Terjadi Hujan Es di Surabaya, BMKG Berikan Penjelasan

Hujan es di Surabaya terjadi hari Senin (21/02) kemarin

Sejumlah wilayah di Surabaya, Jawa Timur diguyur hujan es disertai angin kencang, Senin (21/02) kemarin. Fenomena hujan es ini banyak diabadikan oleh netizen melalui twitter.

Advertisement

“Surabaya hujan angin disertai es. Lokasi video: Babatan Pratama, Wiyung,” cuit salah satu netizen twitter dengan menyertakan video hujan es.

Terlihat dari video tersebut, bongkahan es yang turun di aspal itu terbilang cukup besar. Bahkan ketika video itu terunggah, hujan disertai angin masih terus mengguyur sejumlah wilayah di Surabaya.

Advertisement

Daftar wilayah di Surabaya yang terjadi hujan es

Berdasar laporan warga, tercatat ada setidaknya dua puluh enam titik lokasi terjadinya hujan es yang tersebar mulai dari Surabaya pusat, utara, timur, barat, bahkan selatan. Melansir dari detik.com, berikut adalah daftar lokasi terjadinya hujan es di wilayah Surabaya:

  1. Tubanan
  2. Margomulyo
  3. Wiyung
  4. Tandes
  5. Asem Rowo
  6. Margorejo
  7. Jambangan
  8. Pagesangan
  9. Manukan
  10. Jemursari
  11. Kertajaya
  12. Darmo Indah
  13. Kupang Indah
  14. Bukit Darmo
  15. Lontar
  16. Sekitar Unesa Lidah
  17. Tengger Kandangan
  18. Kendang Sari
  19. Sukomanunggal
  20. Arif Rahman Hakim
  21. Mulyosari
  22. Indrapura
  23. Ngagel
  24. Tanjungsari
  25. Pakal
  26. Babat Jerawat

Penjelasan BMKG soal fenomena hujan es

BMKG | via bmkg.go.id

Advertisement

Melansir dari Kompas.com, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan penyebab fenomena hujan es di Surabaya itu dapat terjadi.

Koordinator Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG, Miming Saepudin, menyatakan bahwa fenomena hujan es ini termasuk peristiwa yang lumrah terjadi dan biasa terjadi di Indonesia. Hanya saja memang kejadian hujan es cukup jarang ditemukan di Indonesia.

Menurut Miming, penyebab terjadinya hujan es lantaran dipicu oleh adanya pola konvektifitas massa udara dalam skala lokal-regional yang signifikan. Miming juga menyebutkan bahwa hujan es dapat terjadi sebab awan Cumulonimbus.

“Hujan es umumnya dapat terjadi dari sistem awan Cumulunimbus yang menjulang tinggi dengan kondisi labilitas udara yang signifikan,” jelas Miming pada Kompas.com, Senin (21/02).

Melansir dari CNN Indonesia, Koordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG Maritim Tanjung Perak Surabaya, Sutarno, menjelaskan ciri awan Cumulonimbus yang dapat mengelurakan hujan es. Menurutnya, hanya awan Cumulonimbus yang berbentuk seperti bunga kol dan berlapis lah yang dapat mengeluarkan hujan es. Selain itu, Sutarno juga menjelaskan bahwa diantara awan tersebut memiliki batas tepi berwarna abu-abu, kemudian berubah menjadi hitam.

Jika melihat kembali video yang dibagikan langsung oleh warga, terlihat memang ukuran batu es yang turun cukup beragam, namun memang didominasi oleh batu es berukuran cukup besar. Adanya perbedaan ukuran butiran batu es disebabkan karena kecepatan dari fenomena downdraft atau aliran massa udara turun dalam sistem awan.

Kecepatan downdraft dari awan Cumulonimbus yang cukup signifikan ini mengakibatkan butiran es yang keluar dari awan tidak mencair secara cepat di udara. Bahkan hingga jatuh ke permukaan bumi pun, masih dalam bentuk butiran es. Hal inilah yang kemudian dikenal dengan fenomena hujan es.

Berpotensi terjadi lagi, BMKG himbau masyarakat untuk tetap waspada

Melansir dari CNN Indonesia, Sutarno, juga mengatakan bahwa biasanya hujan es terjadi di musim peralihan atau pancaroba seperti saat ini. Sehingga kita harus tetap waspada hingga beberapa bulan kedepan. Sebab fenomena semacam ini mungkin akan terjadi di beberapa wilayah di Indonesia.

Sutarno juga menghimbau agar masyarakat selalu waspada akan cuaca ekstrim seperti hujan es, hujan lebat yang disertai petir, dan angin kencang.

Setelah membaca penjelasan dan himbauan dari BMKG, sudah seyogyanya kita untuk selalu waspada akan fenomena alam yang dapat terjadi kapanpun. Tetap waspada ya, SoHip!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Editor

Penikmat jatuh cinta, penyuka anime dan fans Liverpool asal Jombang yang terkadang menulis karena hobi.

CLOSE