Disertasi Kontroversial Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga: Legalkan Hubungan Seks Tanpa Menikah

Disertasi mahasiswa UIN Sunan Kalijaga

Sudah jadi kewajiban setiap mahasiswa untuk menyelesaikan tugas akhir sebagai syarat lulus dari kampusnya. Mau D1 sampai S3 sekalipun, mereka semua punya kewajiban yang sama. Kalau kalian mahasiswa S1 harus mengerjakan skripsi agar bisa lulus, lain lagi dengan mahasiswa S3 yang harus menamatkan disertasinya supaya mendapat gelar doktor.

Pada dasarnya setiap mahasiswa memang dibebaskan memilih tema penelitian di tugas akhirnya, asalkan sesuai dengan jurusannya. Namun, nggak sedikit juga yang topik penelitiannya ternyata malah menimbulkan kontroversi, seperti disertasi yang dikerjakan mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta. Tugas akhirnya menimbulkan polemik setelah membahas soal legalitas hubungan seksual tanpa menikah, yang tentunya justru menyimpang dari ajaran yang kita yakini selama ini.

Adalah Abdul Aziz, mahasiswa doktoral UIN Sunan Kalijaga yang menulis disertasi soal halalnya hubungan seks tanpa menikah. Menurutnya, zina itu seks yang dipertontonkan, sedangkan yang dilakukan di ruang privat hukumnya boleh

Disertasi Abdul via jogja.suara.com

Sudah jadi keyakinan setiap umat beragama –tak hanya umat muslim saja– bahwasannya hubungan seks di luar nikah itu dilarang dan bertentangan dengan hukum agama. Namun, berbeda dengan apa yang diyakini Abdul Aziz, mahasiswa S3 UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, yang mengangkat tema tersebut sebagai bahan disertasinya yang berjudul “Konsep Milk Al-Yamin Muhammad Syahrur sebagai Keabsahan Hubungan Seksual Non Marital”.

Dilansir VOA , Abdul yang juga seorang pengajar di IAIN Surakarta itu mengambil teori atau konsep Milk Al-Yamin hasil pemikiran pemikir Islam bernama Muhammad Syahrur asal Suriah. Konsep tersebut berpendapat bahwa hubungan seks di luar nikah tidak melanggar hukum syariat asal tidak dilakukan di tempat terbuka, tidak dengan perempuan bersuami, bukan hubungan sesama jenis, dan bukan dengan saudara sedarah.

Disertasi milik Abdul itu jelas dikecam banyak pihak terutama para akademisi Islam. UIN pun juga jadi disorot karena dianggap telah meloloskan disertasi kontroversial itu. Iya, Abdul justru mendapat nilai sangat memuaskan dari penelitiannya

Kampus UIN via republika.co.id

Abdul, seperti yang dikutip di Kumparan , awalnya merasa resah dengan maraknya kriminalisasi dan stigmatisasi seperti penggerebekan pasangan yang berhubungan badan tanpa status perkawinan. Anggapannya hal itu bersifat personal. Dengan disertasi itu, Abdul berharap ke depan ada pembaharuan hukum Islam.

Sebenarnya nggak masalah kalau ada orang yang menganggap hubungan seks di luar nikah itu “halal bersyarat”. Kalau dia melakukan, ya dosanya buat dia sendiri. Yang jadi masalah adalah disertasi itu justru lolos dari sidang pendadaran. Abdul bahkan mendapat nilai sangat memuaskan. Tapi pihak UIN menyatakan kalau secara akademik Abdul telah menjalani program doktoral dengan baik, di luar tema penelitiannya yang kontroversial. Kampus cukup menghargai dan memberi nilai secara obyektif.

Rektor UIN, Yudian Wahyudi, mengecam tema yang diangkat Abdul sebagai bahan disertasinya. Ia menganggap pemikiran Abdul itu berpotensi menghancurkan negara dari dalam

Rektor UIN via jogja.suara.com

Meski telah diloloskan dosen-dosen penguji, rektor UIN Yudian Wahyudi mengecam disertasi yang dikerjakan Abdul karena dianggap semakin mendorong remaja melakukan hubungan seks di luar nikah. Struktur keluarga jadi hancur sebab orang jadi berpikiran tanpa menikah pun mereka bisa bebas berhubungan badan. Maka dari itu, penelitian Abdul dianggap Yudian bisa menghancurkan negara dari dalam.

Senada dengan Yudian, Alimatul Qibtiyah, dosen UIN sekaligus penguji disertasi Abdul , memandang kajian ini seolah hanya menempatkan perempuan sebagai objek pemuas seks saja, yang justru jika amit-amitnya diterapkan akan sangat merugikan perempuan. Ya gimana nggak merugikan, nanti selingkuh jadi halal, hak-hak anak dan perempuan jadi terbengkalai, belum lagi berpotensi menyebarkan penyakit menular seksual seperti HIV/AIDS.

Karena tema yang sangat kontroversial itu, rektor UIN meminta hasil penelitian Abdul diperbaiki. Promotor sidang, Phil Sahiron juga menyarankan yang bersangkutan untuk mengubah poin-poin yang sekiranya menimbulkan polemik di masyarakat.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

An amateur writer.

Editor

An amateur writer.