7 Fakta Gempa Dahsyat di Turki-Suriah, Ribuan Korban Jiwa dan Bangunan Rusak Parah

Kabar duka datang dari Turki dan Suriah yang baru saja di landa gempa bumi dahsyat. Gempa di Turki dan Suriah terjadi pada hari Senin (6/2) pukul 04:17 waktu setempat atau sekitar 08:17 WIB. Gempa tersebut nggak hanya menjadi duka bagi para korban, tapi juga masyarakat dunia.

Advertisement

Pasalnya, guncangan dengan kekuatan 7,8 magnitudo tersebut meluluhlantakkan wilayah di perbatasan Turki-Suriah, bahkan getarannya terasa sampai ke Pulau Siprus dan Mesir. Akbitnya, ribuan korban jiwa tertimpa reruntuhan bangunan. Berikut ini Hipwee rangkung fakta gempa Turki-Suriah tersebut.

1. Gempa terbesar sepanjang sejarah di Turki dan Suriah

Gempa ini berpusat di dekat pusat kota Gaziantep dengan kedalaman yang cukup dangkal yakni 17,9 kilometer atau 11 mil. Gaziantep merupakan sebuah kota di Turki dengan jumlah penduduk sekitar 2 juta orang. Dikutip dari AFP pada hari Selasa (7/2), Kepala Pusat Gempa Nasional Suriah, Raed Ahmed, menyampaikan di sebuah radio pro pemerintah bahwa gempa ini merupakan gempa bumi terbesar yang tercatat dalam sejarah pusat gempa.

Dengan kekuatan guncangan sebesar 7,8 magnitudo ini tentu saja membuat bangunan di wilayah Turki roboh dan rata dengan tanah. Sementara itu, Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) telah memperingatkan akan adanya gempa susulan yang kemungkinan akan terjadi.

Advertisement

Selaras dengan peringatan tersebut, pusat layanan darurat Turki (AFAD) menyebutkan bahwa memang sudah terjadi sekitar 40 kali gempa susulan setelah gempa utama.

2. Lempeng Anatolia menjadi penyebab gempa dahsyat yang mengguncang Turki dan Suriah

Sebenarnya kejadian gempa ini sudah diperingatkan 3 hari sebelumnya oleh seorang peneliti Belanda. Dilansir dari Al Arabiya, Senin (6/2), hal tersebut diungkap dari sebuah tweet pada hari Jumat (3/2) oleh peneliti di Solar System Geometry Survey (SSGEOS) yang ada di Belanda yaitu Frank Hoogerbeets.

Advertisement

“Cepat atau lambat akan ada ~M 7,5 #gempa bumi di wilayah ini (Turki Selatan-Tengah, Yordania, uriah, Lebanon).”

Penyebab gempa tersebut adalah Anatolian Plate (Lempeng Anatolia) yang berada di Turki. Berdasarkan laporan dari Al Jazeera, negara Turki memang berada di atas Lempeng Anatolia serta patahan-patahan besar seperti Patahan Anatolia dan Patahan Eurasia yang berada di utara Turki, lalu Patahan Anatolia Timur dan Patahan Arabia di tenggara Turki. Secara geologis, Turki juga merupakan zona gempa yang paling aktif di dunia.

3. Gempa mengakibatkan kerusakan bangunan yang amat parah

Dari sebuah video yang diunggah di akun Twitter @kci2013 menampilkan kondisi gedung dan bangunan di Turki yang luluh lantak dan mengalami kerusakan yang sangat parah.

“Tingkat kehancuran akibat gempa di Turki membuatnya terlihat seperti zona perang. Ini benar-benar memilukan. Berdoa untuk Turki dan terutama untuk orang-orang yang terjebak di bawah reruntuhan,” tulis akun tersebut.

Dalam video tersebut, sejauh mata memandang yang terlihat hanyalah reruntuhan bangunan yang porak poranda akibat gempa besar tersebut. Ditambah dengan kondisi cuaca di Turki yang saat itu sedang hujan di musim dingin, membuat suasana semakin mencekam layaknya medan perang. Langit yang tampak kelabu juga menambah kepiluan saat itu. Dikutip dari Reuteurs, ribuan bangunan di Turki roboh dan rusak parah akibat gempa.

4. Menyusul gempa tersebut, sempat disiarkan peringatan tsunami

Dikutip dari The Guardian and Khaleej Times pada hari Senin (6/2), otoritas dari negara Italia memberi peringatan kepada Turki bahwa akan ada kemungkinan terjadinya tsunami pasca gempa besar tersebut.

“Berdasarkan data yang diproses Pusat Peringatan Tsunami Ingv (CAT), Departemen Perlindungan Sipil telah mengeluarkan peringatan untuk kemungkinan gelombang tsunami tiba di pantai Italia menyusul gempa berkekuatan Magnitudo 7,9 dengan pusat gempa di antara Turki dan Suriah,” ungkap otoritas Italia.

Dengan adanya peringatan tsunami ini, warga diimbau untuk menjauhi area pesisir dan dianjurkan untuk berada di tempat yang lebih tinggi. Dilansir dari Reuteurs, Dinas Pemantauan pada Pusat Seismologi Eropa-Mediterania mengatakan bahwa pihaknya masih menaksir resiko tsunami akibat dari gempa di Turki tersebut.

Pusat Seismologi Eropa-Mediterania juga melaporkan bahwa getaran gempa di Turki juga terasa sampai ke Siprus, Suriah, Lebanon, Yunani, Yordania, Irak, Rumania, Georgia, dan Mesir. Bahkan Institut Geologi Denmark menyebutkan bahwa getaran tersebut terasa hingga ke Greenland.

Kendati demikian, otoritas Manajemen Bencana dan Darurat (AFAD) justru mengungkap bahwa gempa dahsyat yang terjadi tidak menunjukkan bahaya tsunami di sekitar pantai di Mediterania Timur.

5. Jumlah korban jiwa terus bertambah

Sebuah laporan dari Aljazeera pada hari Senin (6/2) menyebutkan bahwa jumlah korban akibat gempa ini sedikitnya menelan 3.760 jiwa di Turki dan Suriah. Pencarian korban dilakukan di tengah musim dingin yang disertai dengan hujan yang cukup deras. Upaya penyelamatan pun sedikit terhambat karena cuaca buruk tersebut.

Sementara itu di Suriah, menurut Kantor Berita SANA yang dikutip dari Kementerian Kesehatan Suriah, dikatakan bahwa terdapat 1.444 orang tewas dan 1.089 orang terluka di Suriah. Selain korban meninggal, ribuan orang juga dilaporkan terluka dan banyak bangunan roboh rata dengan tanah. Kemungkinan jumlah korban jiwa akan terus bertambah.

6. Salah satu pemain bola Liga Inggris menjadi korban gempa

Pemain bola Liga Inggris yaitu Christian Atsu dikabarkan menjadi salah satu korban. Dilansir dari Tempo, sebelumnya dia tampil untuk Hatayspor dan bermain sebagai pemain pengganti pada menit ke 82. Selain itu, dia juga mencetak gol pada tambahan waktu dan menang atas Kasimpasa dengan skor 1-0 di laga kandang.

Pencarian Atsu dan pemain lain pun dikerahkan. Selain pemain, Direktur olahraga klub yakni Taner Savut juga turut tertimbun reruntuhan gempa dan masih dicari sampai sekarang. Hingga artikel ini Hipwee terbitkan, belum ada kabar mengenai ditemukannya Atsu yang tertimbun runtuhan bangunan.

7. KBRI Turki ungkap 3 WNI menjadi korban luka-luka

Menurut data dari KBRI Ankara, terdapat 6.500 WNI yang tinggal di seluruh bagian Turki. Sementara itu, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Turki melaporkan bahwa setidaknya ada 500 Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di lokasi saat gempa sedang terjadi. Dari jumlah 500 orang itu, 3 WNI terluka dan dilarikan ke rumah sakit.

“Dari 500 orang, 3 orang WNI terluka dan sudah ditangani di rumah sakit terdekat,” kata KBRI Turki.

KBRI Ankara juga menuturkan bahwa Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan sudah melakukan komunikasi dengan Gubernur Kahramanmaras dan menyampaikan rasa duka yang mendalam bagi korban. Erdogan juga sudah mengerahkan tim SAR dari seluruh Turki. KBRI juga mengaktifkan layanan bantuan berupa hotline perlindungan WNI di nomor +90 532 135 22 98.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Introvert

Editor

Penikmat buku dan perjalanan

CLOSE