Gunung Bromo Erupsi dan Keluarkan Abu Setinggi 600 Meter. Radius 1 Kilometer Harus Dikosongkan

Gunung Bromo erupsi

Belakangan ini, kita lumayan sering mendengar berita soal erupsi gunung berapi di Indonesia. Mulai dari Gunung Soputan pasca gempa Palu-Donggala, Gunung Anak Krakatau yang memicu tsunami Selat Sunda, sampai Gunung Merapi yang juga sempat mengeluarkan abu freatik.

Advertisement

Nah, kali ini kabar erupsi datang dari Gunung Bromo yang berlokasi di Jawa Timur. Gunung api aktif ini kabarnya baru saja mengeluarkan abu tipis terus menerus setinggi 600 meter. Kejadian ini membuat para wisatawan dilarang mendekat ke lokasi yang biasanya memang sering jadi spot foto. Sebelum erupsi, kabarnya Malang dan sekitarnya juga baru mengalami gempa lo! Wah, gimana ya informasi lengkapnya? Simak ulasan Hipwee News & Feature berikut ini.

Gunung Bromo dilaporkan mengalami erupsi pada Selasa 19 Februari 2019. Tinggi kolom abunya mencapai 600 meter

Erupsi Gunung Bromo via kumparan.com

Pagi tadi (19/2), Gunung Bromo dikabarkan mengalam erupsi. Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Kasbani, seperti dikutip Detik , menyatakan tinggi kolom abu yang teramati kurang lebih 600 meter di atas puncak, atau sekitar 2.929 meter di atas permukaan laut. Abu yang keluar dilaporkan berwarna putih hingga cokelat dengan intensitas tipis, sedang, hingga tebal. Arah abu condong ke barat dan barat daya.

Akibat erupsi ini, wisatawan atau pendaki dilarang mendekat dalam radius 1 kilometer. Jadi kalian yang berencana berkunjung ke Bromo, lebih baik ditunda dulu ya!

Wisatawan dilarang mendekat via travel.tempo.co

Demi keselamatan bersama, PVMBG meminta agar masyarakat, wisatawan, atau pendaki nggak nekat memasuki kawasan kawah aktif Gunung Bromo dalam radius 1 kilometer. Sedangkan, sebaran abu vulkaniknya sendiri sampai saat ini belum terdeteksi. Namun Kabid Manajemen Observasi Meteorologi Penerbangan BMKG, Hary Tirto Djatmiko, dilansir Kumparan , menjelaskan bahwa peristiwa ini belum berpengaruh pada aktivitas penerbangan.

Advertisement

Kalau menurut Kasbani, sebagaimana dilaporkan Kompas , statusnya saat ini berada di level II (Waspada).

Dini hari sebelumnya, gempa juga dilaporkan terjadi di Malang lo. Pusatnya sih katanya di perairan selatan Malang, Jawa Timur. Apakah dua peristiwa ini ada hubungannya?

Gempa bumi terjadi di Malang via makassar.tribunnews.com

Di hari yang sama, sekitar pukul 02.30 dini hari, gempa berkekuatan magnitudo 5,6 SR mengguncang laut selatan Jawa Timur. Gempa itu kabarnya bisa dirasakan sampai Bali. Dari hasil pengamatan BMKG, seperti dilansir dari Kompas , gempa bumi ini disebabkan oleh aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia yang menyusup ke bawah lempeng Eurasia, membuatnya tergolong gempa tektonik. Katanya, gempa ini juga memicu gempa susulan yang kalau ditotal mencapai 12 kali lo!

Advertisement

Kalau dilihat dari sebabnya, sepertinya gempa dan erupsi di Jawa Timur yang terjadi dalam waktu berdekatan ini nggak ada hubungannya sih ya… Atau sebenarnya ada, tapi belum terbaca pihak terkait? Kita tunggu aja deh informasi lanjutannya.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

An amateur writer.

CLOSE