5 Fakta dan Mitos Varian Omicron, Pahami Biar Nggak Asal Menyepelekan

Covid-19 varian Omicron di Indonesia pertama kali ditemukan pada tanggal 16 Desember 2021

Pada bulan November 2021, WHO menetapkan varian Covid-19 varian B.1.1.529 atau Omicron sebagai variant of concern. Varian ini sudah masuk di negara Indonesia dan menyebabkan pemerintah kembali menerapkan pembatasan kegiatan di beberapa daerah.

Advertisement

Namun, saat pemerintah berupaya mengantisipasi varian baru Covid-19 ini, masih banyak hoaks mengenai varian Omicron yang tersebar di masyarakat. Oleh karena itu, Kementerian Kesehatan Indonesia memberikan penjelasan mengenai mitos yang ada di tengah masyarakat tentang Covid-19 varian Omicron. Berikut lima fakta dan mitos covid-19 varian Omicron yang wajib untuk kamu ketahui.

Mitos pertama: Omicron memiliki gejala yang ringan

Mitos yang pertama adalah orang yang terpapar Omicron akan mengalami gejala ringan.

Fakta: Kemenkes menyebutkan bahwa penyebaran Omicron memiliki tingkat yang lebih cepat, namun gejala yang ditimbulkan nggak separah Covid-19 varian Delta.

Namun bagi lansia, orang dengan komorbid, dan orang yang belum melakukan vaksinasi akan tetap berpotensi kematian.

Advertisement

Mitos kedua: Vaksin nggak mempan terhadap Omicron

Mitos yang kedua adalah Vaksin nggak mampu melawan Covid-19 varian Omicron.

Fakta: Vaksin merupakan perlindungan terbaik untuk melawan varian Omicron. Data juga menunjukkan bahwa 60 persen pasien Omicron yang meninggal dunia belum melakukan vaksinasi Covid-19.

Siti Nadia selaku juru bicara Covid-19 mengatakan bahwa data tersebut menunjukkan pentingnya vaksin untuk mengurangi resiko terburuk dari paparan Covid-19.

Advertisement

Mitos ketiga: Orang yang belum vaksin nggak mengalami gejala parah akibat Omicron

Mitos ketiga adalah bahwa orang yang belum melakukan vaksinasi, nggak akan  mengalami gejala yang parah jika terpapar Covid-19 varian Omicron.

Fakta:  Orang yang belum melakukan vaksinasi adalah orang yang paling rentan untuk terpapar Covid-19 varian Omicron. Sesuai data di poin sebelumnya, bahwa 60 persen orang yang meninggal akibat Omicron adalah orang yang belum melakukan vaksin Covid-19.

Selain itu, pasien Omicron di rumah sakit kebanyakan adalah orang yang belum melakukan vaksin.

Mitos keempat: Omicron nggak menginfeksi orang yang pernah terpapar Covid-19

Petugas Covid-19 via www.flickr.com

Mitos ke empat adalah Covid-19 varian Omicron nggak bisa menginfeksi orang yang sebelumnya pernah terpapar Covid-19.

Fakta: Orang yang pernah terpapar Covid-19 masih beresiko untuk terinfeksi varian Omicron. Namun perbedaannya terletak pada gejala yang dialami, karena vaksin terbukti dapat mengurangi gejala berat dari virus covid-19.

Mitos kelima: Masker nggak ampuh untuk mencegah penularan Omicron

Mitos terakhir adalah masker nggak ampuh untuk menghalangi penularan Covid-19 varian Omicron.

Fakta: Menurut Kemenkes, pencegahan terbaik dari penyebaran Covid-19 terutama varian Omicron adalah, penerapan protokol kesehatan yang termasuk di dalamnya adalah penggunaan masker.

Kasus harian tertinggi di Asia Tenggara

Virus Covid-19 via pixabay.com

Sejak varian Omicron masuk ke Indonesia pada tanggal 16 Desember 2021, total kasus Omicron di Indonesia yang tercatat adalah 3.722 kasus.

Angka kasus Omicron ini terus naik sejak awal Januari 2022, dan menempatkan Indonesia sebagai negara dengan jumlah kasus harian terbanyak di Asia Tenggara.

Wah, ternyata varian Omicron juga berbahaya ya SoHip, untuk itu sebaiknya kita selalu waspada dengan menerapkan protokol kesehatan dari pemerintah dan juga mencari informasi yang terpercaya, agar kita nggak termakan oleh hoaks.

Yuk, baca informasi bermanfaat lainnya di Hipwee!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Editor

Penikmat jatuh cinta, penyuka anime dan fans Liverpool asal Jombang yang terkadang menulis karena hobi.

CLOSE