Begini Perkiraan dan Hal-hal yang Terjadi jika Matahari Benar-benar Terbit dari Barat

Matahari terbit dari barat.

Apa yang terjadi jika matahari terbit dari barat?

Kiamat —entah karena keyakinan atau ajaran agamanya, mungkin bakal banyak banget orang yang bakal otomatis menjawab seperti ini. Tapi sebenarnya jika matahari benar-benar terbit dari barat, bukan timur seperti biasanya, kira-kira bakal memberikan efek seperti apa ya di bumi nanti? Apakah tanaman bakal mulai tumbuh ke arah yang berbeda atau bersinar dengan cara yang berbeda?

Selama ini, gambaran kondisi bumi dan manusia di era tak lazim bisa kamu kepo lewat film seperti Mad Max: Furry Road, 2012, atau San Andreas. Dari film, kamu jadi punya bayangan kayak gimana menghadapinya nanti kalau bumi mengalami perubahan. Lalu, seperti apa keadaan bumi dan manusia jika matahari benar-benar terbit dari barat? Begini penjelasannya menurut sains, silahkan disimak.

Hingga kini menurut NASA , bumi berputar ke arah timur dan menyebabkan matahari, bulan, planet, dan bintang-bintang bermunculan di timur. Mereka pun akan bergerak ke barat lambat laun melintasi langit.

Para ilmuwan sudah memperingatkan dunia kalau suatu hari nanti akan terjadi peristiwa besar di bumi. Kompas menunjuk ke selatan dan matahari terbit dari Barat

matahari terbit dari barat via unsplash.com

Seperti dilansir dari laman Daily Express , para ilmuwan sudah memberitahu dunia jika di kemudian hari akan terjadi peristiwa besar di bumi. Peristiwa yang dimaksud adalah jarum kompas yang semula menunjuk ke utara akan berubah mengarah ke selatan. Sedangkan matahari yang biasanya terbit dari timur, maka suatu hari nanti bakal terbit dari barat. Hal ini terjadi lantaran ada pertukaran kutub magnet bumi.

Kutub bumi terdiri dari dua sistem kutub, yaitu kutub geografis dan kutub magnetis. Lalu, mana kutub yang mengalami pertukaran?

Bumi memiliki dua sistem kutub, yaitu kutub geografis dan kutub magnetis. Kutub geografis adalah kutub yang dikenal dengan kutub utara di Arktik dan kutub selatan di Antartika. Sementara itu, kutub magnetis seperti dikutip dari Kompas  dipengaruhi oleh lautan besi panas yang berputar-putar di dalam inti luar bumi. Putaran ini mengakibatkan munculnya magnet di dalam bumi yang miring sekitar sebelas derajat dari sumbu bumi. Lantaran selalu berputar, lava besi ini kadang pindah tempat dan arahnya pun berlawanan dari atom besi di sekitanya. Kalau peristiwa ini terjadi cukup banyak, maka kutub magnetis bumi juga akan berbalik. Dan kejadiannya nggak langsung cepat, tapi secara perlahan.

Seperti apa pertukaran magnet bumi yang menyebabkan jarum kompas menunjuk ke selatan, lalu matahari terbit dari barat?

akan menunjuk ke arah selatan via sciencing.com

Pergeseran yang terjadi pada kutub-kutub magnet bumi akan menimbulkan pertukaran posisi. Para ilmuwan memprediksi posisi kutub utara magnetis dan kutub selatan magnetis akan saling bertukar tempat. Hal ini bisa dipastikan dapat menyebabkan pergeseran antar benua yang cukup kuat, sehingga menimbulkan gempa bumi yang dahsyat. Di sisi lain, pertukaran lokasi kutub magnetis ini akan memicu perubahan iklim yang membuat kepunahan makhluk hidup, hingga seluruh isi bumi hancur semua. Begitu para ahli meyakini.

Peritiwa besar seperti pertukaran kutub menurut ahli geologi sebenarnya pernah terjadi di bumi saat zaman batu. Dan kemungkinan akan terjadi kembali sekitar 1000 tahun lagi

pertukaran posisi kutub magnet via slideplayer.com

Sebetulnya, kejadian seperti perturakan posisi kutub magnetis pernah terjadi di masa silam, tepatnya di zaman batu sekitar 780.000 lalu. Menurut Monika Korte selaku Direktur ilmiah dari Observatorium Niemegk Geomagnetik di GFZ Postdam, Jerman, sebagaimana dilansir dari Live Science  mengatakan, peristiwa pertukaran ini membutuhkan proses waktu yang cukup lama – dengan kekuatan medan yang melemah. Lalu, kekuatan medan yang melemah itu akan menunjukan lebih dari dua kutub untuk sementara waktu, dan membangun kekuatan dalam arah yang berlawana akibat potongan dari atom besi dari cairan inti terluar yang terbalik selaras. Dan jika pun akan terjadi kembali, diperkirakan sekitar 1000-10.000 tahun lagi baru ada peristiwa pertukaran kutub magnetis lagi.

FYI, kekuatan medan yang melemah ini menurut para ahli geologi berhubungan dengan kepunahan manusia Neanderthal – yakni salah satu nenek moyang evolusi manusia selama 55.000 tahun yang lalu. Meski demikian, banyak ilmuwan lain yang tak menyetujui.

Melemahnya kekuatan medan magnet membuat para ahli memprediksi kalau kondisi bumi dan manusia nanti mirip seperti yang diceritakan dalam film

sudah tak layak huni via plotandtheme.com

Medan magnet yang melemah dianggap dapat menghancurkan fasilitas komunikasi, pasokan listrik, menimbulkan kebakaran dan kerusahan di mana-mana. Bahkan, sebagaimana dilansir dari News.com.au  untuk menyiram toilet saja kemungkinan besar kita akan mengalami kesulita. Pun demikian dengan meningkatnya penyakit kanker kulit diderita manusia yang diakibatkan lapisan ozon yang lama-lama menghilang. Dengan demikian, tempat-tempat di bumi memang “sudah tak layak huni” di kemudian hari.

Terlepas dari kondis bumi dan manusia nanti saat matahari terbit dari barat, sejak sekarang kita nggak ada salahnya untuk menjaga bumi secara bersama tanpa merusaknya. Kita bisa mulai dari hal-hal kecil seperti menggunakan listrik seperlunya dan sebisa mungkin meminimalisir pemakaian bahan bakar. Kalau bukan dari kita sendiri memulainya, siapa lagi?

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini