan Teknik Kimia (1968), meraih gelar S2 (1992) dan gelar doktor teknik elektronya (1997) dari Shizouka University, Jepang. Hasil riset Dr Warsito adalah Electrical Capacitance Volume Tomography (ECTV), yaitu teknologi pemindai 4D pertama di dunia yang dianggap mengungguli kemampuan CT Scan dan MRI.

Sebagaimana dilansir dari Liputan 6 , ECCT ini merupakan aliran elektro listrik berdaya kecil, yang pusatnya ada di titik tertentu dalam saraf yang terjangkit kanker. Temuan ini dilakukan berdasarkan kakak kandung Dr.Wasito yang mengalami kanker, lalu setelah ada alat ini, Dr. Wasito mencoba ke kakaknya dan disinyalir pelan-pelan sembuh berkat alat ini.

Alatnya antara lain bentuk bra untuk kanker payudara, topi untuk kanker otak, rompi untuk kanker paru-paru, dan celana untuk kanker rahim, kolon, dan ovarium. Sementara itu, selimut dibuat bagi penderita kanker darah, kanker kelenjar getah bening, dan kanker tulang.

Karya anak bangsa yang out of the box ini ternyata telah mendunia. Mungkin, selama ini kita lebih tahu temuan dari orang luar negeri saja. Padahal realitanya, karya anak bangsa yang nggak biasa ini bikin kita terperangah nggak percaya.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE