Uniknya Fenomena Bulan Purnama Cacing, Bisa Disaksikan pada 7 Maret 2023!

Fenomena astronomi seringkali jadi fenomena alam yang menakjubkan. Nggak heran bila kehadirannya selalu dinantikan. Salah satunya adalah bulan purnama. Meski hampir tiap bulan terjadi bulan purnama, tapi kali ini ada yang spesial dan kamu nggak perlu menggunakan alat-alat khusus seperti teropong, untuk menyaksikan fenomena astronomi ini

Advertisement

Seperti bulan purnama cacing atau worm moon yang puncaknya akan terjadi pada Selasa, 7 Maret 2023. Hal itu diumumkan langsung oleh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) melalui akun media sosial Instagram mereka, baru-baru ini. Seperti apa bulan purnama cacing ini dan wilayah mana saja yang bisa menyaksikannya?

Puncak bulan purnama cacing akan terjadi pada 7 Maret 2023 di beberbagai wilayah Indonesia

foto by Marcus Dall Col on Unsplash

Gerhana bulan cacing | credit : unsplash by Marcus Dall Col

Bulan purnama cacing atau dikenal worm moon sebenarnya sudah terjadi beberapa hari ini. Namun, puncaknya akan terjadi pada 7 Maret 2023. Bulan purnama ini hanya terjadi pada awal bulan Maret dalam kalender masehi pada bulan ketiga, bertepatan dengan beberapa hari libur dan festival di sejumlah penjuru dunia. Worm moon bisa disaksikan di seluruh wilayah Indonesia, apabila cuaca mendukung.

SoHip bisa menyaksikan bulan cacing dengan mata secara langsung, nggak perlu menggunakan teropong atau teleskop. Diketahui, worm moon terjadi ketika bulan dan matahari berada di sisi yang berlawanan dengan bumi. Menurut Live Science, posisi permukaan bulan yang menghadap ke bumi, ketika terkena cahaya matahari. Sehingga, bulan menjadi bersinar lebih terang dari biasanya.

Advertisement

Fenomena bulan purnama cacing, penamaannya berasal dari petani di Amerika

gerhana bulan cacing

Gerhana bulan cacing yang terang | credit : flickr by greyloch

Nama bulan cacing memang terdengar unik ya, mungkin kamu juga penasaran kok bisa dinamakan gerhana bulan cacing? Nama untuk bulan purnama yang digunakan oleh The Old Farmer’s Almanac berasal dari warga suku Naudowessie (Dakota) dan sudah digunakan oleh penduduk asli Amerika.

Penamaan bulan cacing sendiri, nggak terlepas dari penandanya cacing-cacing mulai muncul ke permukaan tanah sehingga menjadi gembur. Pada zaman dulu, petani memang memberi tanda kapan akan bercocok tanam atau waktu-waktu yang tepat untuk panen tiap tahunnya sesuai dengan gejala alam yang terjadi.

Advertisement

Nah, ternyata nama worm moon merujuk pada musim cacing yang bermunculan dari tanah setelah hujan musim semi. Ada beberapa nama lain dari bulan purnama cacing antara lain:

  1. Sugar Moon (ojibwe) bulan purnama cacing juga disebut sugar moon berarti bulan yang manis. Bertepatan dengan musim ketika getah pohon marple berupa gula, mulai mengalir. Sifat getah yang manis itu dikaitkan dengan bulan sehingga menjadi sugar moon. 
  2. Wind Strong Moon (Pueblo) bulan purnama yang terjadi lebih besar dan terang. Orang dengan suku Pueblo yang tinggal di Amerika Serikat Barat daya menyebut gerhana bulan cacing dengan wind strong moon, mengacu kemunculan gerhana bulan pada musim di saat angin berembus kencang.
  3. Sore Eye Moon (Dakota, Lakota, Assiniboine) penyebutan gerhana bulan cacing bagi suku Dakota, Lakota dan Assiniboine cukup berbeda. Nama sore eye moon, berkaitan dengan sorot sinar matahari yang menyilaukan, sehingga cahayanya terpantul dari salju yang meleleh di akhir musim dingin.
  4. Crust Moon, bulan cacing juga dinamai bulan kerak karena tutupan salju yang menjadi berkerak saat jatuh di sinang hari dan membeku di malam hari.

Dari beberapa nama gerhana yang terjadi di bulan Maret setiap tahunnya itu, nama gerhana bulan cacinglah yang paling terkenal. Hal ini pun nggak hanya terjadi Amerika, tapi berbagai negara di seluruh dunia. Nggak heran bila di Indonesia pun menyebut gerhana di bulan Maret ini dengan gerhana bulan cacing.

Bulan purnama cacing sangat spesial bertepatan malam Nisyfu Sya’ban

Photo by Mark Tegethoff on Unsplash

Fase ulan cacing | credit Unsplash by Mark Tegethoff

Bulan purnama merupakan fase yang paling menarik perhatian dari siklus bulan. Sebenarnya ada delapan fase bulan secara total; baru, bulan sabit membesar, kuartal pertama, bulan sabit naik, penuh, bulan sabit memudar, kuartal ketiga dan bulan sabit memudar (sebelum kembali), ke bulan baru lagi. Diketahui bahwa fase bulan purnama tergantung pada posisi bulan dalam kaitannya dengan bumi dan matahari.

Bulan purnama terjadi ketika bulan berada tepat di seberang bumi dari matahari. Memasuki hari ke-15 tiap bulan ada fase bulan purnama. Menariknya, khusus bulan Maret 2023 bertepatan dengan pertengahan bulan Sya’ban (kalender Hijriyah). Pada dua minggu sebelum bulan Ramadan disebut dengan Nisyfu Sya’ban. Menariknya kawan malam ini dalam agama Islam menjadi malam yang suci bagi umat muslim

Bulan purnama cacing bertepatan dengan berbagai perayaan di seluruh dunia

Festival Holi India

Festival holi India | credit unsplash by Shubham Bochiwal

Mengutip dari Live Science, Senin (6/3), bulan purnama pada 7 Maret 2023 bertepatan dengan beberapa hari libur dan festival di sejumlah penjuru dunia. Perayaan tersebut ada yang dilaksanakan malam hari maupun siang.

Bulan purnama cacing juga bertepatan dengan purim, hari raya Yahudi yang merayakan keselamatan bangsa Yahudi dari rencana pembunuhan semua warga Yahudi Persia kuno. Tahun ini perayaan Purim diselenggarakan pada malam tanggal 6 Maret dan berlanjut hingga tanggal 7 Maret malam.

Bagi umat Hindu, bulan purnama Maret menandai festival Holi di India, perayaan cinta Dewa Radha Krishna dan kemenangan kebaikan atas kejahatan. Ketika festival Holi, orang-orang bersuka ria menyalakan api unggun dan saling melempar serta menyiram bubuk warna-warni atau air yang bercampur pewarna.

Berbeda lagi, umat Buda bulan purnama pada Maret 2023 merupakan bulan purnama dari lunar moon ketiga, waktu pelaksanaan festival Magha Puja di Kamboja, Laos, Thailand dan Sri Lanka.

Sobat Hipwee, kalian bisa menyaksikan fenomena worm moon, yang juga terjadi pada seluruh wilayah bumi. Tanpa alat bantu, bisa dilihat secara langsung. Karena cahaya bulan di malam hari sangat menonjol dan sinarnya yang menyorot langsung pada bumi. Akan kesulitan kalau cuaca mendung atau berawan. Semoga bisa menyaksikan gerhana bulan cacing nanti malam!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Suka menulis dan fotografi

Editor

Penikmat buku dan perjalanan

CLOSE